Menkominfo harap masyarakat bisa tekan konsumsi konten asing
Menkominfo harap masyarakat bisa tekan konsumsi konten asing. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menyarankan agar masyarakat Indonesia mau menggunakan aplikasi nasional. Penggunaan aplikasi nasional, berdampak juga terhadap akses trafik ke luar negeri yang harus disediakan oleh operator seluler.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menyarankan agar masyarakat Indonesia mau menggunakan aplikasi nasional. Penggunaan aplikasi nasional, berdampak juga terhadap akses trafik ke luar negeri yang harus disediakan oleh operator seluler.
Untuk memenuhi permintaan itu, tak jarang operator seluler harus merogoh kocek dalam-dalam demi menggelar infrastruktur.
XL misalnya. Operator seluler ini bekerja sama dengan Vocus Group dan Alcatel Submarine Networks untuk berinvestasi menggelar Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Australia – Indonesia – Singapura. Total investasi yang dikeluarkan untuk membangun SKKL ini sebanyak USD 170 juta.
Pembangunan SKKL ini, di sisi lain, tentu saja memiliki tujuan, menyediakan infrastruktur akses ke internet global. Namun akses ke luar negeri, di rasa sudah cukup besar bila dibandingkan pengakses dalam negeri melalui konten maupun platform nasional.
“Masyarakat kita itu karakternya suka mengakses konten atau platform luar negeri. Sudah seharusnya kita menggunakan aplikasi lokal,” jelasnya di Jakarta, Senin (11/12).
Menurutnya, bila penggunaan aplikasi lokal bisa digalakkan, maka keniscayaan operator seluler untuk tidak membangun akses bandwidth ke luar negeri tak akan makin massif. Di sisi lain, juga bisa mempromosikan konten maupun platform dalam negeri.
“Dengan menggunakan aplikasi lokal, artinya kita membantu operator untuk tidak membangun infrastruktur akses bandwidth ke luar negeri. Maka itu, aplikasi lokal harus digalakkan,” ungkap dia.
Persoalan ini ternyata tak hanya dialami di Indonesia. Di Australia pun demikian. Chairman Vocus Group, Vaughan Bowen, menceritakan kala Netflix masuk di negara Kanguru itu. Baru tiga bulan masuk di Australia, 50 persen lebih trafik di sana melaju kencang ke luar negeri. Hal itu disebabkan terjadinya demand penggunanya.
“Setelah lebih dari tiga bulan itu, demand pengguna makin besar ke aplikasi-aplikasi global. 90 persen semua konten yang diakses dari luar negeri. Rasanya kita juga harus memikirkan aplikasi nasional,” ujar dia.
Baca juga:
Terkuak, Samsung Galaxy A8+ (2018) menampakkan diri lewat video
AMD dan Qualcomm kerja sama?
Tesla kembangkan chip canggih untuk mobil otomatis, diklaim terbaik di dunia!
iPhone terbaru nantinya akan gendong baterai yang lebih besar
Harga Xiaomi Redmi 5 Plus terjangkau, spesifikasinya ciamik!
Spesifikasi Xiaomi Redmi 5 Plus, baterainya berkekuatan super!
Menkominfo: Gantilah password e-mail dan ATM secara berkala
-
Kenapa Kemkominfo mendorong kemajuan teknologi? “Kami lakukan untuk mendorong kemajuan teknologi dan ekonomi bangsa yang lebih baik dan membuka berbagai ruang bagi masyarakat Indonesia,” pungkasnya.
-
Apa yang diproyeksikan oleh Menkominfo terkait AI di Indonesia? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, mengatakan Artificial Intelligence (AI) memiliki peran besar dalam mengubah lanskap industri telekomunikasi. Kata dia, pada 2030 mendatang, diproyeksikan kontribusi AI terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) global mencapai USD 3 triliun.
-
Apa yang ditekankan oleh Kemkominfo tentang penggunaan internet? Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo RI), Samuel Abrijani Pangerapan berharap melalui seminar ini masyarakat lebih cerdas dalam menggunakan internet.
-
Apa saja contoh teknologi yang termasuk dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi? Contoh dari TIK termasuk komputer, telepon genggam, internet, media sosial, dan perangkat penyimpanan data.
-
Apa yang sedang disiapkan oleh Kementerian Kominfo terkait teknologi AI? Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tengah menyiapkan pengaturan mengenai Tata Kelola Teknologi Kecerdasan Artifisial atau Artificial Intelligence (AI).
-
Kenapa Dirjen APTIKA Kominfo mundur? Keputusan itu diambil sebagai bentuk tanggung jawab moral atas insiden penyanderaan data di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 Surabaya.