Telkomsel sebut kembangkan lebih jauh teknologi big data
Telkomsel mengumumkan menggandeng Kinetica untuk mengembangkan Big Data dan merevolusi proses analitik data online. Kinetica dipilih atas kemampuannya sebagai mesin konvergen untuk mengakselerasi proses analisis, visualisasi berbasis lokasi, dan Artificial Intelligence (AI).
Telkomsel mengumumkan menggandeng Kinetica untuk mengembangkan Big Data dan merevolusi proses analitik data online. Kinetica dipilih atas kemampuannya sebagai mesin konvergen untuk mengakselerasi proses analisis, visualisasi berbasis lokasi, dan Artificial Intelligence (AI).
Dengan demikian, Telkomsel berharap akan mampu memberikan pelayanan dan pengalaman lebih baik bagi pelanggan serta pelaporan keuangan dan bisnis secara real-time berdasarkan data yang transformatif.
-
Bagaimana Indonesia dan ASEAN mengimplementasikan pemanfaatan AI? “Dengan tren pemanfaatan AI dan penciptaan tata kelolanya, interaksi negara-negara anggota ASEAN juga tidak luput dari diskusi tentang AI,” ujarnya.
-
Apa yang diproyeksikan oleh Menkominfo terkait AI di Indonesia? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, mengatakan Artificial Intelligence (AI) memiliki peran besar dalam mengubah lanskap industri telekomunikasi. Kata dia, pada 2030 mendatang, diproyeksikan kontribusi AI terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) global mencapai USD 3 triliun.
-
Apa yang dibayangkan oleh AI? Hasilnya sungguh memesona. Coldplay memainkan musik mereka di tengah latar belakang Gunung Bromo yang diselimuti kabut, menambah pesona dan kemegahan dari acara tersebut. Ribuan penonton terlihat memadati area tersebut.
-
Siapa yang menyatakan bahwa perusahaan di Indonesia lebih berminat menggunakan AI? Survei ini membahas mengenai penggunaan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) di dunia kerja. Dari hasil survei itu ditemukan bahwa para pemimpin perusahaan percaya bahwa perusahaannya perlu mengadopsi AI.
-
Kenapa Indonesia mendorong pendekatan inklusif dalam tata kelola AI global? Pemerintah Republik Indonesia mendorong pendekatan inklusif untuk mengikis kesenjangan digital. Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria pemanfaatan teknologi kecerdasan artifisial atau Artificial Intelligence (AI) perlu dilaksanakan dengan tata kelola yang bisa diakui secara global.
-
Di mana data dari Twitter digunakan untuk melatih AI? Data tersebut digunakan untuk melatih model bahasa secara besar demi mendukung chatbots seperti ChatGPT Open AI dan Google Bard.
"Pesatnya pertumbuhan pada perangkat mobile, tingginya pengguna digital, serta meningkatnya layanan mikro prabayar di Indonesia menghasilkan produksi data secara masif dan eksponensial daripada yang pernah ada sebelumnya," kata Montgomery Hong, ChiefInformation Officer Telkomsel melalui keterangan resminya, Senin (22/10).
"Masuknya data ekstrim ini memberikan peluang besar untuk mengembangkan pengalaman gaya hidup digital baru yang dipersonalisasi untuk konsumen Indonesia. Tidak seperti solusi database tradisional, solusi Kinetica dibangun dengan tujuan untuk pengembangan extreme data dan penyediaan analisis data real-time serta location intelligence di seluruh lini bisnis kami, mulai dari layanan Prepaid & Postpaid, layanan gaya hidup digital (video, game, musik) hingga layanan keuangan mobile, dan periklanan digital," tambah dia.
Dengan perkembangan teknologi dan sumber data yang terus berkembang, data menjadi kian tak terprediksi dan analisis menjadi semakin komplex. Dalam Extreme Data Economy yang baru, data menjadi sangat fleksibel dan dapat berupa data besar atau kecil, statis atau bergerak, terstruktur atau tidak terstruktur, tahan atau mudah rusak, manusia atau mesin. Kini, data yang dibuat untuk komputasi serial (serial computing) tidak dapat bersaing di dunia di mana informasi bergerak dengan super instan.
Yang dibutuhkan adalah kemampuan yang memungkinkan pelanggan untuk membangun aplikasi tingkat baru berbasis data untuk mengatasi tantangan ini. Kinetica berjalan pada GPU NVIDIA dan sistem NVIDIA DGX™ yang menyediakan analitik real-time pada data — dalam gerakan dan saat statis — 10 hingga 100X lebih cepat daripada sistem tradisional, dengan biaya sepersepuluhnya.
"Data merupakan pusat pengalaman gaya hidup digital dan bisnis seluler tidak lagi dapat mengandalkan platform warisan big data yang menganalisis data setelah fakta. Ketika perusahaan seperti Telkomsel bertransformasi digital, mereka perlu menggunakan aplikasi/solusi baru yang menggabungkan streaming IoT, analisis canggih, dan kekuatan AI dalam solusi konvergen," ujar Paul Appleby, CEO Kinetica.
"Kombinasi NVIDIA dan Kinetica memungkinkan Telkomsel untuk menghadirkan terobosan pengalaman bagi pelanggan dengan kecepatan luar biasa yang tidak pernah ada sebelumnya," ujar Raymond Teh, Wakil Presiden APAC NVIDIA.
"Dengan perpaduan kekuatan GPU NVIDIA dan Kinetica, keuntungan yang akan dirasakan oleh Telkomsel mencakup jaringan yang diperluas dan teroptimalisasi serta pelaporan keuangan dan bisnis secara real-time," jelas Raymond.
(mdk/faz)