SATRIA-1, Satelit Internet Indonesia Akhirnya Masuk Orbit dan Siap Diuji Coba
Pada Juni 2023, Satelit SATRIA-1 diluncurkan. Satelit khusus internet ini difungsikan untuk layanan publik di wilayah 3T.
Pada Juni 2023, Satelit SATRIA-1 diluncurkan. Satelit khusus internet ini difungsikan untuk layanan publik di wilayah 3T.
SATRIA-1, Satelit Internet Indonesia Akhirnya Masuk Orbit dan Siap Diuji Coba
Satelit SATRIA-1 kini telah berhasil memasuki orbitnya di luar angkasa pada Senin, 30 Oktober 2023.
Sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan, satelit ini berhasil memasuki orbit Geostasioner dan mengorbit di 146° Bujur Timur.
Posisi ini tepat di atas Pulau Papua dengan ketinggian lebih dari 36,000 km di atas permukaan bumi.
“Saat ini ujicoba komunikasi akan segera dimulai dan targetnya pada akhir November selesai, lalu akan dilanjutkan dengan ujicoba secara keseluruhan untuk dapat beroperasi penuh pada Desember 2023,” kata Direktur Utama PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN), Adi Rahman Adiwoso dalam keterangan persnya, Kamis (2/11).
- Cara Mengecek Apakah KTP Anda Digunakan untuk Pinjol atau Tidak
- Pangkas Kesenjangan Digital, 1.000 Lokasi di Indonesia Timur Bakal Kebagian Internet Berbasis Satelit
- Komitmen Kurangi Kesenjangan Digital, Telkomsat Targetkan Layani 1.000 Lokasi di Indonesia Timur
- Potret Desa di Jambi 30 Tahun Tanpa Internet, Warga Harus Tempuh 12 KM untuk Online
Sebanyak 11 Stasiun Bumi difungsikan untuk memantau sekaligus mengontrol satelit dengan Stasiun Bumi yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat menjadi stasiun kontrol satelit utama dan pusat operasi jaringan (Network Operation Center).
Adapun stasiun kontrol satelit cadangan (Back-Up Satellite Control Center) berada di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Stasiun Bumi lainnya akan difungsikan sebagai gateway antara lain berlokasi di Batam, Pontianak, Tarakan, Manado, Kupang, Ambon, Manokwari, Timika, dan Jayapura.
Adi menambahkan bahwa SATRIA-1 adalah satelit dengan teknologi mutakhir Very HighThroughput Satellite (VHTS) pertama di Indonesia dengan total kapasitas 150 Gbps yang diproyeksikan menjadi satelit yang dapat membantu program transformasi digital di Indonesia.
“Setelah dipastikan semuanya berfungsi dengan baik, satelit SATRIA-1 akan digunakan oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (BAKTI Kominfo) untuk memberikan layanan internet bagi daerah-daerah di seluruh penjuru Indonesia,”
Direktur Utama PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN), Adi Rahman Adiwoso.
Sebelumnya, saat satelit SATRIA-1 ini berproses menuju orbit, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin justru malah menggandeng Elon Musk agar Starlink bisa membantu puskesmas di wilayah 3T terkoneksi internet.
Padahal, SATRIA-1 ini ditujukan untuk hal itu. Melayani fasilitas publik seperti sekolah, puskesmas, TNI, dan lain sebagainya.