Walau terlihat sempoyongan, Smartfren masih berani unjuk gigi
Kinerja yang tertekan yang dialami oleh Smartfren terlihat dari catatan kerugian dan stagnannya pertumbuhan.
Di awal berdirinya, PT Smartfren Telecom Tbk yang dulu bernama Mobile-8 Telecom begitu menjanjikan dengan menampilkan berbagai layanan dan metode penarifan yang atraktif dan inovatif.
Bahkan dapat dikatakan peak performa Smartfren adalah saat perusahaan telekomunikasi satu ini membebaskan tarif pembicaraan antarpelanggannya. Namun, dampak tarif murah tersebut baru terasa 10 tahun kemudian, saat operator CDMA mulai mengetatkan ikat pinggang dan terlihat mulai sempoyongan menghadapi persaingan dengan seluler GSM.
Kinerja yang tertekan yang dialami oleh Smartfren terlihat dari catatan kerugian dan stagnannya pertumbuhan.
Meredupnya pamor CDMA berdampak pada Smartfren meski operator tersebut masih sangat percaya diri dengan menelurkan sejumlah produk handset dan layanan inovatif. Kuatnya induk usahanya, Sinar Mas, disinyalir menjadi pemicu masih bertahannya Smartfren.
Smartfren Telecom meski berhasil meraih pendapatan sebesar Rp 1,75 triliun hingga September 2013 atau naik 58 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 1,11 triliun namun masih mengalami kerugian.
Hingga kuartal kedua 2013 Smartfren mencatat pendapatan usaha Rp 1,13 triliun dengan rugi bersih Rp 830,8 miliar.
Penopang pendapatan dari Smartfren sejak tahun lalu masih dari layanan data dari bundling. Dengan semakin banyak program bundling handset tahun ini, trafik layanan data meningkat dua kali lipat. Sementara secara volume, jumlah bundling handset naik hingga 4 kali lipat dibandingkan tahun lalu.
Hingga akhir tahun ini perseroan menargetkan total pelanggannya lebih dari 13 juta pengguna di mana 6,5 juta di antaranya pelanggan data. Perseroan menyiapkan belanja modal untuk operasional tahun ini sekitar USD 150 juta.
Tumbangnya jaringan pada Maret tahun ini memberikan noda tersendiri bagi Smartfren meskipun kemudian perseroan mengganti kerugian pelanggan.
-
Di mana Telkom membangun Telkom Smart Office? Telkom Indonesia saat ini juga tengah membangun Telkom Smart Office di kawasan IKN sebagai upaya penguatan pengembangan IKN dengan infrastruktur digital yang lengkap antara lain Konektivitas Digital, Platform Digital, dan Layanan Digital.
-
Apa yang ditawarkan dalam kolaborasi Vidio dan Telkomsel? Kolaborasi Vidio dan Telkomsel memberikan penawaran eksklusif menonton seluruh tayangan paket Vidio Diamond, termasuk Liga Inggris hanya dengan Rp1.000 (tidak termasuk PPN) untuk pelanggan baru IndiHomeTV, selama periode 1 hingga 31 Desember 2023.
-
Kapan kolaborasi Vidio dan Telkomsel ini berlaku? Kolaborasi Vidio dan Telkomsel memberikan penawaran eksklusif menonton seluruh tayangan paket Vidio Diamond, termasuk Liga Inggris hanya dengan Rp1.000 (tidak termasuk PPN) untuk pelanggan baru IndiHomeTV, selama periode 1 hingga 31 Desember 2023.
-
Kenapa Telkom menyelenggarakan Digiland 2023? Sebagai bagian dari rangkaian peringatan ulang tahun ke-58, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) sukses menyelenggarakan Digiland kedua di Surabaya.
-
Bagaimana Telkom menghadapi evolusi dunia telekomunikasi? “TelkomGroup telah market leader di Indonesia, namun kita harus melakukan ekspansi bisnis di kawasan untuk dapat memenangkan market yang lebih besar," katanya.. Untuk itu, mereka menetapkan strategi Five Bold Moves yang sejalan dengan tren global untuk mengantisipasi kondisi market telco Indonesia dimana layanan legacy kian stagnan dan menurun. Fokus strategi tersebut pada digital connectivity, digital platform, digital services.
-
Kenapa Vidio berkolaborasi dengan Telkomsel? Melalui kemitraan strategis dengan Telkomsel, Vidio ingin memberikan pengalaman hiburan tak tertandingi bagi pelanggan IndiHomeTV yang belum berlangganan Add-On Vidio dengan memberikan penawaran menarik dengan harga Rp1.000 (tidak termasuk PPN) untuk pembelian Add-On Vidio Diamond di IPTV IndiHome.