Kondisi Lapas II A Yogya Saat Pandemi, Tingkatkan Imun & Perketat Kunjungan
Para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) atau narapidana (napi), tidak bisa berjumpa dengan kerabat sejak awal pandemi. Bahkan mereka diberikan asupan lebih, demi menunjang imunitas. Beberapa persiapan lain pun telah dibuat sedemikian rupa, supaya para WBP bisa kembali bertatap muka dengan keluarga.
Semenjak pandemi Covid-19, tak sedikitnya beragam lini kehidupan ikut mengalami perubahan. Sejumlah peraturan pun digalakkan oleh pemerintah demi mengontrol penularan.
Seperti halnya dengan sistem yang ada di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Yogyakarta. Para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) atau narapidana (napi), tidak bisa berjumpa dengan kerabat sejak awal pandemi.
-
Sapa sing iso ngerti tebak-tebakan lucu Jawa? Tebak-tebakan dalam bahasa Jawa dapat menjadi sarana untuk memahami kebudayaan yang satu ini.
-
Bagaimana kerangka-kerangka raksasa tersebut diawetkan? Kerangka ini tingginya sekitar 2,4 sampai 3 meter, telah dimumifikasi seperti mumi-mumi Mesir kuno.
-
Kapan Letkol Eka Wira dilantik menjadi Pabandya Tata Laksana Sapaban 2 Minop Sapsat? Letkol Inf Eka Wira Dharmawan saat ini tengah menjabat sebagai Pabandya Tata Laksana Sapaban 2 Minop Sapsat. Ia dilantik pada 16 Februari 2024.
-
Kapan larangan-larangan itu berlaku? Berikut berbagai larangan dalam ibadah haji yang harus diperhatikan ketika ihram:
-
Kapan patung kepala ular raksasa itu ditemukan? 'Kepala' ular raksasa warna-warni muncul dari bawah gedung fakultas hukum di salah satu universitas di Mexico City, Meksiko, setelah gempa mengguncang wilayah tersebut tahun lalu.
-
Kapan Hasjim Ning lahir? Lahir pada 22 Agustus 1916, Hasjim memang dikenal sebagai pengusaha dengan julukan Raja Mobil Indonesia.
Bahkan mereka diberikan asupan lebih, demi menunjang imunitas. Beberapa persiapan lain pun telah dibuat sedemikian rupa, supaya para WBP bisa kembali bertatap muka dengan keluarga.
Simak kisah perjalanan di dalam Lapas II A Yogyakarta di era pandemi berikut ini.
Pengajar Luar Dihentikan Sementara
Selama ini Lapas II A Yogya memberikan jadwal bagi para pendeta gereja, hindu dan ustaz untuk mengajarkan agama kepada para penghuni Lapas.
Semenjak banyak WBP yang terinfeksi, interaksi dari luar pun mulai dihentikan. Para pengajar selama beberapa bulan tidak diundang dulu.
Gerbang depan Lapas II A Yogyakarta, Kurnia Azizah ©2021 Merdeka.com
"Kemarin kita sempat off dulu, karena mengurangi risiko dari luar. Kebetulan di sini sempat banyak yang positif. Lalu kita asingkan di Blok H," kata Wachid selaku Kepala Seksi Bimbingan Kerja Lapas.
Meski sudah mengikuti protokol kesehatan dengan mencuci tangan dan cek suhu, tak disangka virus Covid-19 tetap terdeteksi. Sekira 100 WBP dinyatakan positif dan harus diisolasi di gedung tersendiri.
"Yang positif sekitar 100. Apalagi situasi satu kamar. Yang membuat khawatir itu kita yang pegawai OTG, membawa virus dari luar kan enggak tahu. Sekarang Blok H digunakan untuk isolasi anak-anak yang baru datang atau pindahan," sambungnya.
Antigen Massal Berkali-Kali
Taman dengan kolam ikan di depan dapur di dalam Lapas II A Yogya, Kurnia Azizah ©2021 Merdeka.com
Terdapat tujuh blok di Lapas IIA Yogya, di antaranya Wisma Sido Drajad (A), Wisma Sido Luhur (Tipikor), Wisma Sido Tentrem (D), Wisma Sido Mukti (E), Blok H, Wisma Sido Mulyo (G), serta Wisma Sido Asih (F).
Setiap blok dilakukan pendataan kesehatan. Kemudian tes massal beberapa kali. Terutama bagi pasien isolasi yang dipindahkan ke Blok H. Hingga WBP dinyatakan sembuh dan bisa kembali ke bloknya sendiri.
"Jadi waktu itu kita melakukan tes massal beberapa kali, antigen masal untuk WBP. Lalu diisolasi selama 14 hari. Tes antigen beberapa kali. Tapi setelah itu, pelayanan berjalan seperti biasa, normal kembali," dokter Novita.
Meningkatkan Imun Para WBP
Para WBP (Napi) terlibat ikut membantu memasak di dapur, Kurnia Azizah ©2021 Merdeka.com
Sanak keluarga yang tak dapat melakukan kunjungan ke Lapas, mungkin akan merasa khawatir. Di lain sisi, mereka dapat bernapas lega karena para WBP ini menerima perhatian serius di era pandemi.
Demi meningkatkan imunitas para WBP, menu makan tiga kali sehari ditambah dengan minuman dari rempah-rempah, serta suplemen berupa vitamin.
"Menu kita kemarin dikasih ekstra puding ya pak ya selama pandemi. Sama minuman jahe serai. Vitamin juga ada untuk penghuni (WBP), biar kita sehat semua," jelas Wachid.
"Kita kasih vitamin juga, buah-buahan, telur juga satu glundung, baju juga kita kasih, sampai ke celana dalam kita berikan. Istilahnya di sini kopen (terawat). Perawatan disesuaikan dengan anggaran kita," terang Hadi Wicaksono Kasubag TU.