Bahaya! Pengguna Google Chrome Terancam Dirampok Hacker, Ini Langkah Antisipasinya
Langkah antisipasi yang bisa dilakukan pengguna Google Chrome agar terhindar dari ancaman hacker.
Pihak Google beberapa waktu lalu baru saja mengumumkan adanya celah keamanan terhadap pengguna Google Chrome. Sekitar 2,65 miliar data pengguna terancam diretas dan dirampok oleh hacker.
Pada blog resminya, Google mengatakan adanya eksploitasi 'zero day' untuk Chrome pada tahun ini. Hal ini dapat diartikan bahwa peretas disebut sudah bisa mengeksploitasi data sehingga bisa menyebabkan masalah keamanan.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Siapa saja yang melakukan serangan hacker ke negara-negara tersebut? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Bagaimana "red hat hacker" biasanya melancarkan aksinya? Mereka mungkin menyerang atau melacak penjahat siber, meretas perusahaan dan organisasi pemerintah untuk membocorkan data, dan bahkan menambal kelemahan keamanan.
-
Apa yang menjadi sasaran utama hacker dalam serangan siber terkait pemilu? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia.
Untuk membantu masyarakat mengantisipasinya, pihak divisi Humas Polri, melalui akun Instagram resminya memberikan beberapa tips langkah antisipasi untuk pengguna Google Chrome. Simak ulasan selengkapnya:
Pengguna Google Chrome Terancam Diretas
Melalui pengumunan di blog resminya, Google mengatakan bahwa adanya eksploitasi 'zero day' untuk Chrome pada tahun ini yang berdampak pada pengguna Linux, macOS dan Windows.
Zero day berarti peretas disebut sudah bisa mengeksploitasi kerentanan bahkan sebelum Google bisa meluncurkan perbaikannya. Dengan begitu, ancaman ini begitu berbahaya dari masalah keamanan lainnya.
Setidaknya, ada lebih dari 2 miliar data pengguna Google Chrome yang terancam diretas dan dirampok oleh hacker.
Instagram/@divisihumaspolri ©2021 Merdeka.com
Divisi Humas Polri Ingatkan Masyarakat
Divisi Humas Polri menyampaikan pesan untuk mengingatkan para pengguna Google Chrome agar waspada dengan ancaman hacker. Masyarakat diminta melakukan langkah antisipasi dan segera melapor jika mengalami kejadian ilegal pencurian data.
"Sobat Polri, waspada dengan ancaman 'Zero-day attack' yang dilakukan oleh pihak tak bertanggung jawab. Sobat Polri tetap waspada dan berhati-hati," tulis keterangan Instagram @divisihumaspolri.
Instagram/@divisihumaspolri ©2021 Merdeka.com
Cara Antisipasi
Untuk mengantisipasinya, pengguna Google Chrome wajib mengecek update aplikasi secara berkala. Caranya dengan masuk ke Setting-> Help-> Abaout Google. Jika yang tertera adalah Chrome versi 94.0.4606.61 atau lebih tinggi, hal itu berarti data Anda aman.
Jika pembaruan belum tersedia maka pengguna harus mengeceknya secara berkala. Apabila sudah bisa diupdate, Chrome perlu di-restart untuk bisa menerapkan perbaikannya.
Dalam keterangan unggahan, Divisi Humas Polri juga meminta masyarakat untuk segera melapor ke website patrolisiber.id atau e-mail laporkan@patrolisiber.id, jika mengalami kejadian ilegal akses dan pencurian data.
Instagram/@divisihumaspolri ©2021 Merdeka.com