Menginap di Hotel Terapung Cuma Rp5000 Per Malam, Tertarik?
Hotel terapung di Bangladesh ini tawarkan harga kamar hanya sebesar Rp5000 per malam. Meskipun murah ternyata..........
Saat menyebut hotel terapung, mungkin yang terbayang pertama kali adalah penginapan modern bergaya futuristik. Tapi berbeda dengan yang ditawarkan Faridpur Hotel Bangladesh. Selain jauh dari kesan mewah, selembar kasur pun tak nampak di tempat ini.
-
Siapa yang merancang Hotel Indonesia? Bangunan Hotel Indonesia dirancang oleh arsitek Abel Sorensen, dan istrinya Wendy asal Amerika Serikat.
-
Siapa yang sering menyewa wanita untuk kencan di hotel? Sidang kasus suap dan gratifikasi jual beli jabatan dan proyek infrastruktur menyeret mantan Gubernur Maluku Utara (Malut), Abdul Gani Kasuba (AGK) membongkar fakta baru perangai mantan politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut. Abdul Gani ternyata kerap menyewa wanita untuk menemaninya kencan di sejumlah hotel Jakarta dan Ternate.
-
Di mana kita bisa menemukan hotel jenis 'Motorists' Hotel'? Motorists' hotel atau Motel adalah penginapan yang lokasinya berada di pinggir jalan raya. Jenis hotel ini umumnya menghubungkan satu kota dengan kota-kota besar lainnya. Motel juga sering ditemukan di batas kota besar atau di dekat pintu gerbang.
-
Mengapa 'Resort Hotel' sering menjadi pilihan untuk berlibur? Secara umum, jenis hotel ini lokasinya berada di daerah pegunungan. Selain itu, resort hotel juga bisa berlokasi di tepi aliran sungai, pantai, atau tepi danau. Biasanya, hotel ini menjadi pilihan orang-orang yang ingin berlibur sambil beristirahat.
-
Bagaimana Syahrini menggambarkan pengalaman menginap di hotel? "Tinggal di hotel ini selama 3 bulan, Feels like home. Dapat housekeeper luar biasa bersihnya sesuai keinginanku," tulis Syahrini di instagram story-nya.
-
Kapan arek-arek Suroboyo merobek bendera Belanda di Hotel Majapahit? Tempat Bersejarah Atap bangunan hotel jadi saksi perjuangan arek-arek Suroboyo merobek bendera Belanda Merah Putih Biru menjadi Merah Putih pada 19 September 1945.
Penginapan ini adalah sebuah kamar bertarif murah yang dapat dinikmati bersama belasan wisatawan lainnya. Tak ada privasi, melainkan cukup tidur berbaring di samping orang-orang yang tidak dikenal.
Tapi anehnya, meskipun minim fasilitas, hotel ini masih laris diburu para wisatawan. Sebenarnya, hotel-hotel terapung murah pertama kali muncul pada tahun 50-an untuk menampung pedagang Hindu yang datang ke Dhaka.
Mereka berbisnis di atas Sungai Burigangga. Tapi seiring berjalannya waktu, jumlah mereka terus meningkat secara bertahap. Setelah Bangladesh mengumumkan kemerdekaan pun, jumlah mereka hanya mengalami penurunan sebesar lima persen.
The Faridpur merupakan sebuah hotel yang terletak di tepian Sungai Burigangga, Dhaka dan terdiri dari lima kapal apung yang terpisah. Tanpa perabotan yang indah, kamu dapat menginap di hotel yang harganya jauh lebih murah dibanding sebatang cokelat.
Tamu diberi kesempatan untuk mengakses air dan toilet secara gratis selama menginap. Mereka juga mendapat fasilitas loker kecil untuk menyimpan benda-benda berharga. Tak ada tv atau hiasan apapun di sini, tapi disediakan sebuah ruang tamu dan ruang makan untuk bersantai.
Pemilik hotel, Muhammad Mustafa Miyan mengatakan jika penginapan miliknya memiliki 48 kamar. Terdiri dari kabin pribadi dan tempat tidur. Bahkan, pernah suatu kali mereka menampung sebanyak 40 tamu yang menginap hingga tiga bulan lamanya.
Kamar paling murah ditawarkan hanya sebesar 30 taka atau sekitar Rp5.000 saja, sedangkan yang termahal dikenai tarif sekitar Rp200.000 bagi yang ingin mendapatkan kamar pribadi.
(Sumber: Traveldailymail)
(mdk/dream)