Teknologi Blockchain dan Visi Dubai Menjadi Kota Paling Bahagia di Dunia
Dubai di Uni Emirat Arab menargetkan menjadi kota pertama di dunia yang ditenagai penuh oleh teknologi Blockchain pada 2020. Pemanfaatan teknologi Blockchain ini merupakan salah satu inisiatif strategis pemerintah UEA untuk menjadikan Dubai sebagai kota paling bahagia di dunia!
Menyebut kota Dubai di Uni Emirat Arab (UEA), kita membayangkan banyak hal spektakuler di sana. Betapa tidak, gedung tertinggi di dunia; Burj Khalifa, dengan tinggi 828 meter, dibangun di Dubai.
Pusat perbelanjaan terbesar di dunia juga ada di Dubai. Namanya Dubai Mall. Kemudian hotel 'bintang enam' satu-satunya di dunia, Burj al Arab, dibangun di Dubai. Pulau Palm dan The World, pulau buatan manusia terbesar di dunia, juga hadir di kota ini. Salah satu akuarium terbesar di dunia juga ada di kota kedua terbesar di UEA, setelah Abu Dhabi ini.
-
Apa yang terjadi di Dubai? Uni Emirat Arab kembali diguyur hujan lebat. Guyuran hujan itu menyebabkan Dubai, kota paling maju di negara tersebut, kembali dilanda banjir.
-
Kenapa Dubai dilanda banjir? Uni Emirat Arab kembali diguyur hujan lebat hanya dua minggu berselang setelah rekor hujan lebat yang oleh para ahli dikaitkan dengan perubahan iklim.
-
Kapan badai dan banjir terjadi di Dubai? Pemerintah Kota Dubai, Uni Emirat Arab meminta warga tetap berada di rumah di tengah kondisi cuaca buruk dan banjir besar yang tengah melanda negeri itu.
-
Apa yang terjadi di Dubai saat hujan deras dan angin kencang? Hujan deras dan angin kencang kemarin juga menyebabkan jalan-jalan berubah menjadi sungai dan bahkan landasan pacu di Bandara Dubai tergenang.
-
Kapan banjir terjadi di Dubai? Uni Emirat Arab kembali diguyur hujan lebat hanya dua minggu berselang setelah rekor hujan lebat yang oleh para ahli dikaitkan dengan perubahan iklim.
-
Apa yang terjadi di Dubai dan Abu Dhabi pada pertengahan April 2023? Badan Luar Angkasa Amerika Serikat NASA merilis foto-foto dari beberapa bagian Kota Dubai dan Abu Dhabi di Uni Emirat Arab sebelum dan sesudah negara itu dilanda curah hujan yang mencapai rekor pekan lalu. Peristiwa anomali itu menyebabkan banjir luar biasa besar dan melumpuhkan sebagian besar aktivitas warga.
Sungguh luar biasa, Dubai. Dari sebuah kota padang pasir tandus di Teluk Persia menjadi kota 'tropis' nan sejuk dan terbuka bagi seluruh warga dunia. Ya, Dubai terus bersolek. Pusat bisnis, real estat, belanja, dan pariwisata kelas dunia adalah wajah Dubai kini.
Tak heran bila Dubai atau UEA menjadi hub terpenting dunia di industri keuangan, pariwisata, dan real estat.
Menyadari kemajuan saat ini dan potensi masa depan Dubai, Perdana Menteri UEA sekaligus Emir Dubai, Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, mempunyai visi membawa Dubai menjadi "kota paling bahagia di muka bumi".
Visi besar itu coba direalisasikan dengan membuat enam inisiatif strategis, yang dikelola oleh Smart Dubai, lembaga pemerintahan UEA. Keenam inisiatif strategis itu adalah Etika dan Prinsip Kecerdasan Buatan (AI), Dukungan terhadap Startup, Agenda Kebahagiaan, Laboratorium AI, Pemanfaatan Teknologi Internet Blockchain, dan Paperless.
Dr Aisha binti Butti bin Bishr, Direktur Jenderal Smart Dubai, menjelaskan inisiatif Pemanfaatan Blockchain sudah diturunkan dengan membuat "Dubai Blockchain Strategy" yang diluncurkan pada 2016. Targetnya adalah Dubai menjadi kota pertama yang secara penuh ditenagai oleh Blockchain pada 2020.
Dirjen Smart Dubai Dr Aisha binti Butti bin Bishr ©2019 Merdeka.comMenurutnya, Smart Dubai mengakui dampak potensial teknologi Blockchain terhadap layanan kota. Plus tren penerapan Blockchain di seluruh dunia yang diinvestasikan oleh sektor swasta dalam teknologi Blockchain. Maka itu, Smart Dubai melihat potensi Blockchain sebagai solusi.
"Kami ingin menerapkan teknologi Blockchain pada skala kota di Dubai, ketika teknologi semakin diakui sebagai mesin kepercayaan utama. Blockchain menghilangkan kebutuhan untuk pihak ketiga yang tepercaya dalam transaksi, sekaligus akan berkontribusi signifikan untuk menyederhanakan proses pemerintah Dubai yang sedang berkembang. Penerapan Blockchain akan dilakukan pada area smart governance, smart economy, dan smart people," ujar Dr Aisha menjawab pertanyaan Merdeka.com lewat e-mail, baru-baru ini.
Dia menjelaskan, saat ini Dubai merupakan salah satu kota cerdas terkemuka di dunia yang menerapkan teknologi baru dan merintis percontohan cerdas yang inovatif.
Perkembangan Dubai yang cepat di berbagai sektor ekonomi menuntut pembaruan terus-menerus untuk memastikan efisiensi dan kecepatan. Jadi, efektivitas pemerintah menjadi semakin penting, terutama dalam layanan Government to Consumer (G2C) dan Government to Government (G2G). Khususnya pertumbuhan dalam sektor bisnis, konstruksi, dan pariwisata.
"Proses yang sederhana pun menjadi lebih rumit dengan penambahan kegiatan yang sekarang diminta oleh bisnis baru dan penduduk kota. Sangatlah jelas bahwa Dubai membutuhkan solusi cerdas untuk menyederhanakan proses pemerintah yang sedang berkembang," pungkad Dr Aisha.
(mdk/sya)