Setelah Twitter, Facebook dan YouTube segera temui ajal
"Kami akan berantas Twitter!"
Sebelumnya, pihak pemerintah Turki di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan geram dan mengancam akan memblokir Facebook dan YouTube , karena munculnya video dan publikasi miring tentang pejabat-pejabat di pemerintahan.
Sebelum melakukan blokir terhadap Facebook dan YouTube, ternyata secara mengejutkan Erdogan justru menutup pintu akses antara pengguna dan microblogging Twitter di negara tersebut terlebih dahulu.
"Kami akan berantas Twitter. Saya tidak peduli apa yang akan dikatakan masyarakat internasional . Setiap orang akan menyaksikan seperti apa kekuatan Republik Turki itu," jelas Erdogan, seperti dikutip dari Mashable (20/03).
Sampai saat ini, pengguna Twitter di negara itu ada sekitar 10 juta jiwa. Selain Twitter, secara bertahan, Erdogan juga akan memblokir, Facebook, YouTube dan situs-situs jejaring sosial sejenis.
Tentu saja, secara spontan, pemblokiran Twitter tersebut mendapatkan reaksi beragam dari masyarakat Turki pada khususnya dan pihak luar negara itu pada umumnya.
Namun, walaupun pemerintah Turki secara resmi telah menutup jalan bagi Twitter untuk dapat digunakan di negaranya, akan tetapi di sejumlah forum, muncul berbagai cara agar masyarakat di sana tetap dapat mengunggah twit demi twit atau mengakses Twitter secara sembunyi-sembunyi.