Cerita Pilu Seorang Pemuda, Jenazah Sang Ibu Ditolak Warga buat Disalatkan di Masjid Gara-Gara Profesinya

Tidak semua orang terlahir dalam keadaan yang berkecukupan. Masih banyak keluarga yang harus berjuang bekerja mencari nafkah dengan segala cara untuk bisa bertahan hidup di tengah kerasnya zaman yang semakin maju.

Hal itulah yang dirasakan oleh ibu dari seorang pemuda yang menceritakan kisahnya di media sosial. Ia adalah anak dari seorang perempuan yang rela melakukan apa saja demi menghidupi keluarganya.

Namun, nasib kurang baik menyelimuti dirinya dan almarhumah ibunya yang sudah meninggal dunia. Saat hendak disholatkan di masjid, jenazah sang ibu ditolak oleh warga dan tidak diizinkan masuk masjid.

Bagaimana kisahnya? Simak ulasannya sebagai berikut.

Pemuda Curhat Jenazah Ibunya Ditolak Masuk Masjid

Viral di media sosial seorang pemuda yang menceritakan kisah pilu dirinya bersama sang ibu yang yang sudah tiada. Pemuda tersebut lahir dari seorang ibu yang tidak biasa karena berprofesi sebagai seorang PSK.

“Hanya karena aku anak mantan seorang pelacur, aku dilarang sholat dan berdoa di masjid. Apakah salah aku berdoa untuk kebaikan almarhumah ibuku?” tulis pemuda tersebut dalam akun @banjarbaru.29. 

Menurut penuturan pemuda tersebut, sang ibu sudah meninggal dunia. Namun, saat jenazah sang ibu hendak disholatkan di dalam masjid, warga menolaknya.

Alasannya adalah murni karena profesi yang dikerjakan oleh sang ibu dinilai negatif oleh masyarakat.

“Saat terakhir jenazah beliau mau disholatkan di masjid, jenazah beliau ditolak masuk masjid persis di hadapan mataku sendiri. Padahal, mereka hanya melihat dari pekerjaan beliau. Tidak tahu apa tujuan beliau sampai berani bekerja menjadi seorang pelacur,”

lanjutnya.

banjarbaru.29

Perjuangan Ibunda untuk Menghidupi Keluarga

Keterikatan batin seorang ibu dan anak memang tidak perlu diragukan lagi. Pemuda tersebut menuturkan bahwa ibunya melakukan pekerjaan haram tersebut karena untuk menghidupi keluarga.

Maka dari itu, ia merasa bahwa perlakuan orang-orang terhadap ibunya sangat tidak adil.

Pasalnya, mereka hanya melihat orang lain dari profesinya saja, bukan dari niat dan latar belakangnya.

“Ya Allah, begitu hinakah pekerjaan almarhumah ibuku. Padahal beliau berani menaruhkan kehormatannya hanya demi anaknya. Beliau melakukan pekerjaan pelacur karena tak ada pilihan untuk beri makan anaknya. Tapi kenapa orang-orang begitu hina melihat ibuku,” 

pungkasnya.

banjarbaru.29