Perluas Layanan, PrintQoe.com Perkuat Solusi B2B dan B2G
PrintQoe.com, online printing B2B dan B2G pertama di Indonesia, hari ini mengumumkan telah memperluas jangkauan layanannya hingga lebih dari 133 kota dan kabupaten yang tersebar di 34 provinsi seluruh Indonesia.
PrintQoe.com, online printing B2B dan B2G pertama di Indonesia, hari ini mengumumkan telah memperluas jangkauan layanannya hingga lebih dari 133 kota dan kabupaten yang tersebar di 34 provinsi seluruh Indonesia.
Hal ini menjadikan PrintQoe.com sebagai platform cetak online pertama yang menegaskan kembali solusi Distribute & Print sebagai jawaban atas tantangan efisiensi biaya dan total kecepatan waktu pengerjaan tiap departemen dalam perusahaan saat ada permintaan cetak untuk kebutuhan di berbagai lokasi, terutama ke luar kota.
-
Apa saja ide bisnis startup yang ditawarkan peserta Jagoan Digital? Dalam presentasi (pitching) Jagoan Digital sejumlah ide bisnis start up diangkat oleh peserta. Seperti layanan jasa servis elektronik, jasa pendidikan, kesehatan hingga pariwisata. Juga ada marketplace untuk UMKM, fashion batik lokal, pertanian hingga produk digital. Selain itu ada juga ide pengembangan usaha dan investasi yang semuanya dikembangkan lewat platform teknologi digital.
-
Siapa yang mendorong literasi digital di Indonesia? Wakil Ketua Komisi I DPR-RI Teuku Riefky Harsya menekankan pentingnya literasi digital untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dalam menggunakan internet.
-
Mengapa pelaku usaha di Indonesia menganggap transformasi digital penting? Para pelaku bisnis di Indonesia menyadari pentingnya melakukan transformasi digital. Demi memenuhi kebutuhan mereka sebagai pengusaha sekaligus menyajikan solusi bagi masyarakat, pengembangan teknologi dan pengembangan inovasi dinilai sebagai sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pendanaan startup nasional ini? PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui entitas Corporate Venture Capital (CVC) MDI Ventures, dan juga Telkomsel Mitra Inovasi (TMI), berpartisipasi dalam penandatanganan Perjanjian Partisipasi Merah Putih Fund di Jakarta, Senin (4/9).
-
Bagaimana Hadinata Batik menggunakan platform digital untuk mengembangkan bisnisnya? Banyak bermunculan brand batik baru di tengah disrupsi digital menjadi tantangan sekaligus motivasi bagi Hadinata Batik untuk terus berkembang. Hadinata Batik pun terus beradaptasi dengan berinovasi membuat model batik yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan serta bergabung di platform digital seperti Tokopedia dan ShopTokopedia guna mempercepat laju bisnis lewat pemanfaatan platform digital.
-
Bagaimana cara Indonesia dan Singapura meningkatkan kerja sama ekonomi digital? Pada pertemuan bilateral tersebut, kedua Menteri membahas upaya peningkatan kerja sama ekonomi digital melalui ASEAN Digital Economy Framework Agreement dan Joint Initiative on e-Commerce di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Solusi Distribute & Print ini pun terbukti dapat mengurangi beban biaya distribusi cetak digital dari satu kota ke kota lainnya minimum 30% dan mempersingkat total waktu produksi sampai dengan pengiriman hingga 2-5 kali lebih cepat.
Selama ini permasalahan kebutuhan cetak dokumen online yang dihadapi banyak perusahaan ialah pendistribusian ke banyak lokasi tujuan yang jauh dari kantor pusat. Letak geografis wilayah Indonesia menjadikan faktor tingginya biaya distribusi. Seperti halnya biaya kirim kargo udara yang mengalami kenaikan, berimbas pada biaya tambahan yang dibebankan kepada konsumen.
Kondisi infrastruktur yang meliputi darat (jalan raya, jalan tol, moda transportasi massal), laut (pelabuhan, kapal barang) serta udara (bandara, pesawat), juga merupakan tantangan pendistribusian cetakan dokumen online dalam jumlah banyak, aman, dan dalam waktu yang cepat.
Contoh implementasi sederhana, perusahaan A yang berkantor pusat di Jakarta akan mengadakan seminar, training atau workshop di kota Medan, ada banyak dokumen yang harus dicetak sebagai kelengkapan acara, seperti training kit, brosur, profil perusahaan, flyer harga produk hingga banner.
Jika perusahaan A harus menyiapkan seluruh dokumen tersebut di Jakarta bukan hanya biaya cetak saja yang harus dikeluarkan, melainkan juga biaya kirim menuju tempat acara di Medan.
Kini dengan adanya layanan PrintQoe.com seluruh kebutuhan cetak dokumen perusahaan A tidak perlu diproses dari Jakarta dan dikirimkan melalui kargo pesawat, karena perusahaan A dapat mencetak seluruh kebutuhannya melalui solusi Distribute & Print di PrintQoe.com.
Caranya cukup mudah dan cepat, sesudah registrasi dan login, perusahaan tinggal mengunggah dokumen, masukan titik tujuan pengiriman, kemudian PrintQoe.com akan mendistribusikan file yang diperlukan ke kota tujuan.
Sehingga cetakan yang dibutuhkan dapat dipersiapkan di kota dimana acara akan diadakan dan didistribusikan setelah selesai proses cetak. Hal ini tentu dapat menekan biaya kirim, dan total waktu persiapan menjadi jauh lebih singkat.
Contoh lainnya yang sudah banyak diimplementasikan adalah produk cetak general template yang sering dipesan berulang untuk kebutuhan semua cabang, misalnya business card, training materials, customer greeting cards, dan lain-lain.
Dimana setiap cabang dapat memilih dan memesan dari product catalog yang sudah disiapkan, mengisi data variable ke template product, sampai dengan melihat preview hasil cetakan sebelum disubmit. Dalam sistem PrintQoe.com juga memungkinkan adanya level of approval atas produk cetak yang dipesan, sehingga memudahkan dalam memonitor budget masing-masing cabang atau departemen.
"Solusi Distribute & Print mempertegas posisi PrintQoe.com sebagai mitra kerja untuk layanan cetak online B2B dan B2G yang membantu perusahaan menempatkan efisiensi biaya cetak dan distribusi, serta kecepatan produksi sampai pengiriman, sebagai value proposition dari PrintQoe.com. Untuk memperkuat rantai ekosistem ini, PrintQoe.com telah bermitra dengan printing partner yang tersebar di 34 provinsi Indonesia," jelas Adi Vidyanto, Chief of PrintQoe.com.
Perluasan solusi Distribute & Print menempatkan PrintQoe.com berada di garda depan konektivitas digital dalam mempersiapkan dokumen cetak online secara mudah. Hal ini tentunya dapat meningkatkan kontribusi transaksi ekonomi digital Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, di mana menurut laporan berjudul The Digital Komodo Dragon: How Indonesia Can Capture the Digital Trade Opportunity at Home and Abroad, pada tahun 2030 aktivitas transaksi ekonomi akan mengalami pertumbuhan hingga 18 kali lipat menjadi Rp 2,305 triliun dari sebelumnya Rp 125 triliun pada 2017.
(mdk/faz)