Menguak misteri suhu super panas atmosfer matahari
Suhu atmosfer matahari lebih panas hingga ratusan kali lipat dari permukaan matahari
Sudah puluhan tahun lamanya, ilmuwan dibuat penasaran terkait misteri korona atau atmosfer matahari. Aneh memang, atmosfer matahari ternyata lebih panas dari permukaan matahari itu sendiri.
Menurut logika, seharusnya permukaan matahari yang lebih dekat dengan inti memiliki suhu yang lebih tinggi dari atmosfer atau korona. Namun faktanya tidak demikian, suhu permukaan matahari hanya 6.000 derajat Celsius.
-
Apa yang ditemukan oleh para astronom di luar angkasa? Para astronom telah mendeteksi partikel langka dan berenergi sangat besar yang jatuh ke Bumi dari luar angkasa.
-
Kenapa ilmuwan terkejut dengan penemuan di Saturnus? Tidak ada seorang pun di tim Cassini-Huygens yang membayangkan bahwa bulan-bulan kecil Saturnus bisa aktif secara kimiawi dan menghasilkan molekul-molekul berat. Ini adalah kejutan terbesar dan mungkin merupakan penemuan Cassini yang paling penting,” tambah Blanc.
-
Apa yang ditemukan para ilmuwan di luar angkasa? Para ilmuwan telah menemukan dua bintang dengan sifat misterius. Benda langit ini memancarkan gelombang radio setiap 20 menit. Anehnya lagi ia berkedip dan mati saat berputar menuju maupun menjauh dari Bumi. Para ilmuwan berasumsi bahwa mereka mungkin mewakili objek bintang tipe baru.
-
Apa penemuan utama Al-Battani yang membantu kemajuan Astronomi? Perhitungannya yang sangat akurat mengenai panjang tahun ini merupakan inovasi asli yang memajukan dan menerangi ilmu astronomi.
-
Apa yang diamati oleh para ilmuwan? Para ilmuwan berhasil menyaksikan dua pasang lubang hitam supermasif yang hampir bertabrakan. Dua fenomena alam itu terletak jutaan hingga miliaran tahun cahaya dari Bumi.
-
Kenapa para ilmuwan yakin Planet Kesembilan itu ada? Hasilnya menunjukkan bahwa penjelasan paling logis untuk pergerakan tidak teratur dari objek-objek tersebut adalah adanya sebuah planet besar yang belum teridentifikasi.
Di sisi lain, suhu rata-rata korona justru mencapai 1.000.000 derajat Celsius. Bahkan, di beberapa bagian tertentu suhu koronanya bisa 2.000.000 derajat Celsius!
Peneliti NASA, Dr. Jim Klimchuck, mengatakan bila fenomena yang tidak lazim itu disebabkan oleh ledakan-ledakan yang terjadi di atmosfer matahari. Jumlahnya ledakan yang disebut 'nanoflare' itu bukan hanya satu atau dua, tetapi jutaan.
Yang lebih mengejutkan, satu ledakan nanoflare diprediksi sama kuatnya dengan ledakan 50 juta ton bom hidrogen, bom terkuat yang pernah diledakkan di bumi. Nah, satu ledakan nanoflare bisa meninggalkan panas setara dengan 11 juta derajat Celsius.
Berdasarkan penelitian Dr. Jim Klimchuck, jumlah ledakan nanoflare menurun drastis di permukaan matahari. Akibatnya, suhu permukaan matahari lebih rendah dari korona yang menjadi tempat berlangsungnya ledakan jutaan nanoflare.
"Setiap nanoflare menghasilkan ledakan setara dengan bom terkuat di bumi. Meskipun ledakan nanoflare di korona kecil, jumlahnya yang mencapai jutaan bisa melonjakkan suhu atmosfer matahari dengan drastis," ujar Dr. Jim Klimchuck, Daily Mail (28/04).
Bukti keberadaan nanoflare di atmosfer matahari pun sudah dikantongi oleh NASA. Mereka berhasil mengamatinya lewat teleskop yang khusus dipakai untuk meneliti matahari, Solar Dynamics Observatory (SDO).
Baca juga:
Bumi diklaim pernah 'santap' planet seukuran Merkurius
Di 2015, ditemukan 1.572 asteroid yang mengancam Bumi
Ini gambar terdekat Pluto yang berhasil diambil umat manusia
Ancaman tabrakan asteroid menghantui Bumi di 12 Oktober 2017
Diam-diam Indonesia pernah meneliti matahari dan sukses!