Transaksi Harbolnas 2019 Tembus Rp 9 Triliun
Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2019 berhasil mencatatkan nilai transaksi di atas Rp9 triliun. Angka ini melampaui target yang dicetuskan sebelumnya, yakni Rp 8 triliun.
Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2019 berhasil mencatatkan nilai transaksi di atas Rp9 triliun. Angka ini melampaui target yang dicetuskan sebelumnya, yakni Rp 8 triliun.
Nilai transaksi tersebut tercatat dalam hasil survei yang dilakukan Perusahaan pengukuran dan analisa data, Nielsen Indonesia. Survei dilakukan sepanjang penyelenggaraan pesta diskon 12.12 pada 11 dan 12 Desember 2019. Nielsen melakukan pemantauan penuh selama 2 hari tersebut.
-
Apa perbedaan utama antara e-commerce dan marketplace? Meskipun keduanya seringkali digunakan secara bergantian, namun sebenarnya ada perbedaan yang signifikan di antara keduanya.
-
Kenapa Hari Jomblo di Tiongkok menjadi Hari Belanja Online? Seperti halnya Hari Valentine di Amerika Serikat yang dianut oleh Hallmark, Hari Jomblo di Tiongkok juga dikooptasi oleh raksasa e-commerce Alibaba pada tahun 2009 dan diubah menjadi hari belanja online besar-besaran.
-
Siapa yang melakukan riset tentang kepuasan berbelanja online di e-commerce? Melihat situasi pasar digital di awal tahun 2024 yang terus bergerak mengikuti perkembangan kebutuhan dan preferensi masyarakat, IPSOS melakukan riset dengan tajuk ”Pengalaman dan Kepuasan Belanja Online di E-commerce”.
-
Siapa yang membangun bisnis melalui marketplace? Selain itu, penjual bisa secara independen membangun bisnisnya melalui fasilitas yang ada di platform ini.
-
Kapan YouTube Shopping Affiliates diluncurkan di Indonesia? Pertama kali diluncurkan di Asia Tenggara, dimulai dari Indonesia di hari ini, YouTube Shopping juga aka hadir di Thailand dan Vietnam dalam beberapa minggu mendatang.
-
Kapan biasanya review palsu sering muncul di platform e-commerce? Menjelang perayaan tertentu biasanya tersedia penawaran khusus atau bahkan diskon besar-besaran. Namun, dalam hal ini biasanya ada beberapa kecurangan yang terjadi di dalamnya, khususnya pada kolom ulasan pembeli.
Ketua Umum Asosiasi Ecommerce Indonesia (idEA), Ignatius Untung menyebutkan hal ini sebagai bagian keberhasilan penetrasi industri 4.0 dari sisi ekonomi digital.
"Ini menunjukkan adanya peningkatan trust masyarakat pada belanja online," katanya Gala Dinner dan Penutupan Harbolnas 2019 di Ayana MidPlaza Jakarta, Rabu (18/12).
"Melihat hasil survei, saya juga cukup kagum dengan penyebaran konsumen Harbolnas kali ini yang mengalami kenaikan,Hal ini menumbuhkan optimisme bahwa ekonomi digital kita bisa memberi sumbangsih besar pada pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata Untung.
Peningkatan Transaksi
Director of Nielsen Indonesia, Rusdy Sumantri melihat peningkatan dari banyak aspek dibanding penyelengaraan Harbolnas 2018.
"Nilai transaksi naik signifikan yakni mencapai Rp 2,3 triliun dibanding tahun lalu. Tepatnya mencapai Rp 9,1 triliun dari sebelumnya Rp 6,8 triliun," katanya.
Angka tersebut juga berasal dari adanya peningkatan penjualan produk lokal yaitu sebesar Rp4,6 triliun.
"Naik sebesar Rp1,5 triliun dibanding tahun lalu," tambahnya.
Menariknya, Harbolnas ternyata bukan semata untuk pembelian produk. Hal ini ditunjukkan adanya pembelian pemanfaatan diskon pada pembayaran tagihan atau top up melalui e-commerce. Hasil survei Nielsen Indonesia menunjukkan adanya peningkatan dibagian bill payment/top up sebesar 7%.
Fashion Laris Manis
Sementara yang merajai penjualan selama Harbolnas 2019 masih produk-produk fashion, pakaian olahraga, dan kosmetik. Produk-produk ini mengalami kenaikan rata-rata 6% dibandingkan tahun lalu.
Meski sebutannya adalah Hari Belanja Online Nasional, ternyata tidak melulu soal belanja, namun juga menginspirasi untuk menjadi enterpreneur.
"Harbolnas ternyata juga menginspirasi masyarakat untuk berjualan online. Ada pertumbuhan online seller sebanyak 8% yang muncul lantaran terinspirasi Harbolnas," kata Rusdy.
Reporter Magang : Roy Ridho