Setelah Samsung dan Huawei, Sony Juga Garap Smartphone Lipat
Setelah Samsung dan Huawei, Sony Juga Garap Smartphone Lipat. Tahun depan adalah tahun yang ramai inovasi. Mulai dari konektivitas 5G di smartphone, desain lubang di layar, kamera lebih dari tiga, serta yang paling revolusioner adalah smartphone lipat.
Tahun depan adalah tahun yang ramai inovasi. Mulai dari konektivitas 5G di smartphone, desain lubang di layar, kamera lebih dari tiga, serta yang paling revolusioner adalah smartphone lipat.
Soal smartphone lipat, sudah ada Samsung dan Huawei yang akan menjadi pionir. Namun vendor smartphone asal Jepang Sony juga tak kalah untuk turut meramaikan.
-
Apa yang dimaksud dengan ponsel lipat? Seperti namanya, ponsel lipat dapat diartikan sebagai ponsel cerdas yang memiliki layar yang dapat dilipat menjadi dua. Ini memungkinkan pengguna untuk memiliki perangkat dengan ukuran layar yang lebih besar namun tetap dapat dilipat menjadi ukuran yang lebih kecil dan portabel.
-
Siapa yang menggunakan teknologi kamera Leica di smartphone mereka? Bahkan, saat ini, teknologi yang ada di kamera Leica pun sudah disematkan di beberapa smartphone yang mengusung kategori flagship.
-
Apa yang sering dibandingkan dari pengguna Android dan iPhone? Di tengah banyaknya pilihan, pengguna Android dan iPhone sering kali menjadi dua kelompok utama yang sering dibandingkan.
-
Bagaimana Huawei Mate XT dirancang untuk tahan lama? Menggunakan sistem engsel Tiangong, HP dengan layar lipat tiga ini dirancang untuk tahan lama dalam penggunaan jangka panjang, dengan berbagai mode layar yang dioptimalkan untuk multitasking, browsing, dan produktivitas.
-
Apa yang lebih disukai pengguna Android dari iPhone? Selain harga yang lebih murah, banyak pengguna Android yang membeli iPhone untuk mendapat fitur-fitur eksklusif ponsel tersebut, seperti iMessage, FaceTime, AirPods, hingga bahkan kemampuan videografi ponsel iPhone yang baik.
-
Bagaimana smartphone memengaruhi bentuk tengkorak manusia? Secara mengejutkan, tanduk hingga sepanjang 30 milimeter mulai muncul di kepala masyarakat saat ini. Benjolan yang muncul pada bagian bawah tengkorak dan sedikit di atas leher ini sangat langka pada 100 tahun lalu. Hal aneh ini muncul karena penggunaan smartphone, yang biasanya membuat orang menunduk dan bahkan jika diakumulasi bisa sampai empat jam dalam sehari. Hal ini membuat leher bekerja lebih keras dan tubuh meresponsnya.
Melansir dari Phone Arena yang mengutip LetsGoDigital, terdapat paten yang diajukan Sony ke World Intellectual Property Organization, yang menunjukkan adanya konsep smartphone lipat yang cukup unik dan berbeda dengan bayangan kita soal smartphone lipat.
Paten ini menunjukkan adanya smartphone dengan dua layar di depan dan di belakang, yang bisa dilipat menjadi 6 mode yang berbeda. Gadget ini nantinya juga bisa disetel untuk jadi transparan, semi-transparan, dan non-transparan. Sony juga mematenkan gadget yang bisa digulung, meski masih belum jelas tata penggunaannya.
Sony sebelumnya merupakan vendor smartphone yang berfokus ke inovasi kamera seperti super slow motion dan AI. Sony tidak terlalu menerapkan perkembangan desain mengingat bahasa desain yang baru saja berubah beberapa waktu belakangan.
Dengan adanya paten smartphone lipat ini, Sony mengubah ideologi menjadi merek yang lebih peka dengan pasar. Menarik?