Perusahaan Desainer Chipset ARM Cabut Kerja Sama dengan Huawei
Perusahaan desainer chipset ARM menghentikan hubungan bisnisnya dengan Huawei. Hal ini pun diprediksi bakal mengancam masa depan chipset besutan Huawei, yakni Kirin.
Perusahaan desainer chipset ARM menghentikan hubungan bisnisnya dengan Huawei. Hal ini pun diprediksi bakal mengancam masa depan chipset besutan Huawei, yakni Kirin.
Dilaporkan BBC, karyawan ARM telah mendapat instruksi dari perusahaan untuk menyetop.
-
Bagaimana Amerika Serikat berusaha mencampuri urusan dalam negeri China? Laporan yang diterbitkan pada Rabu waktu setempat itu menggambarkan China sebagai "rezim yang represif," dengan mengklaim ada genosida di Xinjiang dan pembatasan kegiatan keagamaan tertentu.Dalam laporan tersebut juga menunjukkan peningkatan "anti-Semitisme" secara daring. "Ada hampir 200 juta penganut agama di China. Pemerintah China melindungi kebebasan beragama warga negara sesuai dengan hukum. Orang-orang dari semua kelompok etnis di China berhak sepenuhnya atas kebebasan beragama sebagaimana ditentukan oleh hukum," jelasnya.
-
Apa yang dilakukan Huawei selama berbisnis di Indonesia? Selama lebih dari 23 tahun beroperasi di Indonesia, Huawei telah membangun dengan berbagai pemangku kepentingan, demi mendukung kesuksesan transformasi digital dan tercapainya Visi Indonesia Emas 2045
-
Bagaimana Huawei menunjukkan komitmennya untuk memajukan Indonesia? Lewat inovasi teknologi dan layanan mereka miliki baik yang bergerak di bidang Carrier Network, Enterprise, Consumer, Cloud, hingga Digital Power, perusahaan asal China ini berkomitmen memajukan Indonesia juga mitra kerja mereka.
-
Di mana Huawei berperan dalam penguatan ekonomi digital? Adapun penguatan ekonomi digital yang dimaksud mencakup percepatan transformasi digital di berbagai sektor, mendorong pembangunan ramah lingkungan melalui utilisasiteknologi, memperkuatkeamanan siber dan perlindungan data pribadi untuk meningkatkan keamanan dan kepercayaan publik.
-
Mengapa Kemnaker mengapresiasi Huawei? Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, memberikan apresiasi atas kepatuhan Huawei pada regulasi yang berlaku selama 24 tahun berusaha di Indonesia.
-
Apa yang China lakukan untuk melawan pembatasan teknologi dari Amerika? China sebagai negara yang memiliki kapasitas komputasi terbesar kedua di dunia masih tetap mengembangkan teknologi di negaranya untuk meningkatkan ekonomi digital serta menangkal pembatasan teknologi dari Amerika.
"Seluruh kontrak aktif, dukungan, dan segala keterlibatan yang tertunda dengan Huawei dan anak perusahaannya, demi mematuhi larangan perdagangan AS belum lama ini," demikian intruksi perusahaan.
Sekadar informasi, pelarangan perdagangan dipatuhi oleh perusahaan-perusahaan AS dalam hal menjalin kemitraan dengan perusahaan teknologi terbesar di Tiongkok itu.
ARM sendiri merupakan perusahaan berbasis di Inggris namun dimiliki oleh grup SoftBank asal Jepang.
Mengutip laman The Verge via Liputan6.com, Kamis (23/5), ARM mengungkap, teknologi chip-nya merupakan teknologi asal AS.
Perusahaan selama ini mengembangkan beberapa desain prosesor di Austin, Texas, dan San Jose, California, yang masuk ke wilayah dan kewenangan Amerika Serikat.
Sekadar informasi, penghentian kerja sama ini bisa menjadi kabar buruk bagi Huawei. Pasalnya, Huawei mengandalkan ARM untuk arsitektur desain chip Kirin mereka.
Tanpa adanya lisensi dari ARM, Huawei tidak akan dapat melanjutkan pembuatan prosesornya sendiri dengan memakai desain milik ARM dan perusahaan semikonduktor HiSilicon (pembesut chipset Huawei).
"ARM mematuhi aturan terbaru yang dikeluarkan pemerintah AS dan terus melakukan komunikasi dengan badan pemerintah AS untuk memastikan kami tetap patuh," kata juru bicara ARM dalam pernyataannya.
Tidak hanya itu, "ARM menghargai hubungannya dengan mitra lama kami, HiSilicon, kami berharap untuk penyelesaian cepat dalam hal ini."
Lebih lanjut, pihak Huawei menyebutkan mereka sebenarnya sangat menghargai hubungan dengan para mitranya. Namun, kami juga sadar dengan adanya tekanan-tekanan politik.
"Kami percaya diri, situasi ini dapat diselesaikan. Prioritas kami adalah memberikan teknologi dan produk kelas dunia kepada pelanggan kami di seluruh dunia," tutur Huawei.
Sebelumnya, Huawei diberitakan telah menimbun cukup banyak suku cadang buatan Amerika Serikat untuk bertahan selama tiga bulan hingga satu tahun.
Dengan begitu, perusahaan masih bisa tetap beroperasi. Memang, stok tersebut akan habis dalam beberapa waktu mendatang, terutama pasokan yang sangat dibatasi jumlahnya.
Kini, Huawei bergantung pada pabrikan berbasis di AS seperti Micron, Skyworks, dan Qorvo selaku pemasok komponen penyimpanan dan jaringan untuk beberapa smartphone Huawei.
Tanpa adanya akses ke komponen-komponen utama ini, Huawei menghadapi tantangan. Namun, ketiadaan teknologi AS membuat Huawei menghadapi tugas yang hampir mustahil membuat smartphone.
Reporter: Agustin Setyo Wardani
Baca juga:
Lisensi Android Dicabut, Haruskah Huawei Anda Dijual?
Pendiri Huawei sebut AS Terlalu Meremehkan Kekuatannya
AS Larang Huawei, Buntut Perang Dagang atau Persaingan Bisnis?
Antisipasi Blokir Android, Huawei Sudah Punya Pengganti Play Store
Google: Android Masih Berfungsi di Perangkat Huawei
Huawei Putus Kerjasama Dengan Android, 5G Jadi Penyebabnya