Mengintip Nglelet, Tradisi Orang Rembang Membatik Motif Lasem Pada Batang Rokok
Kopi dan rokok menjadi hal favorit para penikmatnya. Kota kecil di pojok Timur Jawa Tengah punya tradisi unik. Memadukan kopi dan rokok dalam sebuah maha karya seni batik Lasem yang menawan. Rembang bukanlah penghasil kopi maupun tembakau, namun kreativitas orang Rembang berhasil membuat produk yang lain dari pada yang
Batik telah menjadi identitas Indonesia dari para leluhur secara turun-temurun. Tiap daerah punya ciri motif batiknya masing-masing. Ratusan di antaranya ialah Kota Rembang, Jawa Tengah yang terkenal dengan motif Lasem. Tak hanya batik, kopi khasnya juga tak bisa dilewatkan. Berpadu dalam sebatang rokok, kopi khas Rembang menyatu pada motif Lasem yang begitu menawan. Warga Pantura di Rembang biasa menyebutnya dengan rokok kopi lelet.
Sebatang rokok dilumuri dengan ampas kopi menjadikan kertas putih rokok tampak indah, proses tersebut bernama nglelet. Dari Kecamatan Lasem hingga Kota Rembang mudah ditemui kedai kopi yang menyediakan rokok kopi lelet. Kebiasaan nglelet telah menjadi tradisi bagi orang Rembang dan satu-satunya di Indonesia. Tak sembarang kopi bisa digunakan sebagai bahan nglelet. Hanya kopi Rembang bernama kopi lelet yang bisa meresap dengan baik pada media batang rokok.
-
Kapan motif batik kawung diciptakan? Mengutip iwarebatik.org, motif kawung diciptakan oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo, Raja Mataram Islam (1593-1645).
-
Bagaimana Mbok Mase merekrut perajin batik? Ketika berkecimpung dalam dunia usaha batik, Mbok Mase juga berperan dalam merekrut para perajin batik. Dalam merekrut perajin, ia banyak mengambil warga Kampung Laweyan.
-
Apa makna dari motif "Pari Sumilak" di dalam batik Bojonegoro? Pari (padi), sumilak (mulai menguning dan siap dipanen). Maknanya padi yang sudah siap dipanen di seluruh wilayah Bojonegoro.
-
Kenapa motif Batik Pring Naga dibuat? Masyarakat menganggap bahwa Telaga Sarangan terbentuk karena dua ekor Naga yang berputar di tanah sehingga mengakibatkan terbentuknya kubangan yang semakin lama terisi air. Cerita mitos tersebut melatarbelakangi pembuatan motif batik pring naga.
-
Apa itu batik kawung? Batik kawung termasuk jenis batik populer yang unik dan menarik. Batik adalah seni tradisional yang menjadi salah satu warisan budaya bangsa. Baju batik, dengan corak dan warnanya yang khas, tidak hanya sekadar pakaian tradisional, tetapi juga menjadi simbol kebanggaan bagi masyarakat Indonesia.
-
Apa makna dari motif Batik Pring Gunungan? Motif pring gunung memiliki makna bahwa manusia adalah makhuk Tuhan yang harus ingat kepada penciptanya sehingga tidak boleh sombong tentang apa yang mereka miliki.
Inspirasi datang dari secangkir kopi. Itulah yang membuat orang Rembang terbesit menghias rokok. Tak hanya dihias, rokok lelet juga bisa dihisap dengan cita rasanya yang sedap.
Tradisi Nglelet Rembang©2021 Merdeka.com/Elyana Dasuki
Tradisi menikmati rokok lelet telah melampaui lintas generasi. Dipercaya mulai berkembang pada tahun 1980 an. Meski bukan penghasil komoditas kopi dan tembakau, namun kekreatifan orang Rembang berhasil membuat produk yang lain dari pada yang lain. Memadukannya dengan batik Lasem asli Rembang.
Di Lasem, biji kopi diperlalukan khusus hingga menjadikannya spesial. Kopi produksi Lasem terkenal dengan teksturnya yang begitu lembut. Pasalnya kopi lelet harus digiling berulang kali untuk mendapatkan serbuk yang halus. Penggilingannya mencapai 3 atau bahkan 7 kali. Sehingga jika diseduh ampasnya mudah menempel pada batang rokok.
Tradisi Nglelet Rembang©2021 Merdeka.com/Elyana Dasuki
Cita rasa dan aroma yang kuat dan kental dihasilkan berkat penggilingan berulang. Untuk membuat rokok kopi lelet yang harus disiapkan ialah satu batang rokok kretek, dan ampas kopi lelet.
Membatik atau proses ngleletnya bukan menggunakan canthing seperti batik pada umumnya. Melainkan tusuk gigi, batang korek api, atau benang. Prosesnya sederhana, namun butuh kesabaran dan ketelatenan untuk menghasilkan rokok dengan motif yang menawan.
Seduhan kopi di cangkir kemudian dituangkan sedikit ke lepek atau alas cangkir. Ampas yang mengendap kemudian dipisahkan dari air kopinya. Lantas ditambahkan sedikit gula jawa agar ampas kopi tidak mudah rontok saat menempel pada batang rokok.
Tradisi Nglelet Rembang©2021 Merdeka.com/Elyana Dasuki
Tingkat kekentalan ampas kopi juga harus disesuiakan dengan motif maupun hasil yang dinginkan. Jika menggunakan tusuk gigi atau batang korek api, ampas kopi tidak boleh terlalu encer. Batang korek api biasa diaplikasikan pada motif yang tebal. Sedangkan untuk membuat efek gradasi tebal dan tipis digunkan satu helai benang. Benang akan dicelupkan ke dalam ampas kopi. Benang inilah akan dilumurkan pada batang rokok sebagai kuasnya.
Tradisi Nglelet Rembang©2021 Merdeka.com/Elyana Dasuki
Batang rokok yang telah dilukis harus segera dikeringkan, disimpan dalam kotak mika agar lebih awet untuk disulut kemudian hari. Perpaduan tembakau dengan aroma dan cita rasa kopi lelet begitu khas selalu didamkan para penikmat kopi dan rokok.
Keberadaan tradisi rokok kopi lelet selalu naik daun hingga menjadi ciri khas yang menjamur pada Rembang khususnya Pantura. Dalam beberapa kesempatan, rokok kopi lelet dijadikan sebagai ajang lomba. Saling menghias rokok dengan trik dan cara yang mereka kuasai. Tujuannya sama, menghasilkan batik motif Lasem pada sebuah batang rokok.
(mdk/Ibr)