Setiap Angle Foto Selfie Punya Makna Khusus Buat Pria & Wanita, Berikut Penjelasannya
Secara tidak sadar, posisi angle foto selfie memiliki makna. Berikut makna dari setiap posisi sudut kamera selfie.
Secara tidak sadar, posisi angle foto selfie memiliki makna. Terutamanya bagi laki-laki. Hal itu diketahui dari riset yang menguji hipotesis bahwa orang akan memanipulasi sudut kamera saat berfoto selfie sebagai strategi pengelolaan kesan. Penelitian tersebut dilakukan oleh Anastasia Makhanova, Psikolog dari Florida State University bersama timnya.
Lalu, apa hasil dari penelitian itu?
-
Apa yang diberikan kepada seseorang yang sering mengambil foto selfie? Penghargaan "Raja Selfie": Untuk orang yang paling sering mengambil foto selfie di setiap kesempatan.
-
Mengapa selfie dianggap sebagai cara yang efektif untuk berkomunikasi? “Kami cukup terkejut dengan apa yang diungkapkan melalui teori pikiran, sebab selfie bisa menjadi cara yang canggih untuk mengkomunikasikan perasaan dan pikiran. Ini membuktikan bahwa selfie merupakan cara yang efektif dalam berkomunikasi,” jelas Schneider.
-
Dimana penelitian tentang selfie dilakukan? Para ilmuwan dari Universitas Bamberg, Jerman, kini mulai menyelidiki makna dan kegunaan di balik foto selfie.
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang selfie? “Meskipun istilah selfie sudah ada sejak 200 tahun dalam dunia fotografi dan lebih dari 500 tahun dalam lukisan. Namun, kini belum ada yang memiliki klasifikasi jelas mengenai berbagai jenis selfie dan kegunaannya,” jelas Tobias Schneider, peneliti Frontiers in Communication dan Mahasiswa sekolah Pascasarjana Ilmu Afektif dan Kognitif Bamber.
-
Apa yang Selfi Yamma lakukan saat ini? Tulislah Beberapa Kalimat Yang Menenangkan Hati Saat ini, penyanyi Selfi Yamma sedang menjalani ibadah umroh di Mekkah.
-
Apa yang dilakukan iPhone dengan foto pengguna? Face-ID dirancang untuk berfungsi mendeteksi pengguna misal sedang menggunakan topi, syal, kacamata, lensa kontak, atau kacamata hitam. “Selain itu, ini dirancang untuk bekerja di dalam ruangan, di luar ruangan, dan bahkan dalam kegelapan total,” ungkap dia.
Menurut Makhanova dan tim berpendapat, orang akan memanipulasi sudut kamera selfie mereka tergantung pada audiens yang dituju. Dalam satu penelitian, mereka memeriksa potret diri yang diposting oleh pria dan wanita di situs kencan internet dan jejaring profesional.
Dalam hal ini, situs kencan internet dipandang sebagai konteks ketertarikan interseksual dan situs jaringan profesional sebagai konteks persaingan intraseksual.
Teknis risetnya itu ialah mereka mendekati mahasiswa di kampus, menyerahkan kamera dan meminta mereka untuk berfoto selfie. Separuh dari peserta diberitahu bahwa foto mereka akan dilihat oleh sesama jenis, dan separuh lainnya diberitahu bahwa itu akan diperlihatkan kepada lawan jenis.
"Sekali lagi, hasilnya berpola seperti yang diperkirakan terutama bagi laki-laki," kata Anastasia.
Hasilnya sebagai berikut:
- Laki-laki akan berfoto selfie dari bawah ketika audiensnya adalah laki-laki lain (untuk menunjukkan dominasi).
- Laki-laki akan langsung berfoto selfie ketika audiens mereka adalah perempuan (untuk menunjukkan dukungan).
- Wanita akan berfoto selfie dari atas saat penontonnya adalah pria (untuk menunjukkan ketundukan).
- Wanita akan langsung berfoto selfie ketika audiens mereka adalah wanita lain (untuk menunjukkan dukungan).
Dari hasil itu, muncul pertanyaan lebih mendalam, apakah penggunaan sudut kamera mampu memengaruhi orang lain? Untuk mengeksplorasi pertanyaan ini, para peneliti mengambil foto pria dan wanita, masing-masing dari tiga sudut yakni; atas, lurus, dan bawah.
Sekelompok peserta lain kemudian melihat foto-foto ini dan menilai mereka berdasarkan sejumlah karakteristik yang berkaitan dengan dominasi. Mereka juga menilai daya tarik dan karakteristik fisik orang lain di setiap foto.
Seperti yang diperkirakan, pria dianggap lebih tinggi dan dinilai lebih dominan dan menarik jika sudut kameranya dari bawah. Dan sebaliknya, para wanita dianggap lebih muda dan dinilai lebih penurut dan menarik ketika sudut kamera dari atas.
Hasil ini menunjukkan bahwa orang benar-benar memanipulasi persepsi tinggi badan mereka untuk menunjukkan dominasi atau ketundukan. Dengan demikian, setiap angle foto selfie benar-benar memberikan persepsi yang berbeda bagi orang yang melihat.
(mdk/faz)