Obligasi Indosat Ooredoo melonjak 1,5 kali
Akhirnya, operator seluler ini memutuskan meningkatkan jumlah emisi final obligasi tersebut menjadi sebesar Rp2,719 triliun
Indosat Ooredoo menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Indosat Tahap III Tahun 2018 dengan rencana awal sebesar Rp2 triliun. Namun, besarnya minat investor dalam masa penawaran awal obligasi (bookbuilding) yang berlangsung sejak 23 Maret 2018 sampai 10 April 2018 permintaan mencapai Rp3,05 triliun.
Akhirnya, operator seluler ini memutuskan meningkatkan jumlah emisi final obligasi tersebut menjadi sebesar Rp2,719 triliun.
-
Siapa yang mengunjungi Indah Permatasari di Jakarta? Mertua Indah Permatasari beberapa waktu lalu datang ke Jakarta mengunjungi anak, menantu dan cucu mereka.
-
Apa julukan internasional Jakarta? Istilah ini agaknya masih asing di telinga masyarakat Indonesia, terlebih bagi warga Jakarta itu sendiri. Padahal, kepopulerannya sudah lama melekat di kalangan internasional. Menariknya, sematan kata “The Big Durian” membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Mengapa mertua Indah Permatasari mengunjungi Jakarta? Mertua Indah Permatasari beberapa waktu lalu datang ke Jakarta mengunjungi anak, menantu dan cucu mereka.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
Obligasi yang diterbitkan kali ini mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 1,5 kali. Obligasi ini merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) senilai total Rp9 triliun yang telah dimulai sejak tahun 2017 lalu.
Deva Rachman, Group Head Corporate Communications Indosat Ooredoo, menjelaskan penerbitan Obligasi Berkelanjutan II Indosat Tahap III Tahun 2018 diterima positif oleh pasar.
"Dana hasil penerbitan obligasi itu bakal digunakan untuk refinancing," kata Deva dalam keterangan resminya, Kamis (19/4).
Obligasi Berkelanjutan II Indosat Tahap III Tahun 2017 ini memiliki beberapa jangka waktu yaitu Seri A selama 370 hari, Seri B selama 3 tahun, Seri C selama 5 tahun, Seri D selama 7 tahun, dan Seri selama 10 tahun.
Tingkat suku bunga (coupon) terdiri atas Seri A sebesar 6,05 persen per tahun, Seri B sebesar 7,40 persen per tahun, Seri C sebesar 7,65 persen per tahun, Seri D sebesar 8,20 persen per tahun, dan Seri E 8,70 persen per tahun.
Indosat mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 2,8 persen menjadi Rp1,1 triliun pada 2017. Kenaikan laba bersih ditopang pertumbuhan pendapatan dan berbagai inisiatif Perusahaan dalam meningkatkan efisiensi operasional, transformasi bisnis dan organisasi, marketing produk yang agresif, serta efisiensi beban keuangan.
Dengan strategi itu, Indosat mengklaim berhasil membukukan pertumbuhan kuat dan positif selama tahun 2017. Selama tiga tahun berturut-turut Indosat Ooredoo telah berhasil membukukan pertumbuhan positif yang menggembirakan.
Untuk mendukung ekspansi dan strategi ke depan, Indosat Ooredoo akan terus menambah jumlah BTS dan meningkatkan layanan kepada pelanggan. Indosat Ooredoo telah membangun 4.874 BTS tambahan dibandingkan tahun sebelumnya, dimana 51 persen di antaranya merupakan BTS 4G untuk menunjang pertumbuhan penggunaan data yang sangat tinggi. Total jumlah BTS Indosat Ooredoo pada akhir 2017 adalah 61.357 BTS.
"Indosat Ooredoo sangat serius melakukan ekspansi bisnisnya terutama di luar Jawa. Hal ini ditunjukkan dengan penambahan investasi dan CAPEX perusahaan menjadi sebesar Rp8 triliun untuk tahun 2018. Peningkatkan CAPEX ini merupakan wujud keseriusan perusahaan dalam mengeksekusi strategi perusahaan dalam meningkatkan kualitas jaringan, terutama di luar Jawa," katanya.
(mdk/ara)