Penelitian di Indonesia, mahasiswa Jepang temukan 'chaos' dalam otak
Chaos pada otak dapat membuka jalan pengembangan teknologi IT masa depan
Salah satu penemuan penting di dunia kembali dilakukan di Indonesia. Dengan menggunakan laboratorium dan teknologi di tanah air, mahasiswa asal Jepang berhasil menemukan 'chaos' di dalam otak manusia.
Mahasiswa itu adalah Hiroki Okada. Pria Jepang berumur 24 tahun tersebut bekerjasama dengan tim riset C-Tech Labs yang dipimpin oleh Dr. Warsito P. Taruno, M.Eng. C-Tech Labs sendiri terletak di kawasan Alam Sutera, Tangerang.
-
Di mana penelitian ini dilakukan? Tim peneliti dari Universitas Yonsei di Seoul, Korea Selatan, berhasil mengembangkan varietas beras hibrida yang dipadukan dengan protein daging sapi dan sel lemak.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Apa yang dimaksud dengan perkembangan teknologi? Perkembangan teknologi adalah fenomena yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia. Teknologi telah mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi satu sama lain.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
-
Dimana tempat penelitian ini dilakukan? Bukti ini ditemukan lewat studi yang dipimpin oleh Gaia Giordano dari Universitas Milan, Italia.
Berdasarkan hasil penelitian, terungkap bila di dalam otak manusia terdapat sebuah ketidakteraturan atau 'chaos'. Chaos tersebut akan berada dalam tingkat tertinggi saat otak berada dalam keadaan santai.
Di sisi lain, saat otak dipakai untuk berpikir secara keras, tingkat chaos akan turun. Hal ini terjadi karena pada saat berpikir, otak manusia mempunyai tingkat keteraturan tinggi.
"Saya meneliti bagaimana cara menganalisis pola chaos dari sinyal ECVT. Saya rasa kami bisa mendapatkan pola chaos dari sinyal ECVT sama dengan langkah yang digunakan untuk sinyal NIRS (Near Infrared Spectroscopy)," ujar Okada ketika ditemui di ruang laboratorium brain scanning C-Tech Labs.
Hasil penelitian chaos ini diklaim dapat membantu manusia menciptakan teknologi komputer yang dapat menganalisis informasi dalam sinyal yang lemah, termasuk memprediksi data yang sangat fluktuatif seperti otak manusia, yakni harga saham.
Dalam riset di C-Tech Labs ini, teknologi komputasi chaos diimplementasikan menggunakan super computer untuk menganalisis data 4D aktivitas otak manusia yang dihasilkan dari alat pemindai otak 4D ECVT untuk berbagai aplikasi tentang fungsi kerja otak manusia.
"Hasil riset yang baru ini menunjukkan bahwa aktivitas otak yang semakin tinggi berkorelasi dengan tingkat keteraturan yang tinggi di dalam otak," jelas Warsito, CEO C-Tech Labs.
Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi di masa depan memang diprediksi bakal tergantung dari analisis kerja otak manusia dan pengkodean data aktivitas otak.
Lebih jauh, teknologi pengkodean chaos memungkinkan kita untuk mengubah data aktivitas otak menjadi data digital dan mentransfernya melalui teknologi komunikasi dan informasi.
Dengan demikian, suatu ketika manusia bisa dilakukan komunikasi antara otak dengan komputer, atau antarotak manusia melalui komputer atau internet yang merupakan konsep telekomunikasi masa depan.
Baca juga:
Ilmuwan temukan alasan mengapa manusia tidak bertelur
Gawat, universitas dunia mulai 'haramkan' smartwatch
Pemerintah genjot pembangunan BTS di wilayah perbatasan
Robot-robot cantik bakal jadi pelayan di hotel ini
Ini 4 energi alternatif unik di masa depan, salah satunya ubur-ubur!