Kisah Sedih Bocah Jual Daun Kering Rp400 Per Kilogram Demi Bisa Terus Sekolah
Tak sedikit pula anak-anak yang terpaksa harus memikirkan biaya sekolahnya lantaran dilanda kemiskinan. Seperti bocah satu ini yang berjuang menjadi seorang penjual daun kering.
Sekolah dan belajar sudah merupakan kewajiban sekaligus tugas utama bagi generasi muda penerus bangsa. Namun tak sedikit pula anak-anak yang terpaksa harus memikirkan biaya sekolahnya lantaran dilanda kemiskinan.
Seperti bocah satu ini yang berjuang menjadi seorang penjual daun kering. Itu semua terpaksa dilakukan agar dirinya tetap bisa sekolah.
-
Kenapa Pilkada itu penting? Pilkada artinya singkatan dari Pemilihan Kepala Daerah, adalah salah satu momen krusial dalam sistem demokrasi kita.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Pilkada itu apa sih? Pilkada artinya Pemilihan Kepala Daerah, Berikut Tahapannya Pilkada artinya proses pemilihan umum di Indonesia yang dilakukan untuk memilih kepala daerah.
-
Siapa Kaisar Wu? Kaisar Wu adalah seorang penguasa dari dinasti Zhou Utara di Tiongkok kuno.
Begitu miris, harga setiap daun kering yang dijualnya tidak mencapai ribuan rupiah. Berikut ulasannya.
Jual Daun Jati Kering
Seorang bocah bernama Ponidi terpaksa harus berjuang dengan cara berjualan daun jati kering bersama dengan ibunya. Hal tersebut dilakukannya, agar mendapatkan uang tabungan yang pada nantinya digunakan untuk membayar kebutuhan sekolahnya.
Instagram/@rumahyatim ©2021 Merdeka.com
Seperti dijelaskan dalam akun Instagram @rumahyatim, tiap kali selesai belajar Ponidi membantu sang ibu mengumpulkan daun jati kering. Selain untuk bisa terus sekolah, penghasilan tersebut juga akan digunakan makan.
Harga Daun Jati Kering Rp400 Per Kilogram
Begitu miris, daun yang sudah berhasil didapatkan hingga berkilo-kilo dijual dengan harga amat murah. Setiap kilogramnya, daun jati kering tersebut hanya dijual Rp400 saja, bahkan tidak mencapai seribu.
"Setelah selesai belajar, Aku bantu Ibu mengumpulkan daun jati kering agar kami bisa makan dan Aku bisa terus sekolah. Daun-daun itu kami jual dengan harga 400 rupiah/kg Kak," kata Ponidi.
Instagram/@rumahyatim ©2021 Merdeka.com
Hal tersebut tentu saja jauh dari kata cukup. Apalagi untuk memenuhi kebutuhan sekolah serta hanya untuk sekedar membeli makanan.
Ibu Banting Tulang Cari Pinjaman Agar Ponidi Bisa Sekolah
Hingga saat ini, ibunya selalu banting tulang bahkan sering kebingungan kesana kemari mencari pinjaman uang agar Ponidi tetap bisa sekolah. Perlu diketahui, bahkan saat ini Ponidi seringkali tertinggal dalam pembelajaran onlinenya.
Instagram/@rumahyatim ©2021 Merdeka.com
Tak hanya berdiam diri, Ponidi juga ingin sekali meringankan beban sang ibu. Ia juga ikut membantu ibunya bekerja dan juga mencari uang tanpa patah semangat.
Ayah Meninggal
Ponidi kini sudah tak lagi memiliki ayah. Maka dari itu, ia hanya tinggal bersama dengan sang ibu.
Instagram/@rumahyatim ©2021 Merdeka.com
Ayah dari Ponidi diketahui sudah meninggal dunia sejak bocah malang tersebut berusia 10 tahun. Maka saat ini, hanya tinggal Ponidi dan sang ibu lah yang tetap harus bertahan dan melanjutkan kehidupannya dengan daun jati kering yang dijual.