Peneliti berhasil temukan teknologi peluru cahaya
Peluru cahaya yang dinamakan Airy Beam ini diklaim memiliki kontrol dan presisi lebih baik dibandingkan laser biasa
Dengan menggunakan sinar khusus yang dikenal sebagai ring-Airy beam, para ilmuwan telah berhasil membuat peluru dari cahaya.
Bahkan peluru cahaya yang terbuat dari hasil konsentrasi cincin cahaya ini diklaim bisa menyediakan lebih banyak kontrol dan presisi dibandingkan kemampuan laser konvensional.
-
Apa yang dimaksud dengan perkembangan teknologi? Perkembangan teknologi adalah fenomena yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia. Teknologi telah mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi satu sama lain.
-
Di mana penelitian ini dilakukan? Tim peneliti dari Universitas Yonsei di Seoul, Korea Selatan, berhasil mengembangkan varietas beras hibrida yang dipadukan dengan protein daging sapi dan sel lemak.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Apa yang diluncurkan oleh Fakultas Teknik UGM? "Tentunya pesawat tanpa awak ini bisa diaplikasikan ke banyak hal. BPBD salah satunya yang akan memanfaatkannya karena pesawat ini bisa memantau bila telah terjadi bencana, misalnya gempa bumi," kata Dekat Fakultas Teknik UGM Prof. Selo pada Rabu (3/9).
-
Dimana penelitian tentang tektonik lempeng dan peradaban alien dilakukan? Demikian menurut penelitian baru oleh Universitas Texas di Dallas dan Institut Teknologi Federal Swiss di Zurich.
-
Dimana tempat penelitian ini dilakukan? Bukti ini ditemukan lewat studi yang dipimpin oleh Gaia Giordano dari Universitas Milan, Italia.
Dilansir VR-Zone (15/11), teknologi yang mirip dengan Photon torpedo dalam film Star Trek ini merupakan gagasan dari ilmuwan bernama P. Panagiotopoulos , D.G. Papazoglou , A. Couairon, dan S. Tzortzakis , yang mana keempatnya merupakan ilmuwan Prancis dan Yunani telah berkolaborasi pada teknologi ini yang juga telah menerbitkan temuan mereka di Nature Communications.
Peluru cahaya yang disebut Airy Beam ini pertama kali diuji dan dibuat dalam bentuk cincin. Lebih jauh lagi, cincin tersebut dapat terkonsentrasi secara linear menjadi satu titik cahaya saja dengan bentuk menyerupai peluru.
Teknologi peluru cahaya yang diklaim memiliki intensitas dan kontrol serta presisi yang lebih baik ini untuk saat ini diharapkan dapat membantu dalam perkembangan dunia industri sebagai pengganti laser. Namun bukan tidak mungkin ke depannya teknologi ini juga akan digunakan di dunia militer.