IPO 2025 yang Akan Dilakukan PT Pos Indonesia, Apa Artinya?
PT Pos Indonesia (persero) akan melakukan IPO tahun 2025 mendatang.
IPO 2025 direncanakan akan dilakukan oleh PT Pos Indonesia (persero) sekitar dua tahun mendatang. Secara resmi PT POS Indonesia mengumumkan rencananya untuk menggelar penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO).
IPO sendiri merupakan sebuah proses ketika suatu perusahaan melakukan penawaran saham perdana mereka kepada publik. Tujuannya ialah untuk mendapatkan dana segar yang dapat digunakan perusahaan untuk mengembangkan bisnis, modal ekspansi, membiayai bisnis perusahaan dan lain-lain. Simak ulasan selengkapnya dilansir dari berbagai sumber, (5/1/2023).
-
Bagaimana BRI dan BEI berharap nasabah korporasi mereka bisa memanfaatkan keuntungan dari IPO? Dengan menjadi perusahaan terdaftar, perusahaan memiliki akses langsung ke pasar modal untuk mendapatkan pendanaan tambahan di masa depan melalui penerbitan saham atau obligasi. Hal ini memberikan fleksibilitas dalam manajemen keuangan perusahaan dan memperluas sumber pendanaan yang tersedia
-
Kapan BNI pertama kali melakukan IPO? Pada 1996 BNI untuk pertama kalinya menawarkan saham perdana kepada masyarakat atau IPO dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
-
Kapan BRI pertama kali melakukan penawaran umum perdana (IPO)? Saham PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan kode BBRI tepat 20 tahun melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 November 2023. BRI melakukan penawaran umum perdana (IPO) pada 10 November 2003 dan menawarkan 3.811,7 miliar lembar saham biasa (common shares) dengan harga Rp875/saham.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Mengapa BRI dan BEI berkolaborasi untuk mendorong nasabah korporasi BRI melakukan IPO? Perusahaan-perusahaan berpeluang besar dalam mengembangkan bisnisnya melalui pendanaan dari pasar modal.
-
Siapa saja yang hadir dalam seminar kolaborasi BRI dan BEI tentang IPO? Kegiatan seminar yang dihadiri mulai dari C-Level Officers, Directors hingga Senior Executive yang merupakan nasabah korporasi BRI ini memiliki potensi untuk mengembangkan bisnisnya melalui pasar modal.
PT Pos Indonesia Rencanakan IPO pada 2025
Sebagai informasi, PT Pos Indonesia diketahui memiliki empat portofolio bisnis mengenai jasa keuangan, jasa kurir, jasa logistik, hingga jasa properti.
Adapun portofolio tersebut juga didukung oleh tiga anak perusahaan PT Pos Finansial Indonesia, PT Pos Logistik Indonesia, dan PT Pos Properti Indonesia.
Tidak hanya ketiga anak perusahaan tersebut, Pos Indonesia juga mempunyai aset properti yang tersebar pada 3.000 titik kota-kota besar di seluruh Indonesia.
PT Pos Indonesia juga mempunyai dua badan afiliasi yaitu Dapenpos yang memiliki dua anak perusahaan yaitu PT Dapensi Trio Usaha (DPU) dan PT Dapensi Dwi Karya (DKK).
Serta afiliasi yang kedua merupakan Yayasan Pendidikan Bhakti Pos Indonesia (YPBPI). Untuk semakin mengembangkan perusahaan, PT Pos Indonesia pun akhirnya berencana untuk menggelar penawaran umum perdana saham atau IPO di tahun 2025 mendatang.
Apa Itu IPO?
IPO merupakan salah satu instrumen di pasar keuangan atau pasar modal. IPO ini berfungsi agar masyarakat umum bisa membeli saham dari perusahaan yang menawarkan sistem tersebut.
Hasil dari pembelian IPO saham berfungsi sebagai modal tambahan bagi perusahaan dalam melakukan operasional atau memperluas bisnis perusahaan. Saat perusahaan memutuskan untuk menjadi perusahaan terbuka (go public), mereka akan mengumumkan IPO. Ini yang akan dilakukan juga oleh PT Pos Indonesia (Persero).
Dalam IPO, perusahaan biasanya akan mendaftarkan sahamnya di bursa saham. Di Indonesia, IPO saham akan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau atau dalam bahasa Inggris Indonesia Stock Exchange (IDX). Kegiatan IPO akan diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Nantinya, siapa saja bisa membeli saham dari suatu perusahaan. Orang yang membeli saham sendiri disebut shareholder. Pemegang saham bisa berupa perorangan atau lembaga, yang setidaknya memiliki 1 lembar saham perusahaan.
Fungsi dan Tujuan Perusahaan Melakukan IPO
Perusahaan yang memilih melakukan IPO tentu memiliki tujuan. Melansir dari laman Forbes, ada beberapa fungsi dan tujuan dari IPO, yakni:
- Meningkatkan modal tambahan (dana atau modal dari luar perusahaan)
- Meningkatkan profil publik perusahaan
- Memperluas bisnis
- Mendanai kegiatan pengembangan atau penelitian untuk perusahaan
- Melunasi utang.
Sebenarnya, saat suatu perusahaan membutuhkan peningkatan modal, bisa dilakukan dengan cara pemodal ventura (pihak investor swasta) atau pinjaman bank. Namun, cara itu tergolong lebih memakan biaya dibandingkan IPO.
Keuntungan Perusahaan Melakukan IPO
Ada banyak keuntungan bagi perusahaan IPO, yaitu:
- Meningkatkan citra perusahaan
- Menambah kepercayaan untuk akses pinjaman
- Memiliki akses terhadap pendanaan di pasar saham
- Menumbuhkan profesionalisme
- Menumbuhkan loyalitas karyawan perusahaan
- Meningkatkan nilai perusahaan
- Memiliki kemampuan untuk lebih mempertahankan kehidupan perusahaan.
Kerugian Perusahaan Melakukan IPO
Selain memiliki keuntungan, perusahaan yang melakukan IPO juga memiliki konsekuensi kerugian, seperti:
- Berbagi kepemilikan perusahaan (pendiri tidak lagi memiliki 100% perusahaan)
- Pendiri mungkin saja bisa kehilangan kendali atas perusahaan mereka secara penuh, karena mereka telah menerima modal dari publik
- Harus mentaati segala peraturan yang ada di pasar modal (BEI dan OJK jika di Indonesia).
Sebelumnya, perusahaan PT Goto Gojek Tokopedia Tbk telah lebih dulu resmi mengumumkan IPO pada Maret 2022 lalu. Sahamnya tercatat di BEI dengan kode saham GOTO.
GoTo adalah bentuk kerjasama dari Gojek dan Tokopedia. Pada saat itu, saham perdana GoTo ditawarkan dengan harga Rp 316-346 per lembar saham.
Kesimpulannya, IPO merupakan proses ketika perusahaan melakukan penawaran saham perdana mereka kepada publik dengan tujuan untuk mendapatkan dana segar guna mengembangkan bisnis, modal ekspansi, membiayai bisnis perusahaan dan lain-lain.