Hendropriyono Mertua Jenderal Andika, Pernah Alami 11 Luka Tusuk & Jari Nyaris Putus
Operasi militer pasukan khusus Angkatan Darat melawan Pasukan Gerilya Rakyat Serawak (PGRS) serta Pasukan Rakyat Kalimantan Utara (Paraku) pada tahun 1968-1974.
Jenderal TNI Purn AM Hendropriyono merupakan mertua Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa. Saat masih berstatus perwira muda Hendro sempat menjalani operasi militer di Kalimantan Utara.
Operasi militer pasukan khusus Angkatan Darat melawan Pasukan Gerilya Rakyat Serawak (PGRS) serta Pasukan Rakyat Kalimantan Utara (Paraku) pada tahun 1968-1974.
-
Apa yang dibantah oleh TNI AD terkait video viral penganiayaan di Bandung? TNI Angkatan Darat (AD) membantah terkait narasi disampaikan pemuda inisial Y terduga pelaku penganiayaan yang mengaku sebagai keponakan dari Mayor Jenderal Rifky Nawawi.
-
Di mana prajurit TNI AD ini berasal? Diungkapkan oleh pria asli Kaimana, Papua Barat ini bahwa sebelum memutuskan menikah, Ia sudah menjalin asmara atau berpacaran selama 3 tahun.
-
Apa saja tips jitu yang diberikan TNI AD? Adapun tips agar tubuh kita tetap mau bekerja dengan aman adalah sebagai berikut: a. Berat dan Tinggi Badan Tips jitu pertama adalah memperhatikan berat dan tinggi badan. Tahukah kalian, berat dan tinggi badan mampu membantu kalian dalam mendeteksi dini kondisi badan. Khususnya terkait kekurangan gizi dan kelebihan berat badan. b. Rutin Cek Tekanan Darah Tips jitu kedua yaitu rutin cek tekanan darah. Sebagaimana diketahui, cek tekanan darah menjadi salah satu hal yang wajib dilakukan setiap orang. Terlebih diketahui apabila kondisi tekanan darah terlalu rendah atau terlalu tinggi, mampu menyebabkan masalah dalam kesehatan. c. Fungsi Paru Tips jitu ketiga adalah memperhatikan fungsi paru. Untuk diketahui, frekuensi pernapasan normal yaitu antara 12-20 kali per menit. Apabila kalian memperoleh frekuensi pernapasan normal seperti itu, maka kesehatan paru-paru kalian menunjukkan kondisi yang sehat. d. Gula Darah (Diabetes) e. Kolesterol
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Bagaimana TNI AD menyarankan untuk memastikan kondisi kesehatan? TNI AD mengatakan bahwa pemeriksaan rutin perlu dilakukan. Bukan tanpa alasan yang tak jelas. Pemeriksaan rutin dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan tubuh kalian. Apakah sehat ataupun ada masalah yang perlu ditangani.
Pengalaman tempurnya itu dikisahkan oleh Hendro dalam buku 'Operasi Sandi Yudha, Menumpas Gerakan Klandestin' yang diterbitkan Kompas pada 2013.
Terdapat banyak kisah menarik. Salah satunya adalah saat Hendro berhadap dengan musuh hingga harus menderita belasan luka tusuk. Bahkan jarinya nyaris putus. Berikut cerita lengkapnya.
Penangkapan Petinggi PGRS/Paraku
Salah satu cerita menarik adalah ketika Tim Halilintar yang dipimpin oleh Kapten Hendropriyono melakukan penangkapan terhadap petinggi PGRS/Paraku dengan Jabatan Sekretaris Wilayah III Mempawah Siauw Ah San. Kala itu, Hendropriyono mendapatkan info dari istri Ah San, Tee Siat Moy yang berkhianat.
Istri Ah San berjanji akan membantu dengan satu syarat. Ia meminta agar suaminya tidak dibunuh.
Serbu Pondok Persembunyian Ah San
Setelah gagal menemukan Ah San dalam sebuah pondok yang dikatakan tempat petinggi PGRS tersebut bersembunyi, akhirnya pada suatu waktu ia dipastikan sedang berada dalam pondok tersebut. Hal itu sontak membuat Hendropriyono beserta tim menyerbu rumah persembunyian Ah San.
Meski sempat digonggongi oleh anjing-anjing yang berloncatan ke arah tim Halilintar, Hendro tak menghentikan penyerbuannya. Ia meneriakkan komando "Serbuuuu," sembari berlari kencang ke arah pondok.
"Abdullah alias Pelda Kongsenlani mendahului saya lima detik untuk tiba di sasaran. Dia mendobrak pintu dengan tendangan mae-geri dan langsung masuk. Saya mendobrak jendela dan meloncat masuk," papar Hendro menceritakan.
Ah San Tak Mau Menyerah
Saat itu Hendro berteriak kepada Ah San agar dirinya menyerah. Namun, Ah San justru bertindak lain yakni menyabet perut Kongsenlani dengan bayonet sampai usus perut salah seorang prajurit tersebut terburai.
"Dengan sigap saya lemparkan pisau komando ke tubuh Ah San. Tapi tidak menancap telak, hanya mengena ringan di dada kanannya," ungkap Hendro.
Hadapi Ah San Tanpa Senjata
Insiden semakin menegangkan, sebab Hendro harus menghadapi Ah San tanpa senjata. Sedangkan kala itu Ah San bersenjatakan bayonet. Di bagian belakang Hendro sebenarnya sudah sengaja diselipkan senjata.
Namun dalam keadaan duel hal tersebut membutuhkan beberapa detik untuk mengambilnya. Ia khawatir bahwa Ah San terburu menusuk dirinya.
Jari Nyaris Putus
Lebih lanjut Hendro melompat serta menendang kepala Ah San dan berhasil. Namun sebelum jatuh Ah San sempat menusuk paha kiri Hendro sampai tulang yang membuat darah mengucur dengan derasnya.
Tak berhenti sampai di situ, Ah San juga mencoba untuk menusuk dada kiri Hendro. Hendro pun berusaha menangkisnya dengan tangan yang sontak membuat lengannya terluka parah hingga jarinya nyaris putus.
Alami 11 Luka Tusukan
Duel maut tersebut selesai setelah akhirnya Hendro berhasil meraih pistol di belakang yang sempat melorot ke dalam celananya. Butuh perjuangan untuk meraih pistol tersebut dalam kondisi jarinya yang hampir putus. Kemudian ia berhasil menembakan pistolnya ke arah perut Ah San dan membuatnya tewas.
Sedangkan Hendro yang benar-benar tergulai lemah, diketahui mendapatkan sebelas luka tusukan di tubuhnya. Di tengah kondisi yang cukup parah, Hendro masih sempat meminta anak buahnya agar memakamkan Ah San dengan cara layak.
Luka-luka Hendro berhasil disembuhkan. Hendro mendapat Satya Lencana Bhakti, tanda jasa khusus bagi tentara yang terluka dalam pertempuran.