Menkominfo: Kita Masih Kekurangan SDM Bidang Digital
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate menyatakan saat ini, Indonesia masih menghadapi tantangan digital skills gap, dimana kebutuhan tenaga kerja ahli dalam bidang digital masih belum tercukupi.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate menyatakan saat ini, Indonesia masih menghadapi tantangan digital skills gap, dimana kebutuhan tenaga kerja ahli dalam bidang digital masih belum tercukupi.
Oleh karena itu, dia mengatakan pihaknya berupaya membekali tenaga kerja di Indonesia dengan Program Stimulus PelatihanDigital Talent Scholarship (DTS)2020.
-
Siapa Jhony Saputra? Merupakan Pengusaha Muda Jhony Saputra, yang disebut sebagai pengusaha muda berkecukupan, menjabat sebagai komisaris utama di PT Jhonlin Argo Raya (JARR), sebuah perusahaan yang tergabung dalam Jhonlin Group milik Haji Isam.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Apa julukan internasional Jakarta? Istilah ini agaknya masih asing di telinga masyarakat Indonesia, terlebih bagi warga Jakarta itu sendiri. Padahal, kepopulerannya sudah lama melekat di kalangan internasional. Menariknya, sematan kata “The Big Durian” membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.
-
Siapa yang kuliah di Jogja? Perempuan yang tidak diketahui namanya itu kerap berdoa agar diberi kekuatan untuk selalu mencari nafkah demi keluarga. Terutama anaknya yang sedang menempuh pendidikan tinggi di Yogyakarta.“Anak saya juga kuliah di situ, di Jogja. Sekarang semester akhir, makanya saya ada di sini itu karena ya butuh biaya,” ucap perempuan tersebut.
"Laporan World Bank tahun 2016 mencatat bahwa saat ini Indonesia mengalami kekurangan tenaga kerja semi terampil dan terampil sebesar 9 juta orang dalam 15 tahun. Artinya, rata-rata kita harus menghasilkan talenta digital sejumlah 600.000 orang setiap tahun," ujarnya dalam Pembukaan Online Academy Angkatan 2 DTS 2020 secara virtul dari Jakarta, Senin (15/06).
Dia juga mengatakan, saat ini Indonesia membutuhkan berbagai talenta yang memiliki keahlian industri 4.0.
"Kita saat ini sangat membutuhkan beberapa jenis hard skills untuk menghadapi revolusi industri 4.0, seperti Big Data Analytics, Artificial Intelligence, Cybersecurity, Cloud Computing, Internet of Things, Machine Learning, dan sebagainya," tuturnya.
Selain keahlian dalam bentuk hard skills, Menteri Johnny menyatakan setiap talenta digital harus dilengkapi dengan soft-skill yaitu 21st Century Skills.
"Saya menyebutnya sebagai 4C, yakni Critical Thinking, Creativity, Collaboration, dan Communication. Kombinasi dari kecakapan-kecakapan inilah yang paling dibutuhkan untuk akselerasi transformasi digital menuju digital society Indonesia," jelasnya.
Guna menyiapkan kebutuhan sumberdaya manusia itu, Kementerian Kominfo menyelenggarakan program “stimulus” DTS. Menurut dia, program itu terlaksana sejak tahun 2018 dengan 1.000 peserta.
"Tahun 2019, Kemkominfo memperbesar kesempatan dengan memberikan kepada 25.000 peserta dengan 22 tema pelatihan. Program ini ditujukan untuk memfasilitasi para peserta melakukan upskilling atau peningkatan kecakapan yang telah dimiliki dan reskilling atau pelatihan kecakapan baru," paparnya.
Pembukaan Online Academy Angkatan 2 Digital Talent Scholarship 2020 juga dihadiri Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Yudian Wahyudi. Perwakilan Mitra Program Online Academy - Digital Talent Scholarship antara lain Dicoding, Google, Cisco, Microsoft, Red Hat, Progate, Facebook, dan Asosiasi Digital Marketing. Selain itu hadir secara virtual peserta Online Academy.