[PART 2] 8 Hal sederhana yang jadi misteri, dijelaskan oleh sains!
[PART 2] 8 Hal sederhana yang jadi misteri, dijelaskan oleh sains! Hidup adalah hal yang sangat misterius. Tak perlu jauh-jauh untuk memprediksi kapan datangnya kiamat, atau bagaimana Bumi terbentuk, kita seringkali sudah tak bisa menjawab berbagai pertanyaan sederhana sehari-hari.
Hidup adalah hal yang sangat misterius. Tak perlu jauh-jauh untuk memprediksi kapan datangnya kiamat, atau bagaimana Bumi terbentuk, kita seringkali sudah tak bisa menjawab berbagai pertanyaan sederhana sehari-hari. Untuk itulah ilmu pengetahuan itu ada, memberi kita jawaban atas berbagai hal yang terjadi di sekitar kita.
Benar, berbagai pertanyaan tentang mengapa barang yang masih baru bisa bau toko, mengapa kita sering mengalami de-javu hingga mengapa membunuh lintah sesederhana menabur garam ke atasnya, semua bisa dijawab oleh sains.
-
Siapa ilmuwan terbaik di Universitas Gadjah Mada berdasarkan AD Scientific Index 2024? Universitas Gadjah Mada Jumlah ilmuwan dalam indeks : 497Ilmuwan terbaik dalam institusi : Abdul Rohman
-
Di mana daftar ilmuwan paling berpengaruh di dunia ini diumumkan? Peringkat tersebut didasarkan pada analisis dampak sitasi di berbagai disiplin ilmu yang diambil dari database Scopus. Setiap tahun, lembaga ini memilih 100.000 ilmuwan dari seluruh dunia yang aktif di berbagai institusi akademik.
-
Bagaimana AD Scientific Index menentukan peringkat universitas terbaik di Indonesia? AD Scientific Index menggunakan sistem pemeringkatan yang unik dengan menganalisis sebaran ilmuwan dalam suatu institusi menurut persentil 3, 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, dan 90.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
-
Kapan kata pengantar dianggap penting dalam karya ilmiah? Meski bukan bagian dari isi, namun dalam suatu karya ilmiah, kata pengantar bukan sebuah formalitas.
Untuk bagian pertama dari seri artikel sains ini, klik tautan ini . Berikut adalah beberapa misteri sederhana yang jawabannya dengan mudah dapat dipecahkan oleh sains.
Mengapa kita seringkali mengalami 'deja-vu?'
Pernahkah Anda mengalami deja-vu? Perasaan mengalami sesuatu yang sepertinya sudah pernah dialami ini, ternyata pernah dialami oleh 60 hingga 70 persen dari seluruh populasi dunia.
Lalu mengapa hampir semua orang pernah mengalami? Dilansir dari Medical Daily, ternyata perasaan dejavu bukanlah dikarenakan kita pernah mengalami kejadian tersebut sebelumnya, namun hal tersebut hanyalah sebuah tipuan otak. Tepatnya, dejavu adalah sebuah hasil dari pengecekan yang dilakukan otak terhadap memori kita, dan memastikan memori yang terdapat di otak masih berjalan dengan normal.
Dari penelitian yang dilakukan oleh Akira O'Connor dari University of St Andrews, Inggris, menyebutkan bahwa dejavu merupakan pikiran yang disebabkan oleh otak yang secara sengaja membuat kesalahan memori. Hal ini dilakukan oleh salah satu bagian dari otak yang bertujuan untuk memeriksa memori dengan cara mengirim yang akan ditanggapi oleh otak. Sinyal ini berupa konflik antara apa yang pernah kita alami dan apa yang 'kita pikir' pernah kita alami.
Hal ini juga menjelaskan mengapa dejavu lebih banyak dialami oleh anak muda. Hal ini dikarenakan masa pertumbuhan yang telah selesai, membuat memori sudah mengalami penurunan kualitas. Dengan ini, otak juga makin butuh untuk melakukan pemeriksaan.
Mengapa foto makanan di Instagram seringkali bikin 'ngiler?'
Dari sebuah penelitian di tahun 2012 yang dipublikasikan di US National Library of Medicine National Institutes of Health, disimpulkan bahwa hanya dengan melihat foto makanan, sudah cukup untuk tubuh manusia merilis hormon ghrelin, sebuah hormon yang mengisyaratkan rasa lapar.
Hal ini juga dipengaruhi oleh mekanisme kerja otak manusia yang cukup kompleks. Menurut Gabriella Petrick, seorang professor Nutrisi dan Studi Makanan di George Mason University, hanya dengan berpikir kita sedang melempar bola bisbol, otak kita bereaksi seakan-akan kita benar-benar melempar bola bisbol.
"Ketika kita makan sesuatu, beberapa bagian di otak manusia bereaksi secara berbeda. Tak hanya rasa, otak kita juga akan menyimpan bentuk, suara, dan berbagai hal yang mengkonstruksikan makanan tersebut," ungkapnya. Hal inilah yang membuat otak kita 'terpanggil' hanya dengan melihat foto di Instagram.
Mengapa kita sering nonton konten bajakan?
Pertanyaan lebih tepat untuk pembahasan soal konten bajakan, sebenarnya adalah "mengapa kita tidak merasa bersalah ketika menonton konten bajakan?" Benar, kita tahu hal tersebut salah, namun untuk mengubah perilaku tersebut ternyata cukup sulit.
Ternyata hal tersebut mengacu pada kondisi biologis kita. Sebuah studi yang dihelat oleh Monash University mencari keterkaitan antara melakukan pembajakan dengan kondisi otak ketika melakukannya.
Robert Eres, yang merupakan mahasiswa PhD di Monash University Melbourne, melakukan penelitian dengan melihat aktivitas seseorang ketika melihat konten bajakan, dan dibandingkan dengan sebuah kejahatan ringan seperti mencuri di mini market.
Hasilnya, sebuah bagian di otak manusia yang mengaktifkan perasaan bersalah ternyata akan cenderung bekerja ketika berkaitan dengan objek yang 'nyata' dan ada bentuk fisiknya. Bukan berarti pembajakan itu tidak nyata, namun otak kita tak seberapa menganggap 'menonton' konten bajakan adalah hal yang lebih nyata daripada 'nyolong' di mini market.
Benarkah jika kita berdarah di laut, kita akan dikejar hiu?
Karena banyak film bergenre 'musibah' yang ada di televisi, muncul mitos unik yang menyebutkan bahwa jika kita sedang berenang di laut lalu berdarah, hiu akan segera menciumnya dari kejauhan dan kita dikejar.
Dalam hal ini ternyata apa yang terjadi di film sangat dilebih-lebihkan. Jika kita berada di pantai lalu berdarah, ikan hiu tak akan mengarungi lautan hanya karena kaki kita berdarah. Meski demikian, hiu punya penciuman yang cukup baik untuk mendeteksi mangsa.
Hiu punya porsi besar di otaknya untuk indera penciuman. Penciuman darah ini juga sebenarnya bukan bagian yang fiktif dari mitos ini, karena hiu bisa mencium tetesan darah mangsa dengan perbandingan satu tetes banding 10 milyar tetes. Dengan ini, ikan hiu bisa mencium tetesan darah hanya pada jarak seluas kolam renang ukuran Olimpiade saja, tidak dalam jarak yang sangat jauh.
Lautan adalah area yang sangat-sangat luas, dan molekul bau dari darah tentu butuh waktu juga untuk melayang. Jadi ketika ada mangsa, hiu bisa menciumnya pada jarak sekitar beberapa ratus meter saja, tidak ratusan kilometer.
Mengapa mayoritas manusia menggunakan tangan kanan?
Lebih dari 90 persen manusia secara global beraktivitas menggunakan tangan kanan. Hal ini merupakan salah satu ciri yang membedakan manusia dengan primata, yang ternyata tak begitu menunjukkan preferensi tangan kanan ataupun kiri.
Ternyata ilmuwan berkesimpulan bahwa hal ini dipengaruhi oleh penggunaan alat kuno.
Peralatan kuno yang dianggap jadi paling tua di dunia, adalah sebuah benda yang ditemukan di Kenya, Afrika. Benda ini berasal dari 3.3 juta tahun yang lalu, dan tentu di era tersebut sangat butuh kemampuan dan ketangkasan untuk membuatnya.
Ketika para ilmuwan mencoba membuat peralatan yang sama dengan minimnya peralatan seperti nenek moyang kita pada zaman dahulu, ditemukan bahwa otak kiri bekerja lebih banyak. Karena otak kiri mengontrol tubuh bagian kanan dan sebaliknya, nenek moyang kita di awal dulu secara aktif lebih banyak menggunakan tangan kanan.
Hal ini terjadi terus menerus hingga sekarang, dan karena evolusi, secara otomatis masyarakat zaman sekarang mayoritas menggunakan tangan kanan untuk beraktivitas. Namun sebaliknya, mengapa seseorang bisa kidal masih jadi misteri. Ilmuwan berpendapat bahwa mengingat banyak orang kidal yang berada di dalam satu akar keluarga, kidal adalah hal yang genetik.
Mengapa lintah bisa terbunuh dengan sadis hanya dengan ditabur garam?
Mengapa garam begitu kejam membunuh lintah dan gastropoda seperti siput? Jawabannya adalah osmosis. Osmosis adalah proses yang terjadi di mana 'solution' atau larutan, bertemu dengan membran berpori. 'Solution' sendiri adalah campuran homogen antara dua atom atau lebih dalam fase padat.
Osmosis terjadi karena perpindahan molekul 'solution' melalui selaput berpori, dari bagian yang larutan (solution) ke bagian pelarut (solvent). Jika osmosis terjadi bagian yang memiliki pelarut lebih banyak, osmosis akan terjadi dan membuat konsentrasi kedua sisi larutan akan sama.
Nah, lintah punya banyak sekali air di dalam tubuhnya, serta tubuhnya ditutupi kulit yang merupakan membran berpori. Jadi ketika Anda menabur garam di tubuh lintah, garam tersebut akan larut di lendir yang digunakan lintah untuk berjalan. Akhirnya jadilah sebuah larutan garam, yang mana konsentrasi larutan garam di luar tubuh lintah lebih tinggi ketimbang di dalam tubuh lintah. Terjadilah osmosis yang membuat lintah kehilangan banyak air, dehidrasi, dan mati dalam keadaan kering.
Manusia tak akan mengalami hal yang sama dengan lintah, karena pori-pori kulit manusia tak sebanyak lintah. Namun akan berbeda jika Anda mencoba menabur garam ke mata Anda. Sensasi yang dirasakan lintah, akan terjadi di mata Anda.
Mengapa ketika berciuman mata otomatis terpejam?
Jika Anda pernah merasakan indahnya berciuman, tentu tahu bahwa jika berciuman entah mengapa secara otomatis mata akan terpejam.
Ternyata sebuah studi tentang indera peraba dan indera penglihatan bisa menjelaskan. Dilansir dari IFL Science, Sandra Murphy dan Polly Dalton mempublikasikan penemuannya tentang hal ini di Journal of Experimental Psychology: Human Perception and Performance. Para ilmuwan ini tidak mencoba untuk mempelajari perilaku orang dalam berciuman, jadi mereka tak melakukan penelitian dengan partisipan yang berciuman. Mereka justru mencari tahun bagaimana manusia memproses sensasi sentuhan.
Penelitian ini mewajibkan para partisipan untuk melihat layar dengan angka yang ditampilkan dengan cepat, dan mereka harus bilang jika menemukan hurup X atau N. Di waktu yang sama, mereka juga diharuskan untuk merasakan getaran yang didapatkan dari alat yang dipasang di tangan kanan dan kiri mereka.
Hasilnya, ketika huruf makin membingungkan, partisipan makin sulit pula untuk menyadari adanya getaran di tangannya.
Kesimpulannya, jika seseorang terlalu banyak mendapat stimulus secara visual, seseorang tersebut akan makin sulit untuk mendapatkan stimulus perasa. Hal inilah yang menjelaskan mengapa kita secara otomatis akan memejamkan mata ketika berciuman. Kita ingin mendapat fokus lebih di stimulus perasa yang mana merupakan hal yang sangat penting ketika berciuman.
Mengapa barang yang baru dibeli masih 'bau toko?'
Untuk beberapa orang, bau dari barang baru dibeli memang sangat khas. Bau tersebut tak bisa dideskripsikan dengan kata-kata, hingga hanya bisa dideskripsikan dengan 'bau toko.'
Meski demikian, bau dari barang-barang baru tersebut jauh dari bau alami. Bau tersebut merupakan tanda bahwa sebuah bahan kimia telah dirilis dari berbagai komponen yang memang diproses secara kimiawi. Jadi, aroma tersebut merupakan rilisnya gas yang memang ada dari tiap komponen kimiawi yang diproduksi. Mulai dari kain, serta sablon jika di pakaian, lalu plastik, cat, dan oli untuk mobil. Banyak hal yang diproses secara kimiawi, sehingga membuat kombinasi bau yang tak bisa dideskripsikan.
Untuk pakaian, biasanya dalam sekali pakai 'bau toko' bisa hilang. Namun untuk mobil, bau ini akan bertahan agak lama. Hal ini dikarenakan mobil yang didesain untuk pemakaian jangka panjang, membuat berbagai komponennya dengan bahan kimia yang lebih kuat.
Banyak orang yang menyukai aroma barang baru seperti ini. Namun aroma ini seringkali beracun, karena dalam jangka pendek resiko seperti pusing dan alergi dapat terjadi. Bahkan dalam jangka panjang, orang yang sangat suka mencium bau-bauan yang terdapat bahan kimia, tak terkecuali bau toko, beresiko dapat terkena penyakit kanker.