Serunya Upacara Omed-Omedan, Tradisi Unik Cari Jodoh di Bali
Tradisi Omed-Omedan pun dikenal menjadi ajang cari jodoh yang paling dikenal luas di Indonesia. Diikuti sekaa teruna teruni atau pemuda-pemudi yang berumur 17 hingga 30 tahun yang belum menikah. Dalam tradisi ini mereka akan berpelukan sebagai wujud kasih sayang dan memupuk rasa persaudaraan.
Sore itu, seluruh muda-mudi telah memadati Jalan Sesetan Denpasar, Banjar Kaja. Dengan baju berwarna putih, mereka siap melakukan tradisi yang dinanti-nanti para muda-mudi yaitu Omed-Omedan. Omed-omedan berasal dari bahasa Bali yang artinya tarik-tarikan ini membuat muda-mudi wajib berpelukan satu sama lain.
Bertemunya muda-mudi, berpelukan bahkan berciuman membuat tradisi unik ini pun seringkali menjadi ajang cari jodoh bagi warga Desa Sesetan. Meski begitu, tradisi ini digelar guna memupuk rasa persaudaraan pemuda dan pemudi desa. Selain itu, esensi tradisi yang digelar usai Hari Raya Nyepi juga sebagai wujud tolak bala.
-
Bagaimana Prilly terlihat mempesona dalam foto-fotonya di Bali? Tanpa sentuhan makeup, kecantikan asli Prilly bersinar dengan mempesona, memperlihatkan pesona bare face yang menakjubkan.
-
Siapa yang mengaku membuat foto gurita raksasa di Bali? Namun, temukan gambar yang dibagikan di Instagram bestai_, yang mengaku sebagai "Pembuat Digital" yang bereksperimen "dengan mesin, tema, dan gaya AI yang berbeda".
-
Apa yang sebenarnya terjadi pada foto gurita raksasa di pantai Bali? Foto gurita raksasa terdampar di Bali merupakan gambar hasil Artificial intelligence (AI).
-
Apa yang digambarkan dalam foto yang beredar? Dalam foto yang beredar memperlihatkan orang-orang mengangkut balok batu berukuran besar.
-
Siapa yang memukau dengan kecantikan alaminya di Bali? Saat liburan di Bali, Prilly Latuconsina memukau dengan kecantikan alaminya dalam beberapa foto terbaru di Instagram pribadinya.
-
Apa yang dilakukan Nurah Syahfirah dan Teuku Rafly di Bali? Baru-baru ini, Nurah Syahfirah dan Teuku Rafly memang menikmati liburan eksotis mereka di Pulau Dewata, Bali. Momen Romantis di Waterpark di Bali Menikmati momen romantis bersama sambil mengajak anak-anak, pasangan ini juga meluangkan waktu untuk mengunjungi salah satu waterpark di Bali.
Dulunya tradisi ini pernah ditiadakan, namun di tengah desa muncul dua ekor babi hutan yang sedang bertarung. Hal itu dianggap Masyarakat Desa Sesetan sebagai pertanda kurang baik. Setelah kejadian itu, tetua desa segera melaksanakan tradisi omed-omedan kembali. Sampai saat ini, tradisi itu terus dilakukan untuk menghindari desa dari malapetaka.
©2021 Merdeka.com/Dewa Krisna
Omed-omedan, saling kedengin, saling gelutin. Diman-diman...
Omed-omedan, besik ngelutin, ne len ngedengin. Diman-diman...
Musik gamelan mulai dimainkan, sayup-sayup terdengar para pemuda dan pemudi Desa Sesetan menyanyikan lirik lagu tersebut. Sebagai penanda akan segera melakukan tradisi Omed-Omedan.
Penggalan lirik lagu itu menjelaskan tradisi ini berlangsung. Artinya Gelut berarti saling berpelukan, diman diartikan sebagai mengungkapkan rasa kasih sayang dengan ciuman, siam yang berarti siram, dan kedengin yang berarti tarik menarik.
©2021 Merdeka.com/Dewa Krisna
Peserta dibagi dalam dua kelompok; laki-laki dan perempuan. Kedua kelompok tersebut mengambil posisi saling berhadapan di jalan utama desa. Seorang sesepuh memberikan aba-aba, kedua kelompok saling berhadapan.
Dua kelompok itu bergegas menggendong salah satu anggotanya yang menjadi wakil dari kelompok. Kedua kubu pun saling mendorong satu sama lain, membuat sang pionir berhadapan.
Mata dengan mata. Tangan pemuda berada di lengan dan pinggul pemudi. Pipi keduanya bertemu, mereka pun saling berpelukan sebagai wujud kasih sayang dan kebersamaan. Beberapa bahkan saling berciuman.
©2021 Merdeka.com/Dewa Krisna
Nah, pada saat keduanya berpelukan dan berciuman, kedua kelompok itu akan menarik masing-masing kelompok mereka sampai lepas. Namun, jika keduanya masih terus berciuman dan berpelukan, panitia akan menyiram mereka dengan air hingga basah kuyup.
Begitu seterusnya hingga seluruh peserta mendapat giliran. Apabila ada salah satu wakil atau keduanya yang tidak saling suka, biasanya mereka sebisa mungkin akan menghindar dan tidak mencium meskipun sedang didorong masa.
©2021 Merdeka.com/Dewa Krisna
Seru dan unik, tradisi Omed-omedan hanya melibatkan Sekaa Teruna Teruni atau pemuda-pemudi yang berumur 17 hingga 30 tahun. Dan bersifat wajib namun syaratnya peserta belum menikah. Selain itu, demi menjaga kesucian ritual, wanita yang sedang menstruasi tidak diperkenankan mengikuti tradisi ini.
Tradisi Omed-Omedan pun dikenal menjadi ajang cari jodoh yang paling dikenal luas di Indonesia. Tradisi asal Bali ini memiliki sejarah tersendiri dan sudah dilakukan sejak 17 abad yang lalu.
Sama seperti upacara adat lainnya, sebelum ritual dimulai, seluruh peserta mengikuti upacara persembahyangan bersama di Pura Banjar. Setelah ritual sembahyang, ditampilkan pertunjukan Tari Barong Bangkung (barong babi) yang dimaksudkan untuk mengingat kembali peristiwa beradunya sepasang babi hutan di desa ini.
*Foto ini diambil sebelum Covid
(mdk/Tys)