Studi Sebut Bahwa Youtube Mampu Kurangi Ideologi Radikal
Studi Sebut Bahwa Youtube Mampu Kurangi Ideologi Radikal
Youtube kerapkali jadi rumah untuk ideologi ekstremis dan terorisme.
Hal ini terbukti dari data soal jumlah pemblokiran Kemenkominfo dari 2009 hingga 2019 terkait terorisme mencapai hampir 12.000 konten.
-
Kapan video Youtube tersebut diunggah? Video tersebut berjudul "GEMP4RR!! GIBRAN G4G4L DIL4NTIK SETELAH KETHU4N HINA PR4BOWO DAN ANAKNYA ~ BREAKING NEWS." Benarkah, Gibran gagal dilantik sebagai wakil presiden karena menghina Prabowo di akun media Fufufafa?
-
Apa yang dilakukan Hamas dalam video yang beredar? Dalam video yang beredar seorang pria dengan wajah tertutup syal berdiri di dinding abu-abu dan berbicara kepada rakyat Prancis dan Presiden Emmanuel Macron. Ia mengatakan dalam bahasa Arab bahwa "sungai darah akan mengalir melalui jalan-jalan Paris" atas apa yang ia katakan sebagai dukungan Prancis terhadap Israel dalam perang dengan Hamas dan penyambutan atlet Israel ke Olimpiade, sambil mengangkat kepala manekin yang terpenggal yang tampaknya ditutupi cat merah.
-
Apa yang diklaim oleh video yang beredar? "PRESIDEN JOKOWI DAN SIGIT RESMI COPOT POLDA JABAR AKIBAT BATALKAN SIDANG PEGI" tulis akun @AKTUAL dalam keterangan video.
-
Apa yang diklaim terjadi di video yang beredar? Beredar video yang mengeklaim aparat kepolisian melakuan penggeledahan atas rumah menantu Presiden Joko Widodo, Bobby Nasution.
-
Apa yang dilakukan Hossam di video? Dalam sebuah video yang diunggah akun Instagram @sahabatsurga dan dikutip dari @wwre, Kamis (27/6) Hossam sampai mengubur diri di sebuah pasir dengan hanya tampak wajahnya.
-
Kapan video wawancara tersebut direkam? Penelusuran Setelah dilakukan penelusuran, ditemukan video serupa yang diunggah akun YouTube Najwa Shihab berjudul "Luhut: Banyak Orang Kumpul-Kumpul karena Birahi Kekuasaan (Part 2) | Mata Najwa," pada 24 September 2020 silam.
Namun nuansa sebaliknya justru ditawarkan oleh para ilmuwan. Berdasarkan laporan Engadget atas penemuan dari peneliti dari UC Berkley yakni Mark Ledwich dan Anna Zaitsev, Youtube justru kurangi ideologi radikal.
Berdasarkan temuannya, Youtube mampu "menurunkan secara aktif" konten radikalisme melalui sistem algoritma rekomendasinya yang diberikan kepada pengguna.
Hal ini ditemukan dengan cara mengklasifikasikan 760 channel Youtube dengan orientasi politik, berbasis ideologi, topik, dan kedekatan dengan isu mainstream. Peneliti lalu menemukan bahwa YouTube menghapus "hampir semua" rekomendasi untuk channel teori konspirator, nasionalis kulit putih, serta channel provokator yang kerap membuat konten provokasi.
Rekomendasi akan akun-akun radikal akan muncul jika memang Anda secara setia menonton konten tersebut.
YouTube Justru Terlalu Aman
Salah satu yang digarisbawahi oleh para peneliti adalah YouTube kini justru "terlalu aman". Pasalnya, banyak channel YouTube yang tidak bertumbuh karena algoritma rekomendasi ini, padahal mereka bukan penganut ideologi radikal.
Rekomendasi Youtube biasanya akan merujuk ke channel mainstream, seperti channel berita besutan media besar, atau jaringan media yang memang punya basis besar di Youtube.
Selebihnya, akun-akun kecil yang mengusung ideologi non-radikal, kerap dianggap sebagai radikal. Hal ini terutama bagi mereka yang punya channel dengan ideologi konservatif. Youtube sendiri kerap dianggap memiliki bias bernada anti-konservatif.
Meski demikian, bisa dianggap bahwa Youtube telah jadi platform yang aman dari terorisme dan ideologi radikal.
(mdk/idc)