Diremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta
Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak
Diremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak ini Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta
Keadaan kadang memaksa seseorang buat nekat melakukan sesuatu yang mungkin tak akan dilakukannya di kondiri normal.
Hal inilah yang dialami Opi Suciani, wanita singel beranak dua di Cirebon. Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak di pinggir jalan yang berada di pintu keluar parkir motor Mall Grage Cirebon.
- Anak Buah Prabowo Subianto Naik Mobil Bak Terbuka Sambil Makan Gorengan bareng Teman-Teman, Aksinya Tuai Sorotan
- Sosok Pak Satpam ini Jadi Pahlawan Seorang Pria Diserang Anjing, Korban Sampai Nemplok Digemblok Bak Anak Kecil
- Sosok 2 Jenderal TNI Beda Bintang Dulu Atasan & Bawahan, Kemudian Hari si Anak Buah Melejit Sama-sama Bintang 5
- Sadis! Ayah di Muara Baru Banting Anak hingga Tewas, Pelaku Dikenal Tempramen dan Pecandu Narkoba
Bermodal sisa gaji Rp3 juta dari bekerja di bandara Soekarno-Hatta, dia menguatkan tekad buat berjualan bakso ikan Grage dengan gerobak.
"Beli gerobak Rp1 juta, karena baru belum bisa beli gerobak baru jadi renovasi gerobak Rp500 ribu, dandang dll Rp500 ribu, bakso Rp200 ribu, jadi kurang lebih cuma Rp2,2 juta aja modalnya,"
katanya dalam kanal Youtube Kawan Dapur dikutip merdeka.com, Minggu (31/3/2024).
Salah satu alasan dirinya nekat berjualan bakso ikan Grage dengan gerobak karena sebagai seorang wanita singel saat itu memiliki bayi tidak ada yang menafkahi.
"Jadi aku bawa motor, bawa bayi, bawa karung, depannya bakso ke pasar semua sendiri gitu," katanya.
"Berjuang sendiri cari ide sendiri, cari resep sendiri, sampai cari gerobak sendiri, cari lapak, cari preman supaya dapat lapaknya. Semua serba sendiri. Tapi karena keyakinan kita bisa sampai di tujuan yang diinginkan ya Alhamdulillah sih,"
jelas wanita dengan dua anak itu.
Dia mengaku sudah dua tahun lamanya berjualan bakso ikan Grage di pintu keluar parkir motor Mall Grage, Cirebon. Awalnya dia mengaku malu berjualan karena harus mendorong gerobak sendiri.
Usahanya berjualan bakso ikan Grage juga awalnya disepelehkan oleh mantan suaminnya. Bahkan sang mantan menyebut hanya buang-buang waktu saja usaha yang dijalaninya.
"Respons saya cuek saja tetap dengan tujuan awal fokus dengan usaha saya sendiri yang saya rintis, perjuangan saya enggak sia-sia selama 2 tahun ini," katanya.
Dia juga memiliki pengalaman pahit sebelum usahanya sukses seperti sekarang ini. Jualannya itu sempat tutup selama tiga bulan. Dia juga sempat membuka cabang di tempat lain tapi harus tutup.
Penyebabnya karena pembeli sepi dan ada gangguan dari preman sekitar.
"Karena rebutan tempat. Penjual kaki lima itu kalau enggak jual-jualan tempatnya bisa direbut sama orang," jelasnya.
Dia menjual satu porsi dengan isi delapan bakso ikan seharga Rp10 ribu. Sementara setengah porsi dengan isi empat bakso ikan seharga Rp5 ribu.
"Buka jam 10 pagi sampai sehabisnya, kadang jam 5 jam 7, jam 8 malam. Paling ramai Sabtu-Minggu karena weekend, dari pagi sampai sore enggak duduk, berdiri full.
Berkat kerja keras dan keyakinannya, usahanya kini meraih sukses. Omzet yang didapatnya dalam sebulan pun tak main-main. Dia mampu meraih Rp100 juta dalam satu bulan.
"Untuk omzet di bakso ikan Grage untuk 1 bulan di Rp90 juta sampai Rp100 juta," jelasnya.
Kini dia pun menikmati hasil kerja kerasnya. Dia bahkan mau membeli mobil.
"Bismillah, mudah-mudahan mau beli mobil. Walau usaha pinggir jalan Alhamdulillah. Ini kan juga sudah 2 tahun ya jatuh bangunnya juga sudah masya Allah. Selalu ramai pelanggan," katanya.