XL percepat pelunasan pinjaman dari Bank UOB dan Standard Chartered
XL juga telah melakukan penarikan pinjaman sebesar Rp 1,5 Triliun dari bank BCA
PT XL Axiata Tbk. (XL) mengumumkan kembali adanya percepatan pelunasan pinjaman sebesar USD 50 juta dari Bank UOB serta USD 100 juta dari Standard Chartered Bank. Menurut President Direktur XL, Dian Siswarini, pihaknya akan terus berupaya memperkuat posisi keuangan perusahaan melalui perubahan pinjaman mata uang Rupiah serta melakukan percepatan pelunasan pinjaman USD.
“Ini merupakan bagian dari rangkaian inisiatif perusahaan untuk secara proaktif mengurangi beban kurs sehingga bisa meningkatkan kinerja pengelolaan neraca keuangan,” ujarnya kepada Merdeka.com, Senin (19/10).
-
Apa yang XL Axiata terus perluas di Sulawesi? PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) terus memperluas jaringan Fix Mobile Convergence (FMC) di Sulawesi.
-
Kenapa XL Axiata ingin meningkatkan penetrasi layanan konvergensi di Indonesia? XL Axiata dengan Link Net diharapkan akan mampu meningkatkan penetrasi layanan konvergensi di Indonesia.
-
Apa yang dibangun XL Axiata di Sulawesi? XL Axiata meresmikan beroperasinya jaringan backbone fiber optic jalur Gorontalo – Palu untuk melayani lonjakan trafik layanan seluler di seluruh Sulawesi dan mendukung layanan internet rumah.
-
Bagaimana XL Axiata mempersiapkan diri untuk memperluas layanan konvergensi? Dalam kerja sama ini, XL Axiata telah menyiapkan perencanaan (planning) dan desain target pasar yang bisa melayani kebutuhan layanan konvergensi (convergence). Sementara itu, Link Net akan melakukan desain jaringan dan kapasitas yang dapat memenuhi kebutuhan target pasar XL Axiata.
-
Mengapa XL Axiata memperluas jaringan XL SATU Fiber di Morowali? Potensi pasar untuk layanan konvergensi di Sulawesi sangat besar karena digitalisasi di semua bidang juga telah menjangkau hingga ke pelosok daerah, termasuk Morowali. Sampai saat ini penetrasi XL Satu telah mencapai sekitar 30%,” ujar dia.
-
Di mana XL Axiata menargetkan perluasan layanan konvergensi? Dalam lima tahun ke depan, kedua pihak akan memperluas cakupan layanan hingga 8 juta home pass.
Pelunasan pinjaman sebesar USD 50 juta kepada bank UOB dilakukan dengan kas internal. Selain itu, XL juga telah melakukan penarikan pinjaman sebesar Rp. 1,5 Triliun dari bank BCA yang akan digunakan untuk melunasi pinjaman dari Standard Chartered Bank sebesar USD 100 juta.
Ia mengakui jika hingga saat ini XL telah melakukan pelunasan hutang sebesar USD 480 juta, yang merupakan rangkaian dari berbagai inisiatif yang secara proaktif dilakukan XL untuk mengurangi beban pinjaman USD.
Sebelumnya, pada tanggal 18 September 2015 lalu, XL juga sudah mengumumkan percepatan pelunasan atas pinjaman dari Bank UOB sebesar USD 100 juta yang merupakan bagian dari pinjaman eksternal dalam US Dollar yang tidak memiliki lindung nilai (hedging) pada neraca keuangan XL.
Lalu pada 1 Oktober 2015, XL juga telah mengumumkan konversi atas pinjaman dari BTMU sebesar USD 180 juta ke dalam mata uang Rupiah, sekaligus percepatan pelunasan atas pinjaman sebesar USD 50 juta dari Bank UOB.
Agenda transformasi bisnis yang dijalankan oleh XL diimplementasikan melalui strategi 3R yang telah berjalan sejak awal tahun 2015. Strategi 3R ini meliputi “Revamp, Rise & Reinvent”. Revamp, mengubah model bisnis pencapaian jumlah pelanggan (dari “volume” ke “value”), strategi distribusi serta meningkatkan profitabilitas produk. Rise, meningkatkan nilai brand XL melalui strategi dual-brand dengan AXIS untuk menyasar segmen pasar yang berbeda. Reinvent, membangun dan menumbuhkan berbagai inovasi-inovasi bisnis.
Transformasi bisnis dilakukan untuk merespon dinamika perubahan pasar yang sangat dinamis dan fokus untuk menciptakan nilai-nilai sehingga XL dapat membangun bisnis yang lebih berkelanjutan ke depannya.
Baca juga:
Indosat genjot startup Indonesia lewat Ideabox
XL bikin sistem informasi bus digital buat Damri
Ini rekam jejak XL selama 19 tahun
Teknologi canggih NFC jadi keunggulan TCash Telkomsel
Dorong penggunaan uang elektronik, Telkomsel hadirkan New TCASH