Macam-Macam Tanah yang Ada di Indonesia, Ketahui Persebarannya
Di Indonesia sendiri, banyak sekali macam-macam tanah yang berbeda di setiap wilayah.
Macam-Macam tanah yang ada di Indonesia bisa dikategorikan ke dalam beberapa jenis yang berbeda berdasarkan karakteristiknya. Tanah sendiri merupakan lapisan teratas bumi yang tersusun dari mineral serta bahan organik. Tanah juga memiliki peran yang cukup penting dalam menunjang kehidupan manusia di bumi.
Tanah dapat dikategorikan menjadi tanah jenis pasir, tanah liat, gambut, lanau, kapur dan sebagainya. Hal tersebut dibedakan berdasarkan ukuran partikel yang mendominasi dalam tanah.
-
Kenapa Banten disebut tanah jawara? Para jawara berada di bawah komando para ulama dan kiai yang saat itu menjadi sumber kekuatan sosial dan spiritual di Banten. Para kiai ini memiliki dua kategori murid, yang pertama adalah para santri yang terus masif menyebarkan agama Islam untuk mengusir penjajah. Lalu murid kedua adalah para jawara yang fokus menangani perlawanan secara fisik dan spiritual.
-
Apa saja jenis tanah yang berasal dari gunung berapi? Tanah vulkanis merupakan jenis tanah yang berasal dari abu gunung api atau dari material letusan gunung api yang mengalami pelapukan.
-
Apa jenis bunga termahal di dunia? Anggrek ini sama sekali tidak alami. Anggrek ini dikembangkan di laboratorium Cina oleh perusahaan Shenzhen Nongke Group.Penelitian yang dilakukan sangat sulit dan membutuhkan waktu delapan tahun untuk menciptakan anggrek yang menakjubkan ini. Ketika dijual di pelelangan pada tahun 2005, anggrek ini terjual dengan harga $200.000 atau setara dengan Rp3,1 miliar.
-
Bagaimana cara membedakan jenis dan tipe tanah kavling? Jenis dan tipe tanah kavling dibedakan berdasarkan bentuk atau posisinya. Menurut buku Peluang Usaha Bisnis Kaplingan Tanah yang ditulis oleh Aksan Wicaksono, jenis tanah kavling dibagi menjadi kavlingan perumahan, kavlingan industri, dan kavlingan pertokoan. Adapun, bentuk tanah kavling antara lain standar lot, irregular, corner, rear-loaded, flute, dan squat.
-
Apa saja jenis tanaman toga yang umum ditemukan di Indonesia? Ada beberapa jenis tanaman toga yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Berikut jenis tanaman toga dan manfaatnya bagi kesehatan: Jahe (Zingiber officinale) Jahe adalah anggota suku Zingiberaceae yang merupakan tanaman herba semusim, tegak, tinggi 40-50 cm. Ada tiga jenis jahe yaitu gajah, emprit, dan merah. Jahe merupakan komoditas pertanian yang memiliki peluang dan prospek yang cukup baik untuk dikembangkan di Indonesia dan banyak dijajakan di penjual angkringan.Jahe mengandung minyak atsiri zingiberena, sehingga sangat bermanfaat bagi kesehatan.
-
Apa saja jenis-jenis buah kering yang populer? Jenis-jenis buah kering ada banyak variasinya, dan manfaatnya pun tidak kalah dari buah biasa.
Di Indonesia sendiri, banyak sekali macam-macam tanah yang berbeda di setiap wilayah. Dilansir dari Encyclopaedia Britannica (2015), jika tanah di Indonesia menggambarkan hubungan antara iklim dan batuan induk dalam pembentukan tanah.
Berikut 13 macam-macam tanah yang ada di Indonesia, yang perlu Anda ketahui dilansir dari berbagai sumber:
Tanah Aluvial
Tanah aluvial merupakan jenis tanah yang terbentuk karena endapan lumpur yang biasanya terbawa aliran sungai. Warnanya biasanya cokelat hingga kelabu dan banyak ditemukan di bagian hilir atau daerah rendah.
Tanah aluvial memiliki sifat subur dan cocok untuk tanah pertanian bahkan hasil panennya bisa dijamin baik. Hal ini dikarenakan tanah jenis ini memiliki tekstur yang lembut sehingga memudahkan untuk mengolahnya.
Tanah jenis ini banyak tersebar di berbagai daerah di Indonesia seperti Kalimantan, Sulawesi, Jawa, dan Papua.
Tanah Andosol
Tanah andosol merupakan jenis tanah yang terbentuk karena proses vulkanisme gunung berapi. Andosol merupakan salah satu jenis tanah vulkanik, tetapi cukup subur dan bagus untuk tanaman karena mengandung banyak mineral.
Karakteristik tanah ini yakni solum agak tebal, warna agak coklat kekelabuan hingga hitam, kandungan organik tinggi, tekstur geluh berdebu, struktur remah, dan konsistensi gembur.
Biasanya tanah ini terdapat daerah yang memiliki iklim basah dan curah hujan tinggi. Di Indonesia, tanah andosol banyak dijumpai mulai dari ujung utara Pulau Sumatera, yaitu dari mulai Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi bagian Barat, Bengkulu, Sumatera Selatan dan Lampung. Sedangkan di pulau Jawa, keberadaannya hampir merata di setiap wilayah pegunungan.
Tanah Entisol
Tanah jenis ini identik dengan jenis tanah vulkanis dan andosol. Namun tanah entisol ini khusus tanah yang terbentuk dari letusan gunung berapi saja. Ya, tanah entisol merupakan jenis tanah yang berasal dari pelapukan material letusan gunung berapi seperti debu, pasir, dan lahar.
Tanah entisol biasanya banyak tidak jauh dari area gunung berapi. Tanah entisol bisa berupa tanah tipis yang belum memiliki lapisah tanah dan terlihat berupa gundukan.
Tanah Grumusol
Tanah grumusol ini terbentuk dari pelapukan batuan kapur dan tuffa vulkanik. Kandungan organik di dalamnya rendah karena berasal dari batuan kapur. Sehingga membuat tanah grumusol tidak cocok untuk tanaman.
Karakteristiknya, tanah grumusol memiliki tekstur yang kering dan mudah pecah apalagi saat musim kemarau. Serta warnanya yang netral hingga alkalis.
Tanah ini mudah ditemukan Jawa Tengah, seperti Demak, Jepara, Pati, hingg Rembang. Lalu di Jawa Timur ada di Ngawi dan Madiun serta Nusa Tenggara Timur.
Tanah Humus
Tanah humus adalah jenis tanah yang muncul akibat tumbuh-tumbuhan yang membusuk. Berbagai tumbuhan yang membusuk ini membuat tanah humus mengandung unsur hara yang tinggi. Artinya, tanah ini pun bersifat sangat subur.
Jenis tanah humus sangat cocok untuk ditanami tanaman padi, nanas dan kelapa. Tanah humus banyak terdapat di Pulau Sulawesi, Sumatera, Jawa Barat, Kalimantan dan Papua.
Tanah Gambut
Tanah gambut merupakan jenis tanah yang jarang ditemukan di kebun dan sering diimpor ke kebun untuk memberikan dasar tanah yang optimal untuk penanaman. Hal ini dikarenakan tanah gambut kaya akan bahan organik yang bisa mempertahankan kelembaban dalam jumlah besar.
Karakteristik kimia tanah gambut di Indonesia sangat beragam dan ditentukan oleh kandungan mineral, ketebalan, jenis tanaman penyusun gambut, jenis mineral pada substratum (di dasar gambut) dan tingkat dekomposisi gambut.
Tanah gambut banyak ditemukan di pulau-pulau di sekitar Dataran Sunda yaitu di pantai timur Sumatera serta pantai barat dan selatan Kalimantan, dan di sekitar Daratan Sahul yaitu di pantai barat dan selatan Papua.
Tanah Inceptisol
Tanah jenis ini terbentuk dari batuan sedimen dengan warna sedikit kecokelatan dan kehitaman, serta ada campuran warna keabu-abuan.
Tanah jenis ini cocok untuk dijadikan sebagai area perkebunan kelapa sawit atau karet. Tanah inceptisol banyak tersebar di berbagai daerah di Indonesia seperti Kalimantan, Sumatera, dan Papua.
Tanah Liat
Tanah liat banyak kita temukan untuk dijadikan sebagai bahan membuat berbagai kerajinan tangan. Tanah jenis ini terbentuk dari campuran alumunium serta silikat. Hal ini terbentuk karena proses pelapukan batuan silika yang dilakukan oleh asam karbonat dan sebagain lagi dihasilkan dari aktivitas panas bumi.
Tanah Laterit
Tanah laterit banyak mengandung besi oksida dan aluminium hodrosida. Tanah jenis ini dihasilkan di daerah lembab dan kesuburannya itu bervariasi tergantung pada batuan.
Tanah ini tidak cocok untuk tanaman, karena kandungan unsur hara tanah sudah hilang sehingga menjadi kering dan tandus.
Tanah Kapur
Tanah kapur merupakan jenis-jenis tanah di Indonesia yang berasal dari batuan kapur. Tanah kapur bersifat tidak subur. Meski demikian, tanah ini masih bisa ditanami tanaman seperti pohon jati.
Tanah kapur juga bisa dibagi dalam dua kelompok, yakni tanah renzina dan tanah mediteran. Tanah Renzina merupakan jenis tanah kapur yang berasal dari hasil proses pelapukan batuan kapur yang terjadi di daerah dengan curah hujan tinggi. Karenanya, tanah ini memiliki ciri khas warna hitam dan miskin zat hara.
Kita banyak menemukan jenis tanah kapur renzina di daerah Blora, Pegunungan Kendeng, dan beberapa wilayah di Yogyakarta seperti Imogiri Bantul, dan Gunungkidul.
Tanah Pasir
Tanah pasir biasanya banyak ditemukan di daerah sekitar pantai atau pulau karena jenis tanah ini hasil dari pelapukan batuan pasir. Tanah ini tidak memiliki kandungan mineral dan air karena teksturnya yang lemah.
Tanah Padas
Tanah padas merupakan jenis tanah yang sangat keras seperti bebatuan. Hal ini dikarenakan jenis tanah ini sangat padat dan tidak memiliki kandungan air.
Selain itu, tanah padas juga memiliki unsur hara yang sangat rendah serta kandungan organik yang hampir tidak ada.
Tanah podzolik
Tanah podzolik merupakan jenis tanah yang terbentuk karena dipengaruhi oleh curah hujan yang tinggi dan suhu yang rendah.
Tanah ini memiliki sifat yang basah jika terkena air tetapi memiliki kandungan unsur hara yang sedikit. Warna tanah ini merah hingga kuning dan kandungan organik serta mineralnya mudah mengalami pencucian oleh air hujan. Tanah ini bisa ditemukan di Sumatera, Sulawesi, Papua, Kalimantan, hingga Jawa.