Kisah Putri Raja Solo Terkurung di Keraton, Bertahan Hidup Makan Daun Singkong
Beberapa waktu lalu, putri raja Solo GKR Timoer Rumbai yang merupakan putri PB XIII (raja saat ini) terkurung di Dalem Keputren sejak Kamis (11/2).
Kabar mengejutkan datang dari kalangan Keraton Kasunan Surakarta Hadiningrat. Beberapa waktu lalu, putri Raja Solo GKR Timoer Rumbai yang merupakan putri PB XIII (raja saat ini) terkurung di Dalem Keputren sejak Kamis (11/2).
Ketika dirinya terkunci di dalam Keputren tersebut ia harus bertahan hidup dengan makan makanan seadanya. Hal tersebut dibagikan dalam media sosial pribadinya.
-
Apa yang terbakar di Solo? Pada Selasa (3/10), terjadi kebakaran di sebuah gudang rongsok yang terletak di Kampung Joyosudiran, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah.
-
Apa itu Selat Solo? Selat Solo menjadi salah satu kuliner yang bisa menjadi pilihan saat berkunjung ke Kota Surakarta, Jawa Tengah.
-
Kenapa selat Solo semakin populer? Kuliner hasil percampuran dengan budaya Eropa ini sudah kian populer.
-
Kenapa kebakaran gudang di Solo terjadi? “Kemudian saat pekerja terakhir meninggalkan tempat, warga menginformasikan ada asap di dalam. Pekerja tersebut kembali masuk dan didapati titik api. Saat itu pekerja berusaha memadamkan api tapi tidak mampu,” kata Agus.
-
Apa saja yang menjadi ciri khas wisata Solo? Kota dengan julukan kota budaya ini menyimpan segudang panorama dan pesona alam yang menakjubkan. Wisata Solo memang sangatlah banyak. Namun ada beberapa yang memang menjadi ikon dan dijamin instagramable.
Kini putri Raja Solo tersebut telah keluar dari Dalem Keputren. Ingin tahu kisahnya bertahan hidup selama terkurung? Simak ulasan selengkapnya.
Bertahan Hidup dengan Daun Singkong
Beberapa waktu lalu, GKR Timoer Rumbai membagikan momen ketika dirinya terkunci di dalam Dalem Keputren. Terlihat dalam momen tersebut sang putri sedang memetik daun singkong untuk dijadikan makanan.
Instagram/@gkrtimoer ©2021 Merdeka.com
"Ya makan seadanya, ada daun singkong ya kita masak daun singkong. Gitu," ujarnya dalam video yang dibagikan dalam akun Instagram @gkrtimoer.
Akhirnya Bisa Keluar
Terkurung sejak Kamis (11/2) lalu di Dalem Keputren, akhirnya GKR Timoer Rumbai putri PB XIII dan GKR Wandasari Koes Moertiyah (Gusti Moeng) yang merupakan putri PB XII akhirnya berhasil keluar. Mereka berhasil keluar melalui Kori Kamandungan (pintu utama) bersama seorang penari, sentana serta abdi dalem.
Instagram/@gkrtimoer ©2021 Merdeka.com
Tangis haru pun tercipta mewarna kemunculan mereka yang disambut oleh sejumlah kerabat dan juga abdi dalem keraton. Diceritakan awal mula keduanya tak bisa masuk keraton sejak terjadinya konflik sehingga mereka berdua tak diperbolehkan masuk keraton sekitar 5 tahun terakhir.
3 Hari Terkurung Dikawal Orang Mengenakan Batik
Gusti Moeng menceritakan bahwa selama 3 hari 2 malam dirinya terkurung, dijaga dan dikawal serta diawasi oleh sejumlah orang yang mengenakan kemeja batik.
"3 Hari 2 malam ini saya dokumentasikan semuanya. Dan akan saya laporkan keadaan keraton. Supaya kita nanti mempersiapkan untuk bersama sama bekerja dengan Sinuhun menyelamatkan keraton. Kita ingin menyelamatkan Sinuhun, yang lain bukan siapa siapa," tandasnya.
Klarifikasi Wakil Pengageng Sasana Wilopo Keraton Solo
Wakil Pengageng Sasana Wilopo Keraton Solo, KRA Dani Nuradiningrat pada Jumat (12/2) malam menggelar konferensi pers terkait isu adanya pengurungan Gusti Moeng dan juga GKR Timoer Rumbai. Di Kompleks Keraton Solo Dani meluruskan bahwa pemberitaan yang menyebut adanya pengurungan terhadap adik dan putri PB XIII Hangabehi tersebut tidak benar.
"Berita di luar bahwa mereka dikurung di Keraton, itu tidak benar. Sinuhun [PB XIII] memberikan akses 24 jam bagi mereka untuk keluar dari kawasan Keraton. Jadi berita yang mengatakan mereka dikurung tidak benar," jelas Dani seperti dikutip dari Liputan6.