Merangkul petani melek teknologi
Merangkul petani melek teknologi. Telkomsel meluncurkan program CSR yang menitikberatkan pada pemanfaatan teknologi digital. Adapun rangkaian CSR yang dilakukan Telkomsel di antaranya TheNextDev, IndonesiaNEXT, #internetBAIK, Telkomsel Digital Campus, dan PETANI (Peduli Tani Anak Negeri).
Telkomsel meluncurkan program CSR yang menitikberatkan pada pemanfaatan teknologi digital. Adapun rangkaian CSR yang dilakukan Telkomsel di antaranya TheNextDev, IndonesiaNEXT, #internetBAIK, Telkomsel Digital Campus, dan PETANI (Peduli Tani Anak Negeri).
Menurut Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah mengatakan, perkembangan teknologi digital perlu dimanfaatkan bersama secara positif untuk mendukung perkembangan bangsa.
-
Bagaimana TelkomGroup mendukung pendanaan startup nasional? Dalam hal ini, TelkomGroup memiliki kesamaan visi dengan Merah Putih Fund (MPF) untuk memajukan pertumbuhan ekonomi digital nasional dengan memperkuat peran Telkom digital venture yang dijalankan melalui MDI Ventures dan TMI.
-
Apa tujuan TelkomGroup dalam mendukung pendanaan startup nasional? Selain bertujuan menciptakan sinergi yang kuat, seluruh dana kelolaan MDI yang ditanamkan, termasuk Merah Putih Fund, berorientasi pada kerja sama yang saling menguntungkan antara startup yang berada di bawah naungan MDI dengan TelkomGroup, BUMN, dan perusahaan swasta lainnya,” ungkap Donald.
-
Kenapa TelkomGroup mendukung pendanaan startup nasional? Merah Putih Fund, yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN dengan menggandeng kelima CVC BUMN yaitu MDI Ventures, Telkomsel Mitra Inovasi, Mandiri Capital Indonesia, BRI Ventures, dan BNI Ventures, disiapkan untuk menstimulasi gairah pertumbuhan startup nasional di tengah tech winter yang masih berlangsung saat ini.
-
Bagaimana Telkom membangun kapabilitas di platform digital? Menyadari hal itu dan juga situasi pasar saat ini yang relatif masih under-supply, Telkom terus memperkuat kapabilitasnya di platform digital tersebut.
-
Kapan Telkom meluncurkan platform digital TNeX? Pada BATIC tahun ini, Telin akan meluncurkan platform digital yang bernama TNeX, sebuah platform terbuka yang memungkinkan solusi konektivitas instan dan on-demand.
-
Bagaimana Telkom mendorong generasi muda untuk menjadi talenta digital yang handal? Dalam menghadapi era digital dengan perubahan yang terus terjadi, tentu dibutuhkan talenta digital yang mumpuni dengan keterampilan spesifik. Kita membutuhkan talenta digital yang spesialis, bukan generalis sehingga diharapkan dunia pendidikan, dunia startup dan korporasi dapat terkoneksi membentuk sebuah ekosistem. Sehingga para generasi muda tahu di mana core competencies yang dibutuhkan," papar Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo.
“Kemajuan teknologi tentunya membuka berbagai kesempatan baru, dan kami yakin hal tersebut dapat mendorong perubahan serta menghadirkan berbagai dampak sosial yang positif di tengah-tengah masyarakat,” kata dia saat acara buka puasa bersama dengan media di Gedung Telkomsel Smart Office, Senin (19/6).
Dikatakannya, pihaknya konsisten melakukan penggelaran jaringan hingga ke pelosok negeri, agar lebih banyak lagi masyarakat yang dapat terhubung dengan Internet dan layanan digital. Hal ini merupakan upaya Telkomsel di dalam membangun ekosistem digital di Indonesia. Namun, tambahnya, hal tersebut perlu dilakukan bersama-sama dengan berbagai pihak yang juga ingin membuat perubahan ke arah yang lebih baik.
“Untuk itu sejak tahun 2015 Telkomsel meluncurkan program CSR yang melibatkan berbagai stakeholders, seperti The NextDev, yang mengundang anak muda Indonesia untuk berkompetisi membuat aplikasi Smart City,” jelas dia.
Aplikasi bagi Petani
Sebagai bentuk komitmen dalam memajukan ekosistem digital di Tanah Air, di sela-sela acara peluncuran program CSR 2017, Telkomsel menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan dua startup muda lokal: Habibi Garden dan Eragano, yang merupakan pemenang danfinalis program The NextDev 2016.
Keduanya digandeng untuk mengembangkan PETANI, sebuah program e-agriculture yang bertujuan untuk memberdayakan komunitas petani di Indonesia dari hulu ke hilir melalui pemanfaatan teknologi, khususnya seluler dan Internet of Things (IoT). Solusi ini pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan produktivitas petani, mengurangi biaya, dan meminimalisir kemungkinan gagal tanam.
Untuk tahap pilot project, PETANI akan diterapkan di Lampung Selatan untuk komoditas cabai dan di Garut, Jawa Barat untuk komoditas kentang dengan luas areal lahan yang digarap mencapai sembilan hektar melibatkan lebih dari dua kelompok petani dengan menerapkan sistem otomasi pada mekanisme pengairan, pemupukan, dan intensitas cahaya, serta penggunaan sensor pembaca kondisi tanah sebanyak 560 unit.
“Kami bangga dapat bekerjasama dengan putra-putri bangsa yang memiliki cita-cita untuk memajukan Indonesia melalui pemanfaatan teknologi. Lebih spesial lagi karena keduanya pun merupakan lulusan dari program The NextDev yang kami selenggarakan,” jelas Ririek.
Baca juga:
Motor dan handphone paling sering dicari di OLX
Ulang tahun ke-5, Grab berkomitmen majukan Indonesia
Aplikasi Ayo Mudik, aplikasi pertama yang terpadu
Tokopedia tengok renovasi sekolah hasil donasi pengguna
7 poin hambat berkembangnya ekonomi digital
Gandeng BEKRAF, Fenox kembali helat Startup World Cup 2018
Grab rencanakan tambah layanan helicopter