Millenial Telah Manfaatkan Whatsapp dalam Komunitas
Komunitas millenial kini telah menggunakan dan memaksimalkan Whatsapp beserta fitur-fiturnya dalam kegiatan berorganisasi mereka. Hal ini dinyatakan oleh Komunitas Rumah Millenials dan Komunitas Youth Ranger Indonesia (YRI).
Komunitas millenial kini telah menggunakan dan memaksimalkan Whatsapp beserta fitur-fiturnya dalam kegiatan berorganisasi mereka. Hal ini dinyatakan oleh Komunitas Rumah Millenials dan Komunitas Youth Ranger Indonesia (YRI).
Kedua komunitas memiliki tujuan berdiri yang sama, yaitu memberikan wadah bagi generasi muda terutama millenial dan gen z untuk bisa mengembangkan diri, potensi, bakat, dan softskill melalui berbagai program.
-
Modus penipuan apa yang sering dilakukan di WhatsApp? Modus penipuan seperti ini sudah cukup banyak memakan korban. Oleh karena itu, penting untuk selalu waspada akan modus-modus di dunia maya.
-
Apa saja jenis-jenis penipuan yang sering terjadi di WhatsApp? Menurut Pratama, penipuan melalui WA memang sudah sangat banyak jenisnya, mulai dari pengiriman malware dengan file apk disamarkan sebagai laporan kurir atau undangan pernikahan hingga phising.
-
Mengapa penipuan WhatsApp semakin meresahkan? Saat ini makin banyak jenis-jenis penipuan yang kerap diterima melalui pesan WhatsApp atau WA. Korbannya pun sudah ada. Masalahnya adalah masih sedikit orang yang benar-benar memahami jenis-jenis penipuan melalui pesan WA.
-
Fitur baru apa yang sedang disiapkan oleh WhatsApp? WhatsApp akan meluncurkan fitur baru yang memungkinkan pengguna saling terhubung tanpa nomor telepon.
-
Kapan WhatsApp merilis fitur edit pesan? Terbaru, pada Mei 2023 lalu WhatsApp telah merilis fitur edit pesan.
-
Apa itu status online WhatsApp? Fitur yang menjadi ciri khas pengguna WhatsApp atau WA adalah status online yang menunjukkan aktivitas pengguna.
Pemanfaatan Whatsapp yang kedua komunitas lakukan juga mirip. Keduanya memanfaatkan berat fitur-fitur yang ada dalam grup Whatsapp.
"Saya melihat para remaja banyak menggunakan media sosial dan Whatsapp sebagai komunikasi mereka setiap harinya jadi kita masuk ke sana," pungkas Founder YRI Rinaldi Nur Ibrahim.
Mereka juga menilai bagaimana penggunaan Whatsapp juga dapat mengakomodir anggotanya terutama agar tidak mengganggu mereka ketika sedang melakukan kegiatan sehari-harinya.
"Kita kan kebanyakan working millenial anggotanya jadi pakai Whatsapp untuk pertemuan kan tidak mengganggu pekerjaan mereka," kata Program Director Rumah Millenials Della Aniswara.
Program Millenials Enlightment (Millea) dari Rumah Millenials adalah program mentoring yang menghadirkan mentor internal Rumah Millenial sebagai pembicara dengan topik tertentu. Millea dilakukan dalam grup Whatsapp berisi anggota Rumah Millenials.
Sedangkan YRI memiliki program serupa bernama Ngobrol Asyik (Ngobras). Ngobras menjadi program seminar yang menghadirkan sosok-sosok pembicara dari luar dengan topik seputar masa muda. Ngobras juga dilakukan dalam grup Whatsapp.
Dalam menjalankan program, kedua komunitas memanfaatkan fitur mute anggota grup. Fitur ini dapat diakses dengan mengetuk pengaturan grup, ketuk pengaturan pengirim pesan, dan setel untuk menjadi hanya admin grup.
"Jadi yang bisa ngomong cuma admin grup program, yaitu pembicara kami. Istilahnya yang lain diem dulu lalu pembicara ngomong. Setelah itu yang lain baru boleh menanggapi, bertanya, dan lainnya. Nanti diem lagi buat ditanggapi pembicara," kata Della.
Selain fitur mute, keduanya biasa memanfaatkan Whatsapp dalam proses perekrutan anggota.
"Kami menggunakan dua cara untuk mendapatkan anggota, yaitu memberikan Google Form untuk diisi yang di dalamnya ada kolom nomor telepon serta meng-invite ke grup pakai link," tutur Della.
"Kalau kami biasanya pakai dalam proses perekrutan pengurus. Nanti dia akan kirim berkas-berkasnya untuk kita lihat, kemudian wawancara akan dilakukan dengan video call. Kemudian kita akan melakukan FGD di situ," kata Rinaldi.
Kedua komunitas juga menggunakan fitur auto download media yang bisa disetel dalam opsi Data and Storage Usage di menu setting Whatsapp. Fitur ini membantu mereka dalam pendistribusian dan penerimaan konten dalam grup.
"Kalau mau melihat konten-kontennya apa dari sekian banyak juga gampang, kan bisa buka setting grup dan pilih group media. Kelihatan semua," pungkas Della.
Fitur-fitur lain yang kerap digunakan kedua komunitas adalah star message yang berfungsi menandai suatu pesan untuk mudah ditemukan lagi dan refresh contact karena banyaknya arus kontak-kontak baru yang diterima sehingga perlu segera diperbarui.
Kendati telah memaksimalkan Whatsapp, kedua komunitas tetap memiliki saran perbaikan fitur dalam Whatsapp.
"Kalau bisa ditambah kuota grup. Kita punya lebih dari 3.000 anggota dan grupnya enggak muat. Ditambah juga percakapan yang bisa di pin di atas, jangan cuma tiga," tandas Rinaldi.
"Kita ingin biar ada fitur semacam shake gitu biar masuk ke grup atau kontaknya bisa lebih cepat. Jadi enggak hanya dari nomor telepon," kata Della.
Reporter Magang: Joshua Michael
(mdk/faz)