Teknologi kecerdasan buatan mulai digunakan belanja fesyen
Teknologi kecerdasan buatan mulai digunakan belanja fesyen. Teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligent (A.I) dan machine learning kian akrab dengan dunia eCommerce. Tak terkecuali untuk produk fesyen.
Teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligent (A.I) dan machine learning kian akrab dengan dunia eCommerce. Tak terkecuali untuk produk fesyen.
Menurut CEO Yuna & Co Winzendy Tedja, adopsi AI dan machine learning membantu pembeli mengambil keputusan yang lebih cepat, terutama bagi produk fesyen.
-
Apa saja ide bisnis startup yang ditawarkan peserta Jagoan Digital? Dalam presentasi (pitching) Jagoan Digital sejumlah ide bisnis start up diangkat oleh peserta. Seperti layanan jasa servis elektronik, jasa pendidikan, kesehatan hingga pariwisata. Juga ada marketplace untuk UMKM, fashion batik lokal, pertanian hingga produk digital. Selain itu ada juga ide pengembangan usaha dan investasi yang semuanya dikembangkan lewat platform teknologi digital.
-
Bagaimana Hadinata Batik menggunakan platform digital untuk mengembangkan bisnisnya? Banyak bermunculan brand batik baru di tengah disrupsi digital menjadi tantangan sekaligus motivasi bagi Hadinata Batik untuk terus berkembang. Hadinata Batik pun terus beradaptasi dengan berinovasi membuat model batik yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan serta bergabung di platform digital seperti Tokopedia dan ShopTokopedia guna mempercepat laju bisnis lewat pemanfaatan platform digital.
-
Siapa yang membangun bisnis melalui marketplace? Selain itu, penjual bisa secara independen membangun bisnisnya melalui fasilitas yang ada di platform ini.
-
Mengapa pelaku usaha di Indonesia menganggap transformasi digital penting? Para pelaku bisnis di Indonesia menyadari pentingnya melakukan transformasi digital. Demi memenuhi kebutuhan mereka sebagai pengusaha sekaligus menyajikan solusi bagi masyarakat, pengembangan teknologi dan pengembangan inovasi dinilai sebagai sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi.
-
Kenapa Jack Ma memulai bisnis e-commerce? Berkat kesabarannya, Ma bersama rekannya memberanikan diri untuk memulai bisnis di bidang e-commerce pada tahun 1999 silam.
-
Siapa yang melakukan riset tentang kepuasan berbelanja online di e-commerce? Melihat situasi pasar digital di awal tahun 2024 yang terus bergerak mengikuti perkembangan kebutuhan dan preferensi masyarakat, IPSOS melakukan riset dengan tajuk ”Pengalaman dan Kepuasan Belanja Online di E-commerce”.
"Sementara di sisi penjual, juga membantu mereka dalam menawarkan aktifitas promosi yang tepat,” ungkapnya dalam keterangan resmi, Sabtu (16/12).
Yuna adalah aplikasi fashion matchmaking pertama di Indonesia menggunakan Artificial Intelligent (A.I) dan machine learning. Melalui chatbot, Yuna mempelajari gaya fashion, preferensi pengguna dan memadankannya dengan item-item yang ditawarkan oleh merek-merek fashion.
Berbasis chat message, mulai proses awal pendaftaran, pemilihan gaya yang sesuai, hingga memandu ke brand yang sesuai, chatbot Yuna cukup aktif tampil di aplikasi, membantu pengguna layaknya asisten pribadi yang sesungguhnya.
Pria yang akrab disapa Zendy itu menciptakan Yuna bersama Antonius Murdhani (CXO) dan Roy Prawira (CTO) pada Oktober 2016, Ketiganya percaya untuk mendorong diri mereka dengan inovasi teknologi, pengalaman pengguna (user experience) dan model bisnis, membawa pemikiran baru untuk menjembatani kesenjangan yang ada dalam kategori menggunakan kreativitas.
Bersamaan dengan diperkenalkannya Yuna versi iOS bulan Mei 2017 lalu, aplikasi ini mendapat sponsor dari Garena untuk membuka booth di Tech in Asia Singapura. Bulan Juli 2017 versi android tersedia untuk diunduh dan Yuna bergabung di project Alpha dalam pameran RISE conference Hongkong.
Yuna diberi kesempatan untuk berkompetisi diantara 15 start up teratas di kompetisi G-Startup. Pada Bulan November 2017 Yuna phase kedua peluncuruan yuna dimana memberikan wanita untuk dapat memiliki perjalanan yang komplit dari tahap pencarian sampai pembelian.
“Yuna dibuat untuk membuat dunia fashion inklusif bagi semua orang. Kami percaya bahwa fashion itu seharusnya menyenangkan, mudah dan bebas bagi tiap orang untuk berimajinasi, berekplorasi dan bereksperimen tiap saat. Visi kami agar Yuna membantu memeberdayakan para wanita melalui fashion,” katanya.
Yuna mempermudah wanita menavigasi dunia fashion, mencari inspirasi, mencontoh gaya selebriti idaman, memadu padan ala gaya kita sendiri, berinteraksi dengan para influencer fashion sampai dengan dapat mengekspresikan kehandalan naluri fashion kita sendiri.
Semua itu kini semudah mencapai ujung jari karena mesin pintar Yuna mengkurasikan apa yang diinginkan wanita dengan merek-merek fashion yang tepat dan cermat.
Saat ini telah bergabung 32 merek, lebihdari 500.000 SKU’s memungkinkan jutaan mix and match yang cocok. Ditargetkan pada kuartal kedua 2018 mendatang, Yuna bisa mendapatkan sekitar 100 brand lokal dan asing yang terdaftar.
“Di era hiper personalisasi, Yuna tampil sesuai dengan konten yang tepat dalam mencocokkan preferensi gaya pengguna. Semakin sering pengguna berinteraksi dengan platform, AI yang lebih pintar dan lebih intuitif akan menjadi dan semakin akurat dalam mejodohkan," pungkasnya.
Baca juga:
Demi perlancar mobile payment, Go-Jek akuisisi tiga startup
Uber tunjuk Monika Rudijono sebagai presiden Uber Indonesia pertama
Apple akhirnya konfirmasi akuisisi Shazam
Google: Ekonomi digital Asia Tenggara melesat berkat e-commerce dan ride-sharing
Kembangkan mobil otomatis, Honda jalin kerjasama dengan startup unicorn asal China
Spotify dan Tencent, dua raksasa yang kerjasama perbesar kerajaan bisnis musik
Deretan strategi cerdas temukan diskon saat Harbolnas 2017