Seluruh industri mesti waspadai ancaman siber
Seluruh industri mesti waspadai ancaman siber. F5 Networks baru saja mengumumkan laporan hasil surveinya. Dalam survei yang bertajuk State of Application Delivery 2017, memaparkan bahwa seiring dengan peningkatan penggunaan cloud, maka berdampak pula terhadap permintaan layanan aplikasi keamanan.
F5 Networks baru saja mengumumkan laporan hasil surveinya. Dalam survei yang bertajuk State of Application Delivery 2017, memaparkan bahwa seiring dengan peningkatan penggunaan cloud, maka berdampak pula terhadap permintaan layanan aplikasi keamanan.
Termasuk pada perlindungan permintaan terhadap Web Application Firewall (WAF), Domain Name System Security Extensions (DNSSEC), dan Distributed Denial of Service (DDoS).
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Bagaimana cara hacker sampingan menawarkan jasanya? Salah satu contoh iklan yang ditemukan adalah seorang pengembang Python yang menawarkan layanan pembuatan chatbot VoIP, chatbot grup, chatbot AI, peretasan, dan kerangka kerja phishing dengan harga sekitar USD 30 per jam.
-
Apa yang menjadi sasaran utama hacker dalam serangan siber terkait pemilu? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia.
-
Bagaimana "red hat hacker" biasanya melancarkan aksinya? Mereka mungkin menyerang atau melacak penjahat siber, meretas perusahaan dan organisasi pemerintah untuk membocorkan data, dan bahkan menambal kelemahan keamanan.
Menurut Country Manager F5 Networks Indonesia, Fetra Syahbana, melonjaknya permintaan layanan aplikasi keamanan merupakan sesuatu yang wajar. Hampir seluruh industri membutuhkan sistem keamanan untuk menyelamatkan data-data penting dari ancaman siber.
"Saya rasa semua industri sekarang sudah mulai memahami sistem keamanan. Di tahun lalu saja, serangan terbanyak ada di industri Perbankan," jelasnya saat acara konferensi pers di Jakarta, Kamis (9/2).
Ditegaskannya pula, konteks perbankan ini tidak hanya bank skala besar saja, namun skala kecil juga tak luput diserang. Bank skala kecil ini misalnya saja BPR. Kendati begitu, tren tersebut belum bisa dipastikan akan berlanjut.
"Tidak akan pernah tahu. Untuk itu, harus selalu dalam situasi waspada saat serangan itu datang dan dampaknya seperti apa. Kalau terjadi, itu costnya luar biasa, tidak hanya finansial tapi juga reputasi," kata dia.
Dalam studi tersebut, juga menunjukan bahwa sebuah dinamika baru telah muncul karena pergeseran menuju pengalaman pelanggan yang lebih cepat, lebih cerdas dan lebih aman. Sehingga diperlukan sistem keamanan yang mumpuni.
"Market teknologi informasi (TI) menghadapi tren device dan connection. Sejalan dengan itu, semakin rentan pula sistem keamanan untuk seluruh industri," kata dia.
F5 networks sendiri merupakan perusahaan TI yang bergerak di sistem keamanan. Posisi F5 networks ini berada di tengah-tengah antara jalur layanan cloud computing yang digunakan oleh pemiliki aplikasi.
Baca juga:
Anonymous ajarkan cara meretas ponsel baru Trump
Pemerintah perlu telusuri dugaan penyadapan SBY
30 persen dari lulusan TI idealnya fokus keamanan siber
Project Souron, malware berbahaya yang diam-diam mengintai
Tahun 2017 peretasan bakal makin agresif dan sebut identitas pelaku
Kini hacker nakal bisa retas akun bank Anda cuma lewat WhatsApp!