Puisi cinta ribuan tahun lalu berhasil diterjemahkan
Puisi cinta yang dituliskan di lembaran papyrus itu diperkirakan berumur 1.700 tahun.
Secara logika, sejak manusia muncul di bumi ini, perasaan menyukai lain jenis juga turut menyemarakkan kehidupan. Ada bukti bahwa, ratusan tahun lalu, sudah ada puisi cinta yang dibuat.
Sebuah papyrus kuno yang diperkirakan berumur 1.700 tahun diyakini merupakan lembaran dengan tulisan berunsur cinta dengan bahasa puisi tertuang di atasnya. Hal tersebut dibuktikan dengan berhasil diterjemahkannya tulisan itu oleh seorang Pepirolog Oxford bernama Dr Dirk Obbink.
Tag pilihan: Nokia Lumia | Operating system | Telco
-
Apa isi dari surat yang ditemukan para arkeolog? "P.J Féret, penduduk Dieppe, anggota dari berbagai komunitas intelektual, melakukan penggalian di sini pada Januari 1825. Dia melanjutkan penyelidikannya di daerah yang luas ini yang dikenal dengan nama Cité de Limes or Caesar’s Camp."
-
Mengapa penggalian arkeologi ini dianggap penting? "Situs ini memiliki (peninggalan) arkeologi yang luar biasa dan memudahkan kita mendapatkan pemahaman seperti apa kehidupan orang-orang yang menempati negeri ini pada abad ketujuh."
-
Kapan penelitian arkeologis di Masjid Utsman bin Affan dilakukan? Penyelidikan arkeologis di Masjid Utsman bin Affan menemukan artefak berasal dari abad kedua Hijriah atau abad ke-7 atau ke-8 Masehi.
-
Apa yang ditemukan oleh sukarelawan di situs arkeologi? Sukarelawan yang terlibat dalam penggalian di situs arkeologi menemukan patung kepala wanita Romawi kuno dengan ukiran khas.
-
Apa harta karun yang ditemukan oleh para arkeolog? Kumpulan koin perak yang ditemukan di celah bebatuan pada 2017 itu kini ditanpilkan di Museum Warisan Hasmonean di Modi'in.
-
Mengapa Situs Arkeologi Jumeirah Era Islam penting? Situs ini menyoroti peran penting kawasan Jumeirah sebagai pusat komersial utama antara Oman, Semenanjung Arab, Mesopotamia, dan Timur Jauh.
Dikutip dari Daily Mail (29/01), Obbink mengklaim bahwa puisi surat cinta itu ditulis menggunakan 4 puisi pendek dan sebuah fragmen puisi. Obbink juga mengklaim bahwa puisi cinta tersebut dituliskan oleh seorang pujangga sekaligus seorang penulis dari Yunani bernama Sappho.
Dalam puisinya itu, Sappho menceritakan kisah cinta yang awalnya tumbuh dan akhirnya kandas. Namun, ada satu keunikan dalam tulisan di puisi tersebut. Obbink menjelaskan bahwa puisi itu lebih mengarah pada sisi kisah cinta antar sesama jenis, khususnya wanita (lesbian).
"Secara keseluruhan, puisi Sappho ini bercerita tentang keluarga, biografi, kultus serta cinta dan Aphrodite," jelas Obbink. Puisi tersebut dituliskan dengan menggunakan dialek Yunani kuno yang disebut Aeolic.
Baca juga:
Peneliti: jumlah Adam dan Hawa ternyata banyak
5 Ritual mengerikan yang makan nyawa manusia
Penduduk Turki kuno gunakan telur untuk usir setan dan bala
Arkeolog temukan kerangka firaun baru di Mesir
5 hewan imut ini dulunya adalah raksasa yang mengerikan
Peneliti temukan fosil dinosaurus pertama di jazirah Arab
Semula dikira kera, ternyata Ardi lebih dekat dengan manusia