Simpan Foto dan Chat di WA Tak Lagi Gratis, Pengguna Harus Bayar

Google dikabarkan akan menghapus layanan penyimpanan data gratis pada pengguna android yang menggunakan WhatsApp mulai bulan Desember mendatang. 

“Sebagai informasi, pencadangan penyimpanan WhatsApp pada cloud Google bagi pengguna android akan mulai diperhitungkan,” jelas manajer komunitas Google.

Hal ini merupakan mimpi buruk bagi pengguna android. Sebab, selama ini mereka mengandalkan Google sebagai tempat penyimpanan data. Meskipun begitu, pengguna android masih bisa melakukan pencadangan chat melalui akun Google Drive milik mereka. 

Mengutip Gizchina dan Independent, Kamis, (30/11), pengguna android masih bisa memanfaatkan space 15 gb gratis dari Google Drive, tetapi ini mungkin saja tidak dapat melakukan back up chat secara utuh. 

Sebab, ruang penyimpanan tersebut akan digabungkan dengan berbagai penyimpanan seperti Gmail, Google Photo, dan berbagai aplikasi lainnya. 

Perubahan ini menjadikan pengguna android mirip dengan pengguna Apple. Pasalnya pengguna iOs sejak awal tidak pernah mendapatkan fasilitas penyimpanan gratis dari Google. 

Untuk lebih lanjut, kebijakan ini nantinya akan mulai rata pada WhatsApp Beta dan semua pengguna android di awal tahun 2024. 

Saat kebijakan ini diterapkan, maka akan ada sekitar 3 miliar pengguna android atau 73 persen pengguna WhatsApp di seluruh dunia akan kehilangan akses gratis ini.

Oleh karena itu, Google menawarkan opsi kepada para pengguna WhatsApp dan Google untuk membeli layanan perbulan milik mereka, karena WhatsApp akan sangat banyak menggunakan ruang penyimpanan. 

Selain mengubah sistem penyimpanan data, pada tahun depan Google juga akan melakukan perombakan besar-besaran pada pengelolaan akun dan data online.

Oleh sebab itu, nantinya jika ditemukan akun WhatsApp yang sudah tidak aktif selama lebih dari 2 tahun maka akan dihapus oleh Google, mulai bulan Desember nanti. 

Untuk mengetahui alasan lebih lanjut mengenai perombakan ini, pihak Google mengatakan bahwa angkah-langkah baru tersebut dilakukan karena pihak WhatsApp dan Google ingin meningkatkan keamanan bagi para pengguna aktif, serta mengontrol akun bagi pengguna yang sudah meninggal.