Contoh Saham di Indonesia yang Perlu Diketahui Pemula, Simak Penjelasannya
Contoh saham dan jenisnya yang perlu diketahui oleh semua orang.
Contoh saham di Indonesia dan juga jenisnya penting untuk diketahui oleh semua orang. Terlebih bagi Anda yang akan memulai terjun ke dunia investasi. Saham sendiri merupakan salah satu bentuk pasar uang yang sangat populer belakangan ini.
Saham juga dapat diartikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau badan usaha sebagai pihak tertentu dalam perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan modal, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan, asset perusahaan, dan berhak hadir dalam rapat umum pemegang saham (RUPS).
-
Kenapa harga saham bisa naik turun? Salah satu yang sering jadi dilema adalah harga saham yang begitu cepat naik turun bagaikan roller coaster. Jadi, sebenarnya apa sih penyebab harga saham bisa naik turun?
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Bagaimana cara meminimalisir risiko investasi saham? Risiko selalu ada, tapi investor pemula bisa meminimalisir risikonya dengan melakukan riset terlebih dulu.
-
Apa penyebab naik turunnya harga saham? Prinsip Ekonomi Dasar: Hubungan antara Penawaran dan Permintaan Saat banyak orang mencari suatu barang, stoknya akan terbatas sehingga harganya cenderung akan naik.
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Di mana faktor eksternal memengaruhi harga saham? Keadaan Sektor Industri Tertentu Ekonomi dalam Negeri Secara Keseluruhan Faktor naik turunnya harga saham juga bisa berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi makro di sebuah negara. Misalnya saja pertumbuhan ekonomi yang positif cenderung mendorong perusahaan untuk memiliki kinerja yang prima sehingga harga saham pun cenderung baik. Berbeda jika terjadi inflasi atau suku bunga naik. Kondisi ekonomi tersebut juga mempengaruhi kinerja perusahaan yang membuat harga saham cenderung menurun. Jadi, penting bagi investor untuk memperhatikan ekonomi makro dan mempertimbangkan saham perusahaan yang akan dibeli.
Pengertian saham sendiri memang cukup bermacam-macam berdasarkan para ahli. Tak hanya itu, saham juga memiliki jenis yang berbeda. Simak ulasan selengkapnya dilansir dari laman ocbcnisp dan berbagai sumber, (2/12/2022):
Pengertian Saham Menurut Ahli
Melansir dari laman gramedia, berikut beberapa pengertian saham menurut para ahli:
Sri Hermuningsih
Saham adalah salah satu bentuk surat berharga yang digunakan pada perdagangan pasar modal yang sifatnya kepemilikan. Saham ini kemudian menjadi tanda penyertaan modal seseorang atau badan usaha dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.
Irham Fahmi
Saham adalah bentuk kertas yang menjadi tanda bukti penyertaan kepemilikan modal atau dana pada suatu perusahaan yang tercantum di dalamnya nilai nominal yang jelas, nama perusahaan, dan hak-kewajiban yang jelas pada setiap pemegang sahamnya.
Martalena dan Maya Malinda
Saham adalah salah satu bentuk instrumen dari pasar keuangan yang paling popular. Menerbitkan saham bisa menjadi pilihan perusahaan untuk memutuskan pendanaan perusahaan apa yang digunakan . Kemudian saham menjadi instrumen investasi yang banyak dipilih para investor karena dapat memberikan tingkat keuntungan yang baik.
Taufik Hidayat
Pengertian saham menurut Taufik Hidayat adalah sebuah tanda penyertaan, andil atau kepemilikan seseorang atau lembaga tertentu atas suatu perusahaan. Pemilik saham kemudian disebut sebagai pemegang saham dan kepemilikan saham akan berakhir jika investor tersebut menjual sahamnya kepada investor lain.
Istijanto Oei
Menurut Istijanto Oei, saham adalah bentuk surat berharga yang menjadi tanda kepemilikan seseorang atau badan terhadap perusahaan tertentu. Saham akhirnya membuat investor harus membelinya agar dapat memiliki perusahaan tertentu.
Jenis Saham Berdasarkan Kepemilikan
Saham merupakan instrumen investasi yang paling populer yang diterbitkan dan dijual oleh perusahaan untuk tujuan mendanai aktivitas perusahaan. Saham dibeli oleh orang yang disebut investor.
Investor yang memiliki saham berpotensi memperoleh keuntungan besar, berupa dividen dan capital gain. Meskipun demikian, ada juga risiko berinvestasi saham yaitu capital loss dan risiko likuiditas
Pergerakkan harga saham diukur oleh Indeks Harga Saham (IHSG). Jika Indeks harga saham naik, artinya secara rata-rata harga saham di pasar mengalami kenaikkan. Begitu pula sebaliknya.
Saham berdasarkan kepemilikan terdiri dari dua yaitu saham biasa dan preferen. Berikut jenis jenis saham dan contohnya.
Saham biasa (Common Stocks)
Saham biasa adalah jenis saham yang mampu melakukan klaim kepemilikan sesuai keuntungan dan kerugian yang didapatkan perusahaan. Tetapi pemegang saham mempunyai kewajiban yang terbatas. Contoh saham biasa yaitu saham waran.
Apabila perusahaan mengalami bangkrut maka pemilik saham biasa hanya akan memperoleh prioritas paling akhir dalam hal pembagian keuntungan perusahaan. Tetapi jumlah kerugian maksimum yang ditanggungnya sesuai besaran dana yang diinvestasikan.
Saham preferen (Preferred Stocks)
Ini adalah jenis saham gabungan antara saham biasa dan obligasi. Secara keseluruhan mirip seperti saham biasa, perbedaannya hanya pada tingkat suku bunga keuntungan yang diperoleh.
Suku bunga saham preferen bersifat tetap karena mengandung campuran obligasi. Selain itu, pemilik mempunyai hak tebus yang dapat ditukarkan dengan saham biasa.
Pada bursa efek Indonesia, saham preferen selalu memiliki kode 4 huruf dan terkadang ada tambahan "P". Contohnya seperti WSBP, MYOR-P, dan ASII.
Jenis Saham Berdasarkan Cara Pengalihannya
Saham atas unjuk (Bearer Stocks)
Saham jenis ini memiliki ciri nama kepemilikannya tidak tertulis dalam lembar kertas agar jenis saham ini mudah dipindahtangankan tanpa harus mengurus melalui badan hukum. Namun, saham ini tetap memiliki bukti kepemilikan berdasarkan siapa yang memegang saham tersebut.
Saham Atas Nama (Registered Stocks)
Saham atas nama adalah kepemilikan saham terbukti pada nama yang tertulis di surat berharga. Sehingga cara pengalihannya harus melalui prosedur hukum untuk melakukan balik nama saham.
Jenis Saham Berdasarkan Kinerja Perdagangan
Blue Chip Stocks
Perusahaan yang mengeluarkan saham blue chip biasanya sebagai petinggi di industri tersebut dan mempunyai penghasilan yang stabil serta konsisten dalam membayar bagi hasil. Hal ini lah yang membuat saham jenis ini banyak diincar oleh investor.
Income Stocks
Income Stocks adalah saham unggulan yang selalu membayar dividen atau laba lebih besar dari rata-rata dividen yang dibayarkan periode sebelumnya. Sehingga saham jenis ini biasanya memiliki pendapatan yang selalu meningkat tiap periode.
Growth Stocks
Growth Stocks adalah saham dengan pertumbuhan pemasukan perusahaan yang selalu tinggi. Saham Growth Stocks dibagi menjadi dua, yaitu Well-Known dan Lesser-Known.
Well-known merupakan saham growth stock yang berasal dari perusahaan petinggi (terkenal) suatu industri. Sebaliknya, Lesser-Known adalah saham growth-stock dari perusahaan kurang populer.
Speculative Stocks
Speculative Stocks adalah saham dengan keuntungan tinggi namun tidak dapat memberikan laba secara konsisten. Jenis saham ini cocok bagi investor dengan profil risiko high risk.
Counter Cyclical Stocks
Counter Cyclical Stocks adalah saham yang memiliki kondisi paling stabil saat situasi ekonomi bergejolak.
Hal ini dikarenakan saham ini tidak akan terpengaruh dengan kondisi ekonomi dan bisnis. Namun keuntungan saham ini bergantung pada perusahaan yang mengeluarkan saham.
Contoh Melakukan Investasi Saham Online
Berinvestasi menjadi pilihan bagi sebagian orang untuk mendapatkan keuntungan dan merancang masa depan yang lebih baik.
Bagi Anda yang baru ingin memulai berinvestasi, mencari contoh investasi yang tepat adalah hal pertama yang patut diperhatikan mulai dari reksa dana hingga saham.
Saham menjadi salah satu instrumen investasi yang banyak dipilih orang. Menariknya, saat ini investasi saham bisa dilakukan secara online. Adapun langkah-langkah melakukan investasi saham online yakni:
1. Pilih Broker Saham
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memilih broker saham. Ada banyak broker atau 'Anggota Bursa' yang merupakan member di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Beberapa broker menyediakan dummy-trade yang bisa Anda gunakan untuk mengevaluasi apakah aplikasi jual beli saham milik broker tersebut bagus atau tidak.
2. Buka Rekening Saham
Setelah memilih broker, langkah berikutnya adalah membuka rekening saham. Ini penting lantaran transaksi saham akan dilakukan melalui rekening ini.
Biasanya, broker yang baik akan memberikan fasilitas pembukaan rekening secara online dimana Anda cukup mengisi formulir pembukaan rekening secara online dan mengirimkan dokumen tersebut setelah ditandatangani.
3. Buka Rekening Dana Nasabah
Selain buka rekening saham di broker, berbarengan dengan itu adalah pembukaan Rekening Dana Nasabah (RDN).
Jika rekening saham untuk Anda bisa melakukan jual beli saham, RDN adalah rekening khusus yang dibuat di bank untuk menyimpan dana transaksi jual beli saham. Setoran modal untuk transaksi saham dan hasil penjualan saham disimpan di RDN.
Harga Saham
Selain harus mengetahui jenis saham, Anda juga perlu mengetahui penjelasan mengenai harga-harga saham:
1. Harga Nominal
Harga nominal adalah harga yang tercantum secara jelas pada lembar saham yang dikeluarkan suatu perusahaan. Biasanya, besaran harga tersebut harus dibayarkan oleh investor di awal sebagai modal.
2. Harga Perdana
Harga perdana adalah harga yang berlaku saat adanya penawaran umum. Walau setiap lembar saham tercantum harga nominal yang telah ditetapkan, namun prakteknya belum tentu sama dan bisa terjadi tawar menawar.
Selain itu, perusahaan juga bisa mengeluarkan harga lebih rendah atau sebaliknya. Apabila harga saham perdana lebih besar dibanding harga nominal, maka selisih harga tersebut dinamakan agio.
3. Harga Pembukaan (Opening Price)
Harga pembukaan adalah harga saham yang berlaku ketika pasar saham mulai dibuka.
4. Harga Pasar (Market Price)
Harga pasar adalah harga saham yang tercantum pada bursa efek saham masa itu. Biasanya harga pada bursa bergantung pada permintaan dan penawaran saat diperdagangkan. Perlu diingat, saham dengan harga pasar selalu memiliki nilai yang berubah-ubah.
5. Harga penutupan (Closing Price)
Harga penutupan adalah harga terakhir dari penawaran yang ada di bursa efek.
Surat bukti kepemilikan saham saat ini biasanya sudah bisa diakses secara digital melalui situs resmi akses.ksei.co.id. Sementara itu, contoh saham yang paling aman bagi pemula (menabung saham untuk jangka panjang) adalah;
- Dari perusahaan yang memproduksi kebutuhan pokok
- Saham BUMN
- Saham Perbankan
- Saham Properti
- Saham Farmasi