Platform Fintech, Easycash, Raih Penghargaan Best P2P Lending
Platform financial technology (fintech), Easycash, meraih penghargaan sebagai “The Best P2P Lending” dalam kategori Special Awards dalam ajang Indonesia Multifinance Awards 2019, yang diberikan baru-baru ini di Balai Kartini Jakarta.
Platform financial technology (fintech), Easycash, meraih penghargaan sebagai “The Best P2P Lending” dalam kategori Special Awards dalam ajang Indonesia Multifinance Awards 2019, yang diberikan baru-baru ini di Balai Kartini Jakarta.
Dalam keterangan resminya, dewan juri menyatakan Easycash dinilai memberikan dampak positif bagi transformasi bisnis di industri jasa keuangan. Produk dan layanan Easycash juga dianggap inovatif sehingga bisa menjadi model bisnis yang baik bagi industri pinjaman online di Indonesia dan menawarkan imbal hasil yang menarik bagi para pemberi pinjaman.
-
Apa saja ide bisnis startup yang ditawarkan peserta Jagoan Digital? Dalam presentasi (pitching) Jagoan Digital sejumlah ide bisnis start up diangkat oleh peserta. Seperti layanan jasa servis elektronik, jasa pendidikan, kesehatan hingga pariwisata. Juga ada marketplace untuk UMKM, fashion batik lokal, pertanian hingga produk digital. Selain itu ada juga ide pengembangan usaha dan investasi yang semuanya dikembangkan lewat platform teknologi digital.
-
Bagaimana cara Indonesia dan Singapura meningkatkan kerja sama ekonomi digital? Pada pertemuan bilateral tersebut, kedua Menteri membahas upaya peningkatan kerja sama ekonomi digital melalui ASEAN Digital Economy Framework Agreement dan Joint Initiative on e-Commerce di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
-
Mengapa pelaku usaha di Indonesia menganggap transformasi digital penting? Para pelaku bisnis di Indonesia menyadari pentingnya melakukan transformasi digital. Demi memenuhi kebutuhan mereka sebagai pengusaha sekaligus menyajikan solusi bagi masyarakat, pengembangan teknologi dan pengembangan inovasi dinilai sebagai sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pendanaan startup nasional ini? PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui entitas Corporate Venture Capital (CVC) MDI Ventures, dan juga Telkomsel Mitra Inovasi (TMI), berpartisipasi dalam penandatanganan Perjanjian Partisipasi Merah Putih Fund di Jakarta, Senin (4/9).
-
Bagaimana Hadinata Batik menggunakan platform digital untuk mengembangkan bisnisnya? Banyak bermunculan brand batik baru di tengah disrupsi digital menjadi tantangan sekaligus motivasi bagi Hadinata Batik untuk terus berkembang. Hadinata Batik pun terus beradaptasi dengan berinovasi membuat model batik yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan serta bergabung di platform digital seperti Tokopedia dan ShopTokopedia guna mempercepat laju bisnis lewat pemanfaatan platform digital.
-
Siapa yang mendorong literasi digital di Indonesia? Wakil Ketua Komisi I DPR-RI Teuku Riefky Harsya menekankan pentingnya literasi digital untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dalam menggunakan internet.
Easycash merupakan produk di bidang teknologi finansial dari Fintopia Group yang dikelola oleh PT Fintopia Indonesia Technology. Fintopia Group juga beroperasi di beberapa negara lain, seperti China, Filipina, Brasil, Thailand, dan sebagainya. Secara global, Fintopia telah menyalurkan pinjaman sekitar US$ 8,2 juta kepada lebih dari 19 juta peminjam.
Di Indonesia, Easycash telah resmi terdaftar serta diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan menyalurkan pinjaman sekitar Rp 1,5 triliun kepada lebih dari 250 ribu peminjam yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Easycash sendiri adalah platform peer-to-peer (P2P) yang berfokus ke pinjaman mikro dengan pengoperasian berbasis aplikasi seluler.
Dalam menjalankan layanannya, Easycash memiliki keunggulan dalam hal teknologi yang dikembangkan oleh orang-orang yang berpengalaman di berbagai perusahaan teknologi di Silicon Valley. Sebagai platform pinjaman online jangka pendek, Easycash menggunakan algoritma berbasis big data yang mampu menentukan kelayakan kredit nasabahnya dalam waktu yang relatif singkat.
"Dewan juri telah melaksanakan tugasnya. Ke depan tantangan di industri pembiayaan masih cukup besar, yang mana tantangan teknologi informasi yang sudah menyebar penuh dicseluruh dunia masih harus terhambat karena faktor sumber daya manusia yang masih kurang," ujar pendiri Economic Review, Hj Irlisa Rachmadiana, dalam keterangan resminya.