Intip Tiga Aksi Dilakukan Penyerang Sebelum Berangkat Meneror Mabes Polri
Jejak yang ditinggalkan pelaku penyerangan Mabes Polri sebelum melakukan aksinya.
Seorang wanita terduga teroris nekat menyerang Markas Besar Polri di Truno Joyo, Jakarta Selatan, Rabu (31/3/2021) kemarin. Pelaku berinisial ZA (25) berhasil masuk ke kompleks Mabes Polri yang dijaga sangat ketat, dan menyerang para polisi dengan senjata api.
Sebelum melancarkan aksinya, pelaku rupanya sempat meninggalkan beberapa jejak, diantaranya surat wasiat untuk keluarganya. Berikut informasi selengkapnya:
-
Kapan petani bawang merah di Brebes mengalami kerugian? Kerugian tersebut terjadi pada musim panen di awal tahun ini akibat cuaca yang tidak menentu sehingga menyebabkan kualitas bawang merah menurun. Petani bawang merah mengaku mengalami kerugian ketika ditemui di ladangnya di Brebes, Jawa Tengah, Kamis (11/1/2024). Kerugian tersebut terjadi pada musim panen di awal tahun ini akibat cuaca yang tidak menentu sehingga menyebabkan kualitas bawang merah menurun.
-
Kapan puncak kesulitan berhenti merokok terjadi? "Berdasarkan penelitian, 75 persen orang yang mencoba berhenti merokok mengalami kekambuhan di minggu keempat," jelas Dona.
-
Di mana kejadian teror suara ketuk pintu ini terjadi? Belum lama ini, sebuah kejadian yang tak biasa terjadi di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
-
Kapan kemacetan horor itu terjadi? Kemacetan di Puncak terjadi sejak siang hingga tengah malam, pada Minggu 15 September 2024.
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Apa yang terbakar di Kampung Turis Pangandaran? Tiga restoran di pusat wisata kuliner itu ludes dilalap si jago merah.
Wanita Terduga Teroris Serang Mabes Polri
©Istimewa
Video yang merekam detik-detik saat pelaku ZA (25) menyerang Mabes Polri beredar luas di media sosial. Dalam video yang beredar, pelaku yang mengenakan kerudung berwarna biru dan baju berwarna hitam itu disebut masuk lewat pintu belakang.
Pelaku kemudian melepaskan sebanyak enam tembakan ke berbagai arah di dekat pos penjagaan depan Mabes Polri. Polisi kemudian terpaksa menembak mati pelaku di tempat.
Pelaku Sempat Unggah Foto Bendera ISIS di Instagram
Beberapa jam sebelum melancarkan aksinya, pelaku rupanya sempat mengunggah postingan di Instagram yakni gambar bendera Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS). Setelah ditelusuri oleh pihak kepolisian, diketahui jika ZA memang berideologi kelompok radikal ISIS.
"Kemudian yang bersangkutan memiliki Instagram yang baru dibuat atau diposting 21 jam lalu, dimana di dalamnya ada bendera ISIS, ada tulisan soal bagaimana perjuangan jihad," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Meninggalkan Surat Wasiat
©2021 Merdeka.com
Fakta lain yang ditemukan, ZA juga diketahui meninggalkan sebuah surat wasiat yang ditunjukkan untuk keluarganya. Surat tersebut ditemukan saat polisi melakukan penggeledahan di rumah ZA yang terletak di daerah Ciracas, Jakarta Timur. Dalam surat wasiatnya, ZA meminta maaf kepada keluarganya karena mengambil keputusan tersebut yang menurutnya merupakan 'jalan rasul'.
"Zakiah sayang banget sama Mama. Tapi Allah lebih menyayangi hamba-Nya, Makanya Zakiah tempuh jalan ini sebagaimana jalan Nabi/Rasul Allah untuk selamatkan Zakiah dan dengan izin Allah bisa memberi syafaat untuk Mama dan keluarga di akhirat," tulisnya dalam surat wasiat.
Selain itu, ZA juga meninggalkan beberapa pesan kepada keluarganya. Diantaranya meminta untuk berhenti berhubungan dengan bank karena dianggap riba serta berhenti untuk beraktifitas yang membantu kepentingan pemerintah.
Pamit di Grup Whatsapp Keluarga
Selain surat wasiat, Jenderal Listyo Sigit juga menyebut jika polisi menemukan ZA sempat berpamitan di grup keluarga lewat pesan Whatsapp.
"Kita temukan juga saat penggeladahan dirumahnya surat wasiat dan ada kata-kata di WA grup keluarga bahwa yang bersangkutan akan pamit," kata Listyo di Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (31/3).
Pasca peristiwa ini, Listyo meminta jajaran Polri meningkatkan kewaspadaan. Tetapi, tetap memberikan layanan ke masyarakat.