Tak disangka, 8 makanan sehari-hari ini mengandung zat radioaktif!
Makanan ini bisa dengan mudah di temukan di pasar dan supermarket
Zat radioaktif yang biasa kita kenal mungkin banyak berhubungan dengan teknologi nuklir, misalnya Uranium atau Plutonium. Zat-zat radioaktif jenis ini tergolong sangat berbahaya bagi manusia karena memancarkan radiasi yang bisa memutasi sel tubuh, mengakibatkan penyakit ringan sampai mematikan seperti kanker.
Namun, tahu kah Anda bila makanan yang kita makan sehari-hari atau kita jumpai di supermarket mengandung zat radioaktif? Mengejutkan bukan? Tetapi hal ini sejatinya cukup wajar karena hampir semua makanan itu sejatinya mengandung zat radioaktif.
-
Bagaimana AD Scientific Index menentukan peringkat universitas terbaik di Indonesia? AD Scientific Index menggunakan sistem pemeringkatan yang unik dengan menganalisis sebaran ilmuwan dalam suatu institusi menurut persentil 3, 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, dan 90.
-
Siapa ilmuwan terbaik di Universitas Gadjah Mada berdasarkan AD Scientific Index 2024? Universitas Gadjah Mada Jumlah ilmuwan dalam indeks : 497Ilmuwan terbaik dalam institusi : Abdul Rohman
-
Apa saja yang termasuk dalam populasi penelitian? Populasi bukan hanya manusia tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
-
Di mana daftar ilmuwan paling berpengaruh di dunia ini diumumkan? Peringkat tersebut didasarkan pada analisis dampak sitasi di berbagai disiplin ilmu yang diambil dari database Scopus. Setiap tahun, lembaga ini memilih 100.000 ilmuwan dari seluruh dunia yang aktif di berbagai institusi akademik.
Alasannya, semua makanan itu mengandung karbon yang secara alami terdiri dari gabungan isotop (unsur dengan nomor atom sama tapi massa beda). Salah satu isotop itu biasanya bersifat radioaktif, misalnya karbon-14. Untuk informasi, karbon-14 adalah zat radioaktif yang dipakai untuk mencari tahu umur fosil.
Pertanyaannya, makanan apa yang paling banyak mengandung zat radioaktif? Ini jawabannya!
Selai kacang
Anda suka selai kacang untuk sarapan? Tanpa Anda ketahui, selai kacang dapat memancarkan radiasi hingga 0.12 pCi/g. Radiasi itu dihasilkan oleh isotop radioaktif potasium-40, radium-226, dan radium-228. Tapi tenang, zat radioaktif ini tidak berbahaya bagi tubuh dan biasanya akan berhenti memancarkan radiasi lemahnya kurang dari 10 tahun.
Radium sendiri ditemukan oleh ilmuwan wanita terkenal Marie Curie dan suaminya Pierre Curie di tahun 1898. Berkat penemuan itu, namanya juga dipakai sebagai bagian satuan radiasi 'Curie' (Ci).
Daging merah
Dagin merah, seperti daging sapi pun ternyata juga mengeluarkan radiasi hingga 3000 pCi/kg. Radiasi tersebut disebabkan oleh keberadaan isotop potasium-40. Isotop ini mempunyai umur yang sangat lama, mencapai 1,2 miliar tahun lebih.
Namun, penelitian membuktikan bila bukan radiasi yang membuat daging merah berbahaya, melainkan kandungan lemaknya. Meski demikian, daging merah juga kaya akan protein dan zat besi yang baik untuk tubuh.
Garam
Garam yang biasanya ditawarkan di meja makan restoran ternyata mengandung isotop radioaktif karena mengandung potasium klorida. Hal ini membuat garam bisa memancarkan radiasi yang sama dengan daging merah, yakni 3000 pCi/kg.
Bila Anda menginginkan garam dengan tingkat radiasi lebih tinggi, garam tanpa sodium adalah jawabannya. Garam jenis ini biasanya tidak terlalu asin. Nah, garam jenis ini biasanya mengandung lebih banyak potasium klorida, sehingga membuatnya lebih radioaktif.
Kentang
Siapa yang tidak suka kentang atau makanan olahan dari kentang, seperti keripik atau french fries? Namun kentang dan semua makanan olahannya itu menyimpan isotop radioaktif berupa radon-226 dan potasium-40.
radon-226 pada kentang menghasilkan radiasi 1-2,5 pCi/kg, sementara potasium-40 memancarkan radiasi 3.400 pCi/kg. Radiasi ini sedikit lebih tinggi dari daging merah atau garam dapur. Tetapi tenang, radiasi kentang masih tidak berbahaya bagi manusia.Â
Wortel
Sama seperti kentang, wortel mengandung radon-226 dan potasium-40. Bedanya, radon-226 pada wortel hanya menghasilkan radiasi 1 pCi/kg, sementara potasium-40 sampai 3.400 pCi/kg.
Menariknya, radon oleh ilmuwan Korea dipakai untuk memprediksi gempa Bumi. Caranya, ilmuwan meneliti jumlah konsentrasi radon dalam tanah. Bila ada anomali dan kenaikan jumlah radon secara tiba-tiba, peluang terjadinya gempa Bumi disebut meningkat.
Pisang
Jika Anda hendak bepergian menggunakan pesawat di luar negeri, Anda sebaiknya mungkin tidak membawa pisang dalam koper Anda. Penyebabnya, pisang mengandung tingkat radiasi yang cukup untuk membunyikan alarm radiasi yang ada di bandara.
Pisang sendiri mengandung isotop radioaktif radon-226 dengan tingkat radiasi 1 pCi/kg dan potasium-40 dengan tingkat radiasi 3.520 pCi/kg. Selain tidak berbahaya, tingginya kandungan potasium pada pisang justru membuatnya semakin bernutrisi.
Kacang Lima
Masih ada makanan lain yang lebih radioaktif ketimbang pisang, yakni kacang Lima atau kacang kratok yang berasal dari Peru. Kacang yang mirip kacang hijau ini mengandung potasium-40 dan radon-226 dalam jumlah tinggi.
Untuk potasium-40 mencapai 4.640 pCi/kg, sementara radon-226 dari 2-5 pCi/kg. Makanan yang mengandung zat besi ini mengandung banyak potasium, meski kandungan radonnya tidak banyak berguna bagi tubuh.
Kacang Brasil
Kacang Brasil oleh ilmuwan disebut sebagai makanan paling radioaktif di dunia. Alasannya sederhana, kacang ini bisa menghasilkan radiasi total hingga 6.600 pCi/kg. Untungnya, tingkat radiasi ini masih aman bagi tubuh.
Radiasi kacang Brasil utamanya dihasilkan oleh potasium dan radium. Potasium secara alami banyak terdapat di makanan, sedangkan radium yang berasal dari tanah masuk ke tanaman lewat akar.
Mengonsumsi makanan-makanan tadi, mulai dari daging sampai kacang-kacangan bagus bagi tubuh dan berperan membuat tubuh kita sedikit bersifat radioaktif tanpa kita sadari.
Sumber: About.com, Wikipedia
Â
(mdk/bbo)