Alasan Kapal-Kapal China Masuk Perairan Indonesia Hingga Berujung Klaim Kedaulatan
Kapal-kapal China juga pernah memasuki Kawasan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) di perairan Natuna pada Maret 2019.
Kapal ikan milik nelayan China kembali berulah pada 24 Desember 2019. Kapal itu kembali memasuki perairan Natuna, Kepulauan Riau.
Kementerian Luar Negeri Indonesia menilai, para nelayan telah melanggar Kawasan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia. Atas kejadian ini, pihak Kemlu langsung melayangkan protes ke Pemerintah China.
-
Kapan bangkai kapal itu ditemukan? Demikian menurut pernyataan pers dari Kementerian Budaya dan Media Kroasia pada 23 Juni lalu.
-
Di mana bangkai kapal tersebut ditemukan? Temuan itu berlokasi di sekitar Pulau Kasos.
-
Kapan bangkai kapal kuno itu ditemukan? Dilansir Arkeonews, survei arkeologi bawah laut di lingkungan laut Kasos dimulai pada 2019 oleh National Hellenic Research Foundation.
-
Kapan 'kapal es' itu ditemukan? Tanggal dalam video tersebut menyebutkan bahwa itu ditemukan pada 7 Agustus 2020.
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
Berikut ulasan mengenai pelanggaran wilayah di perairan Natuna:
Kapal China Diusir, Lalu Datang Lagi
Kabar masuknya kapal-kapal China ke ZEE Indonesia viral di media sosial. Kepala Bakamla, Laksdya TNI Achmad Taufiqoerrochman, membenarkan hal tersebut.
Menurut dia, pihaknya sejak 10 Desember sudah bekerjasama dengan rekan di regional di dunia untuk memantau ada kapal tersebut akan masuk ke perairan Indonesia.
"Maka kita gerakkan kapal-kapal kita ke sana dan memang diperkirakan tanggal 17 mereka masuk, ternyata mereka masuk tanggal 19. Kita temukan kita usir. Tapi tanggal 24 dia kembali lagi. Kita tetap hadir di sana," kata Achmad.
Menurut dia, hal ini sudah dikoordinasikan dengan Kemenko Polhukam kemudian Kementerian Luar Negeri. "Karena walaupun bagaimana, tentunya kita harus melakukan suatu kegiatan yang ada orkestrasif (koordinasi)," jelas Achmad.
RI Protes Keras
Pemerintah Indonesia lewat Kemlu langsung melayangkan protes keras terhadap pemerintah China atas pelanggaran ini. Menurut Kemlu, kapal-kapal China itu melanggar ZEE Indonesia.
Kemlu menilai, Coast Guard China dan kapal nelayan melanggar ZEE Indonesia, termasuk kegiatan Illegal.
"Dubes RRT kemudian mencatat berbagai hal yang disampaikan dan akan segera melaporkan ke Beijing. Kedua pihak sepakat untuk terus menjaga hubungan bilateral yang baik dengan Indonesia," tulis Kemenlu dalam laman resminya, Senin (30/12).
Kapal China Diusir sempat Menolak
Sempat terjadi penolakan saat petugas Indonesia mengusir kapal China dari perairan Natuna. Saat itu KM Tanjung Datu 301 milik Bakamla (Badan Keamanan Laut) melakukan pengusiran terhadap kapal-kapal China, namun mereka menolak dan beralasan berada di perairan milik sendiri.
Setelah mereka diusir pada 19 Desember, ternyata kapal ikan itu kembali lagi pada 24 Desember. Pengusiran juga kembali dilakukan oleh petugas Indonesia.
2019, Dua Kali Kapal China Masuki Kawasan ZEE Natuna
Menurut laporan Bakamla, kapal China pernah masuk perairan Natuna Kepulauan Riau pada tahun 2018. Namun untuk tindakan pelanggaran memasuki Kawasan ZEE terakhir dilakukan oleh pihak China pada Maret 2019.
Kasus ini menjadi kali kedua China berani melanggar IUU fishing (penangkapan ikan ilegal) dan pelanggaran kedaulatan di perairan Indonesia tahun 2019.
China Klaim Kedaulatan
Setelah protes dilayangkan oleh Kemlu RI, pihak China berdalih bahwa kapal yang memasuki perairan Natuna masih dalam batas wilayahnya.
"China masih memiliki kedaulatan atas Kepulauan Nansha dan memiliki hak berdaulat dan yurisdiksi atas perairan dekat dengan Kepulauan Nansha," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang dalam laman resmi Kementerian Luar Negeri China.
Geng Shuang menjelaskan, sudah lama para nelayan China mencari ikan di sekitar Kepulauan Nansha, lokasi yang dianggap sebagai ZEE Indonesia.