Gaji Dua Digit di Jepang, Pria Ini Rela Jadi Tukang Bangunan di Kampung Halamannya 'Susah Untuk Berkembang'
Keluh kesah pria eks TKI Jepang yang kini rela bekerja di kampung halaman sebagai tukang bangunan.
Keluh kesah pria eks TKI Jepang yang kini rela bekerja di kampung halaman sebagai tukang bangunan.
Gaji Dua Digit di Jepang, Pria Ini Rela Jadi Tukang Bangunan di Kampung Halamannya 'Susah Untuk Berkembang'
Sebuah cerita keluh kesah datang dari seorang tukang bangunan.
Pria yang kini bekerja di kampung halaman ini merupakan eks TKI (Tenaga Kerja Indonesia) di Jepang.
Penghasilan yang didapatkan ketika bekerja di negeri Sakura dan di Indonesia pun sangat jauh berbeda. Hal ini yang kemudian menjadi alasan pria tersebut berkeinginan kembali ke Jepang.
- Bangun Jembatan Perahu di Desa Pelosok Pakai Uang Pribadi Ratusan Juta, Pria ini Malah Dipenjara
- Pria Ini Temukan Rumah Terbengkalai di Tepi Jalan, Penampakannya Bikin Ngeri
- Pria ini Tiga Tahun Bekerja di Jepang Baru Bisa Mudik, Sampai Rumah Anaknya Bengong Diajak Salim
- Berapa Gaji Bripda Polisi yang Baru Dilantik? Ternyata Segini Pantas Banyak yang Minat
Seperti kisah selengkapnya?
Simak ulasan berikut, Kamis (9/5).
Pria eks TKI Jepang mengungkap keluh kesahnya. Habis kontrak di negeri Sakura, dia rela bekerja sebagai tukang bangunan di kampung halamannya.
Walau begitu, selayaknya pengakuan yang diungkap dalam video unggahan saluran Youtube TAKAGINO MUDO ia sangat ingin kembali ke Jepang.
“Karena ketika di Indonesia itu kerjaannya belum bisa mapan. Belum bisa dapat penghasilan yang cukup gitu,”
kata pria itu.
Bekerja menjadi seorang tukang bangunan proyek demi proyek membuat ia merasa tak kuat. Selain itu, pria tersebut menganggap pekerjaannya di kampung halaman ini membuat dia susah untuk maju dan berkembang.
“Bukan hanya enggak kuat, tapi untuk ke depannya itu kayaknya enggak worth itu gitu. Buat berkembang lebih maju itu susah banget, lama banget gitu,” lanjut dia.
Dalam satu hari pria tersebut mendapat bayaran sekitar Rp100 ribu. Pendapatannya ini dirasa tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
“Ya dalam sebulan itu kerja cuma 26 hari. Ya itungan gampangnya ya guys gaji Rp2,6 juta per bulan. Itu buat kebutuhan keluarga enggak cukup ya guys dan malah minus. Kebutuhan dalam keluarga itu minimal Rp4 juta guys. Nah gaji yang cuma Rp2,6 juta itu selebihnya nyari dimana guys? Kalau enggak memaksa untuk ke luar negeri gitu,”
kata dia.
Kepulangannya dari Jepang dengan keadaan ekonomi yang kurang cukup membuat pria ini terpaksa menjadi tukang bangunan proyek. Melihat nasibnya itu, ia pun memberikan imbauan bagi para TKI Jepang.
Ia berharap bahwa para TKI yang mendapat kesempatan bekerja dengan gaji besar agar tidak berfoya-foya dan lupa menabung.
“Jadi buat teman-teman ketika kalian di Jepang itu kerjanya enak, gajinya gede harus banyak bersyukur guys. Dan kalau bisa ditabung sebanyak mungkin guys, jangan dulu foya-foya, sewajarnya saja,”
imbuh pria tersebut.
Video Lengkap
Berikut adalah video selengkapnya yang bisa disaksikan.