WALL 4 ALL, pameran seni hasil kolaborasi Samsung dan Art Dept ID
Hal ini merupakan salah satu cara mendukung dunia seni di Indonesia.
Di awal tahun ini, kolaborasi antara Samsung dan Art Dept ID berhasil menggelar sebuah pameran dengan konsep live mural art pada fragmented walls bernama 'Wall 4 All' di Atrium Pacific Place, Jakarta.
Pada acara yang diselenggarakan pada 14 Januari 2015, Amalia Wirjono selaku Founder Art Dept ID dan Samsung Electronics Indonesia mengajak lima orang seniman yaitu Darbotz, Eddie Hara, Saleh Husein Marishka Soekarna dan Tuts. Bersamaan dengan diselenggarakannya acara ini, Samsung Electronics Indonesia, juga memberi masing-masing seniman sebuah Samsung GALAXY Note 4 sebagai alat bantu mereka dalam proses kreatif.
-
Apa saja produk yang akan diluncurkan Samsung malam ini? Mengutip PhoneArena, Rabu (10/7), Samsung kali ini meluncurkan beragam penawaran, mulai dari ponsel lipat dan jam tangan pintar hingga cincin pintar dan earbud.
-
Siapa yang mengatakan bahwa Samsung akan memperluas fitur Galaxy AI? Lo Khing Seng, Head of MX Business Samsung Electronics Indonesia mengatakan pihaknya memiliki visi besar dalam memperluas penggunaan Galaxy AI di kehidupan sehari-hari konsumennya.
-
Apa yang membuat beberapa perangkat Samsung tetap rentan terhadap ancaman keamanan? Sayangnya, kondisi ini membuat beberapa perangkat yang tidak termasuk dalam jadwal pembaruan bulanan tetap rentan.
-
Mengapa Samsung memperluas fitur Galaxy AI ke smartphone lainnya? “Samsung memiliki visi besar dalam memperluas penggunaan Galaxy AI di kehidupan sehari-hari konsumennya. Kami perluas ke Samsung Galaxy smartphone lainnya,”
-
Kenapa Samsung tertarik mengembangkan tablet dan laptop lipat? Pengembangan teknologi lipat pada tablet dan laptop Samsung juga terinspirasi dari smartphone Fold Series yang berhasil laris dipasaran.
-
Mengapa Samsung percaya bahwa Galaxy AI akan mengubah cara pengguna berpikir tentang ponsel? “Teknologi mobile memiliki kekuatan luar biasa untuk mendukung hubungan, produktivitas, kreativitas, dan banyak lagi untuk orang-orang di seluruh dunia, tetapi hingga saat ini, kami belum melihat mobile AI memicu hal tersebut dengan cara yang benar-benar berarti.
"Sejak peluncurannya di bulan September 2014, kami menghadirkan GALAXY Note 4 dengan rangkaian kolaborasi bersama berbagai pihak untuk dapat menginspirasi banyak orang, sesuai dengan komitmen kami yang ingin selalu menghadirkan teknologi terdepan dan juga memberikan nilai lebih para konsumen pengguna GALAXY Note 4," ujar Vebbyna Kaunang, IM Marketing Director, Samsung Electronics Indonesia dalam press release yang diterima merdeka.com (19/1).
Art Dept ID bentukan The Goods Dept ini sendiri merupakan sebuah ruang pameran bersifat independen untuk memperkenalkan tahap mengoleksi benda seni secara dini, dilengkapi koleksi yang menarik dan tersedia dalam harga terjangkau. Ruangan tersebut dilengkapi dengan karya dari berbagai tingkatan seniman kontemporer yang memiliki ciri khas yang unik dan bisa dikoleksi dalam edisi terbatas ataupun tanpa edisi.
"Dukungan kami untuk Art Dept ID merupakan salah satu bentuk kolaborasi lainnya untuk mendukung para pelaku seni dalam mengembangkan ide kreatif mereka sekaligus memberikan pemahaman bahwa sebuah gadget dapat mendukung kegiatan seni yang menginspirasi banyak orang." tambah Vebbyna.
Mural dipilih menjadi bentuk yang akan digunakan dalam penyampaian proyek ini karena sejak awal masa kehidupan manusia, mural dan graffiti telah menjadi satu bagian yang muncul dalam usahanya mempertahankan hidup serta merekam informasi, untuk kemudian diberikan pada orang lain. Selain itu, keberadaan dinding yang selalu bersifat publik dalam artian dapat diakses secara terbuka oleh siapa saja, memberikan nuansa berbeda pada karya mural dan graffiti. Terlebih lagi pada karya-karya yang berada di ruang publik, yang memiliki akses visual lebih mudah.
Proses perkembangan dan perubahan teknologi juga turut mengantar metode produksi artistik mural dan graffiti ke arah yang berbeda. Penggunaan media sosial, misalnya, kini menjadikan seniman jalanan tersebut untuk mengunggah hasil karyanya dengan turut menyertakan nama, bahkan lokasi gambar.
Hal tersebut tentunya merupakan kontradiksi dari apa yang pernah menjadi ciri khas mural dan graffiti yang anonim dan temporer. Dalam konteks itulah—pameran ini hadir dan mencoba memberi sebuah pengalaman baru akan kehadiran gambar pada dinding. Dalam acara 'WALL 4 ALL' ini mural menjadi sebuah bentuk yang memiliki pesan sama namun dengan sudut pandang lebih modern dan tidak lagi menjadi tipikal commission art.
Kolaborasi seni rupa dengan teknologi terhadap perkembangan lingkungan yang ada di Jakarta kini menjadi sebuah fenomena penting yang bisa dengan mudah diakses. Dengan begitu, apresiasi seni dapat menyebar dengan luas ke kalangan muda dan menciptakan sebuah siklus produktivitas seni yang terus dinamik dan inspiratif.
Panel kanvas yang jadi salah satu bagian dari acara 'WALL 4 All' ini juga masih akan dipamerkan sampai 19 Januari 2015 dan karya limited edition yang dilukis ini juga bisa dimiliki oleh peminat seni.
(mdk/dzm)