Jumlah Sesungguhnya Warga Palestina Jadi Korban Haus Darah Israel di Gaza Terungkap, Sungguh Biadab!
Badan Pertahanan Sipil Palestina pada Selasa (30/4/2024) kemarin mengungkap fakta terbaru.
Badan Pertahanan Sipil Palestina pada Selasa (30/4/2024) kemarin mengungkap fakta terbaru.
Jumlah Sesungguhnya Warga Palestina Jadi Korban Haus Darah Israel di Gaza Terungkap, Sungguh Biadab!
Jumlah warga Palestina yang meninggal dunia akibat kebiadaban Israel menyerang Gaza setiap harinya terus bertambah.
Perkembangan terbaru, lebih dari 34.500 warga Palestina telah terbunuh. Sebagian besar dari jumlah tersebut adalah perempuan dan anak-anak.
- Lecehkan Pakaian Wanita saat Serbu Rumah Warga Gaza, Begini Nasib Tentara Israel Kemudian Hari 2 Kakinya Hilang
- 1.760 Jasad Warga Palestina di Gaza Hilang 'Menguap' Tanpa Jejak, Ternyata Ini Penyebabnya
- Serangan Udara Israel Tewaskan 17 Warga Palestina di Gaza, Termasuk 4 Anak-Anak dan Satu Bayi Kepalanya Terpenggal
- Tentara Israel Mengaku Jika Merasa Bosan Mereka Tembaki Warga Palestina di Gaza Sesuka Hati, Biarkan Mayat-Mayat Berserakan di Jalan
Sementara, lebih dari 77.700 lainnya terluka akibat kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.
Namun rupanya, jumlah tersebut belum seluruhnya. Badan Pertahanan Sipil Palestina pada Selasa (30/4/2024) kemarin mengungkap fakta terbaru.
Menurutnya, lebih dari 10.000 orang masih hilang di bawah reruntuhan di Jalur Gaza sejak dimulainya serangan brutal Israel terhadap Gaza pada 7 Oktober 2023.
"Kami memperkirakan ada lebih dari 10.000 orang hilang di bawah reruntuhan ratusan rumah yang hancur sejak dimulainya agresi (Israel)," kata sebuah pernyataan dari Pertahanan Sipil dilansir Anadolu, Rabu (1/5/2024).
Orang-orang yang hilang tersebut tidak termasuk dalam daftar korban tewas Kementerian Kesehatan. Oleh karena itu, pihaknya menegaskan jumlah korban tewas melebihi 44.000 orang.
"Tim penyelamat mulai mengevakuasi mayat-mayat yang sudah membusuk, dari bawah puing-puing bangunan di Gaza utara," tambahnya.
Seperti diketahui, Israel telah melancarkan serangan brutal di Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas Palestina pada 7 Oktober 2023.
Lebih dari enam bulan setelah serangan brutal Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur lebur.
Menurut PBB, hal ini mendorong 85 persen populasi di daerah tersebut mengungsi di tengah blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional.
Keputusan sementara pada bulan Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.