7 Pemanis Pengganti Gula yang Cocok untuk Penderita Diabetes
Berikut pemanis pengganti gula yang cocok untuk penderita diabetes.
Pemanis pengganti gula yang bisa digunakan untuk para penderita diabetes sangat bermanfaat untuk mengontrol kadar gula dalam darah. Bagi para penderita diabetes, alangkah lebih baiknya untuk mengurangi konsumsi gula. Gula murni sangatlah cepat diserap oleh tubuh, terlalu banyak mengonsumsi gula murni bisa meningkatkan kadar glukosa dalam darah.
Untuk itu, bagi para penderita diabetes lebih baik mengganti gula dengan pemanis pengganti yang telah diproses sedemikian rupa dengan manipulasi kimia. Hal ini membuat kadar kalori dan karbohidratnya menjadi sangat rendah.
-
Apa yang dimaksud dengan gula darah? Gula darah adalah tingkat glukosa dalam darah Anda, yang merupakan sumber energi utama untuk tubuh Anda.
-
Kapan Ayu Ting Ting dilamar? Pada bulan Februari 2024, ibu satu anak ini secara resmi dilamar oleh Lettu Muhammad Fardhana.
-
Apa yang digambarkan oleh lirik 'gundul-gundul pacul-cul' di lagu Gundul-Gundul Pacul? Dalam lirik lagu ini, "gundul" mengacu pada kondisi tanah yang telah kosong karena telah ditanami padi, "pacul" adalah alat untuk mencangkul tanah, dan "gembelengan" adalah gerakan saat mencangkul.
-
Kapan Tirta Gangga dibangun? Kompleks seluas satu hektare ini dibangun pada tahun 1946 oleh mendiang Raja Karangasem.
-
Bagaimana Tari Gandrung dibawakan? Salah satu ciri khas Tari Gandrung adalah melibatkan penari wanita profesional yang mengajak menari bersama tamu terutama pria dengan iringan musik berupa gamelan.
-
Sapa sing iso ngerti tebak-tebakan lucu Jawa? Tebak-tebakan dalam bahasa Jawa dapat menjadi sarana untuk memahami kebudayaan yang satu ini.
Karena itu, pemanis pengganti tidak akan menyebabkan naiknya gula darah yang drastis atau kelebihan berat badan seperti gula biasa. Dengan begitu, penderita diabetes masih bisa mengonsumsi makanan dan minuman manis dengan risiko yang minim.
Lalu, apa sajakah pemanis pengganti gula yang cocok dikonsumsi untuk penderita diabetes? Berikut informasi selengkapnya dilansir dari laman hellosehat:
Stevia
livescience
Stevia merupakan pemanis yang berasal dari tanaman Stevia Rebaudina. Stevia merupakan jenis pemanis yang rendah kalori dan memiliki sifat antioksidan serta antidiabetes.
Stevia sendiri diketahui mampu menekan kadar glukosa plasma dalam darah serta secara signifikan meningkatkan toleransi glukosa.
Dilansir dari laman Healthline, stevia juga memiliki kemampuan untuk meningkatkan produksi insulin, meningkatkan efek insulin pada membran sel, menstabilkan kadar gula darah, serta melawan mekanisme diabetes tipe 2 dan komplikasinya.
Meski kini stevia telah banyak di-ekstrak ke beberapa produk, akan tetapi cara terbaik untuk mengonsumsinya adalah dengan menanam sendiri tanaman stevia dan memanfaatkan daunnya sebagai pemanis.
Tagatose
Tagatose merupakan pemanis pengganti yang baik untuk penderita diabetes. Tagatose merupakan bentuk dari fruktosa yang memiliki tingkat kemanisan 90 persen dibanding sukrosa (gula pasir). Meski begitu, pemanis ini cukup bagus untuk penderita diabetes karena memiliki indeks glikemik rendah menurut beberapa penelitian.
Berdasarkan studi yang dipublikasikan oleh Expert Opinion on Investigational Drugs mengatakan jika tagatose memiliki kemungkinan sebagai obat antidiabetes dan anti-obesitas yang potensial dapat menurunkan gula darah dan respons insulin, serta menghalangi penyerapan karbohidrat.
Sukralosa
Sukralosa termasuk pemanis buatan yang dibuat dari sukrosa dengan rasa manis 600 kali lebih manis dibanding gula biasa dengan kadar kalori yang lebih rendah.
Kalorinya yang sangat rendah membuat sukralosa disebut sebagai pemanis buatan yang non-nutritif. Pemanis alternatif ini banyak dipakai dalam produksi industri makanan seperti permen, hingga roti karena sukralosa sangat stabil dalam panas.
Aspartam
Berbeda dengan sukralosa, aspartam akan langsung pecah pada suhu tinggi sehingga mayoritas orang menggunakan pemanis pengganti ini untuk ditambahkan langsung ke makanan yang tidak mengalami proses pemanasan terlalu tinggi.
Aspartam mampu menghasilkan rasa manis 200 kali lebih manis dibanding gula. Menurut U.S Food and Drug Administration, aspartam aman untuk dikonsumsi dengan perbandingan 50 mg/kg berat badan.
Sakarin
Sakarin merupakan pemanis buatan pertama yang ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang ahli kimia pada tahun 1879. Meski memiliki rasa manis hingga 500 kali lebih manis dibanding gula, pemanis ini bebas dari kalori yang tinggi.
Anda bisa menggunakan sakarin sebagai pengganti gula biasa untuk memberikan rasa manis pada makanan dan minuman.
Asesulfam kalium
Dikenal juga dengan acesulfame K dan Ace-K, ini merupakan pemanis buatan yang memiliki daya manis 200 kali melebihi gula. Pemanis ini banyak ditambahkan dalam produk makanan dan minuman kemasan yang ada di Indonesia.
Namun, BPOM memberikan anjuran untuk tidak mengonsumsi asesulfam kalium lebih dari 15 miligram per kilogram berat badan. Jika berat badan Anda 50 kilogram, hindari konsumsi pemanis buatan ini lebih dari 750 miligram per hari.
Neotame
Pemanis pengganti satu ini memiliki rasa manis yang cukup tinggi dibandingkan dengan gula biasa. Namun, tetapi saja kalori yang dihasilkan rendah.
Neotame juga bisa dipakai untuk memanggang karena lebih tahan terhadap suhu tinggi. Pemanis ini sering dipakai dalam produk permen karet.