Tak hanya semakin panas, Bumi pun semakin sulit 'bernapas'
Kadar karbondioksida di udara diprediksi bisa melebihi 400 ppm tahun ini
Perkiraan para aktivis lingkungan hidup semakin mendekati kenyataan. Bumi tempat tinggal manusia dari hari ke hari terbukti semakin panas dan tidak mendukung keberlangsungan hidup manusia.
Berdasarkan laporan dari lembaga meteorologi Amerika Serikat, tidak hanya suhu Bumi yang terus meningkat, tetapi juga konsentrasi gas rumah kaca, ketinggian air laut, dan indikator-indikator lain yang berhubungan dengan perubahan iklim dunia semakin bergerak ke arah negatif, Daily Mail (18/07).
-
Apa itu perubahan iklim? Menurut PBB, perubahan iklim adalah mengacu pada perubahan jangka panjang dalam suhu dan pola cuaca. Pergeseran ini mungkin alami, seperti melalui variasi siklus matahari. Namun sejak tahun 1800-an, aktivitas manusia menjadi pendorong utama perubahan iklim, terutama akibat pembakaran bahan fosil seperti batu bara, minyak dan gas.
-
Bagaimana biologi membantu memahami masalah lingkungan seperti perubahan iklim? Selain sebagai ilmu dasar, bilogi juga membantu Anda untuk memahami fenomena masalah yang terjadi di lingkungan seperti perubahan iklim, wabah penyakit, dan lain sebagainya.
-
Bagaimana para ilmuwan berhasil memetakan Sungai Atmosfer? Para peneliti dari University of California telah menggabungkan data dari berbagai satelit untuk membuat peta koridor uap air yang luas ini. Tim dipimpin oleh ilmuwan atmosfer, yaitu Weiming Ma.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
-
Bagaimana ilmuwan menemukan dunia prasejarah ini? Saat tinggal di desa kecil di gurun tinggi dengan populasi sekitar 35 orang, para peneliti baru menemukan laguna ini setelah melihat petunjuk pada citra satelit.
Salah satu yang paling mengkhawatirkan adalah tingginya kadar karbondioksida di udara. Pusat observasi Mauna Loa di Hawaii mencatat kadar karbondioksida yang mencapai 400 ppm pada tahun 2013 lalu. Produksi gas karbondioksida yang terus bertambah juga mengancam kualitas udara di bumi di tahun 2014.
Para ahli cuaca menyalahkan peningkatan gas karbondioksida, metan, hingga nitro dioksida sebagai 'biang keladi' dari masalah pemanasan global ini. Gas-gas yang masih tergolong dalam gas rumah kaca yang terus diproduksi oleh pembakaran bahan bakar fosil mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Kabar buruk ini berasal dari data yang dikumpulkan oleh 425 ilmuwan dari 57 negara di dunia. Data perubahan lingkungan dan gas rumah kaca sendiri diambil dari berbagai macam tempat, baik daratan, udara, lautan, air, dan lapisan es di kutub sekalipun.
(mdk/bbo)