Sering dimarahi ortu karena main game, pemuda ini malah jadi gamers
Menjadi gamers bukanlah suatu yang sia-sia dan buang-buang waktu saja.
Bagi para gamers, nama Yudi Kurniawan, bukanlah nama asing di telinga mereka. Yudi merupakan profesional game yang telah banyak menjuarai kompetisi game di tanah air dan luar negeri. Kesuksesannya saat ini sudah barang tentu memiliki cerita yang menarik dari proses yang telah dijalani hingga saat ini.
Kepada Merdeka.com, Yudi menceritakan, jika dulu kerap dimarahi oleh orang tuanya kala bermain game. Maklum, saat itu, orang tua Yudi berpikiran jika bermain game tak ada gunanya, buang-buang waktu. Terlebih untuk berbicara masa depan, game bukan tempat masa depan yang baik.
-
Apa saja game yang mereka mainkan? Mereka dikenal sebagai gamers profesional yang ahli di berbagai macam game seperti PUBG Mobile, GTA V, DOTA 2, dan game lainnya.
-
Apa itu permainan Konclong? Permainan konclong merupakan salah satu permainan tradisional yang hadir di era 1980 hingga 1990-an.
-
Di mana permainan congklak berasal? Congklak merupakan permainan yang berasal dari kebudayaan kuno timur tengah.
-
Apa itu permainan congklak? Permainan congklak adalah salah satu permainan kuno yang memiliki banyak sebutan, seperti dhakon, dentuman lamban, atau maggaleceng. Congklak dimainkan dengan menggunakan papan kayu atau plastik. Papan ini berisi 14 lubang yang terdiri dari 7 lubang kecil di setiap sisi dan 2 lubang besar di masing-masing ujung papan. Setiap lubang kecil diisi dengan 7 biji congklak, yang bisa berasal dari cangkang kerang, biji-bijian, atau batu-batu kecil.
-
Bagaimana penjahat siber menyerang para gamer? Di satu sisi, mengikuti tren populer, penjahat siber meluncurkan serangan yang lebih licik, memanfaatkan agenda terkini dan menyusun skema yang kabur, alih-alih menggunakan serangan umum," ujar Vasily M. Kolesnikov, pakar keamanan di Kaspersky.
-
Kapan Gendang Pampat dimainkan? Alat musik ini biasanya dimainkan pada saat upacara adat. Dikutip dari Instagram @penerbit.brin, permainan alat musik ini merupakan salah satu cara untuk menjaga ikatan kekeluargaan orang Iban. Tak hanya saat upacara adat, permainan alat musik tradisional itu dilakukan untuk mengisi waktu-waktu kebersamaan mereka.
"Ya, sering dulu dimarahi sama orang tua. Terutama dari Ibu saya. 'ngapain sih main game terus, buang-buang waktu saja dan gak ada duitnya.' Tapi saat dulu sebelum jadi profesional seperti sekarang itu hanya untuk hobi saja," jelasnya saat ditemui seusai acara Lenovo Gaming di Jakarta, Selasa (31/05).
Namun seiring berjalannya waktu, Yudi yang tergabung dalam team XCN, menunjukan jika menjadi gamers bukanlah suatu yang sia-sia dan buang-buang waktu saja. Hal itu dibuktikannya dengan menjuarai kompetisi bermain game. Nah, setelah itu, barulah orang tua Yudi luluh dan merestuinya untuk menekuni pekerjaannya saat ini.
"Tapi setelah sering dapat hasil, menang di kompetisi dapat uang, datang di acara game, dan dapat sponsor untuk game, orang tua akhirnya membalik mendukung," katanya yang sudah 7 tahun lebih menjadi gamers profesional.
Yudi pun berharap, jika nantinya ke depan profesi sepertinya ini bisa masuk dalam kategori atlet. Pasalnya, saat ini profesinya ini masih dianggap sekadar hobi saja. Padahal, dalam kompetisi tingkat dunia, profesi ini pun membawa nama negara.
Baca juga:
[Video] Tukang servis temukan ular di dalam PS4
Ini daftar aplikasi dan game Android paling sukses dalam sejarah!
Cuma di negara ini, main game smartphone berhadiah sapi!
[Video] Begini bocoran cara main game Pokemon Go, menarik dan nyata!
[Video] Lihat wanita histeris ketakutan mainkan game horor di VR