Mengulas Peran Tokoh Pemuda Pancasila Japto di Balik Perdamaian Rock Vs Dangdut
Sejarah musik rock dan dangdut yang pernah berselisih
Musik rock dan dangdut bisa dikatakan sebagai dua genre musik paling populer di Indonesia. Regenerasi genre tersebut tak pernah putus dari masa ke masa dengan peminat yang cukup stabil. Namun, siapa sangka jika dua genre musik itu ternyata memiliki sejarah kelam.
Rivalitas antara rock dan dangdut sudah terjadi sejak tahun 1970an. Meski sempat memanas, dua genre musik tersebut kini sudah bisa berjalan berdampingan dengan penggemar masing-masing.
-
Bagaimana cara asimilasi musik India dan musik Melayu membentuk musik dangdut? Musik dangdut yang ada di Indonesia sebagai bentuk peleburan budaya musik India dan musik Melayu menjadi satu.
-
Siapa yang menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia? Sebuah momen menarik terekam oleh kamera televisi ketika penjaga gawang Maarten Paes dengan penuh rasa hormat menyanyikan lagu kebangsaan 'Indonesia Raya' dalam pertandingan Timnas Indonesia melawan Australia pada Selasa malam (10/9/2024).
-
Kapan Gamelan Kodok Ngorek dibunyikan? Biasanya, Sunan Kalijaga membunyikan ini saat masuk musim kemarau yang berkepanjangan.
-
Kapan Inul Daratista menyanyikan lagu Rungkat? Ia lantas menyanyikan lagu Rungkat sebelum pengajian dimulai atas permintaan Gus Iqdam sendiri.
-
Kenapa Randai diiringi musik tradisional? Musik-musik ini berfungsi sebagai pengiring tetapi juga bagian penting narasi.
-
Kapan Hari Musik Nasional dirayakan di Indonesia? Hari Musik Nasional dirayakan setiap tanggal 9 Maret di Indonesia.
Di balik perdamaian rock vs dangdut, rupanya ada sosok Ketua Umum Pemuda Pancasila, Japto Soelistyo Soerjosoemarno. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh sang raja dangdut, Rhoma Irama.
Menurut Rhoma, Japto menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh yang membuat dangdut dan rock bisa berjalan berdampingan dengan harmonis hingga sekarang. Simak ulasan selengkapnya:
Rock dan Dangdut Pernah Bersaing
Rivalitas antara rock vs dangdut pernah terjadi empat dekade silam. Perbedaan selera disebut sebagai sumbu permasalahannya. Melalui unggahan video di kanal Youtube Rhoma Irama Official, sang raja dangdut pun mengungkap awal mulai perseturuan antara penggemar rock dan dangdut.
Rhoma mengatakan, konflik antara musik rock dan dangdut berawal saat gitaris Giant Step, Benny Soebardja mengejek dangdut dengan sebuah sebutan yang kurang pantas.
Karena kesal dan tak terima, Rhoma Irama sebagai pedangdut pun sempat membalas ejekan itu. Sejak saat itulah perseturuan bermula. Eskalasi konflik bahkan meningkat hingga adu fisik.
"Saat itu antara dangdut sama rock ini konflik di media itu ramai banget sampai itu ke fisik lho (kekerasan),"kata Rhoma Irama.
youtube/Rhoma Irama Official ©2021 Merdeka.com
Rhoma Irama Cerita Pernah Dilempari Batu saat Manggung
Dalam kesempatan tersebut, sang raja dangdut pun mengungkap bahwa pada tahun 70-an saat perseteruan antara rock vs dangdut terjadi, Rhoma mengaku pernah mengalami kekerasan oleh para penggemar musik rock.
Ketika akan manggung di sebuah acara, Rhoma mengatakan ia pernah disambut hujan batu oleh para penggemar Giant Step. Pengalaman serupa juga ia alami kala manggung bersama Soneta di Banyuwangi.
youtube/Rhoma Irama Official ©2021 Merdeka.com
"Saya mengalami show di Bandung, di Bandung itu kan sarangnya Giant Step sarangnya rock pada waktu itu lapangan Tegalega Bandung itu saya (kena) hujan batu polisi aja sampai enggak berani naik," kata Rhoma.
"Pas mau mulai bersihin batu dulu itu udah kaya mau bikin jalan saking banyaknya (batu). Kemudian di Banyuwangi juga (dilempari) batu," tambahnya.
Tokoh yang Mendamaikan Rock VS Dangdut
Beruntung, perseturuan antara rock vs dangdut tak berbuntut panjang. Rhoma Irama mengatakan, di balik perdamaian antara rock dan dangdut ternyata ada sosok Ketua Umum Pemuda Pancasila, Japto Soerjosoemarno.
"Akhirnya ada satu tokoh yang mendamaikan antara dangdut dengan rock. Sehingga dangdut dan rock sampai saat ini bisa hidup berdampingan secara harmonis. Ini adalah salah satu jasa terbesar dari bung Japto Soerjosoemarno," kata Rhoma.
Pada saat konflik antara penggemar rock dan dangdut memanas, Japto disebut memiliki ide untuk menyatukan dua genre musik itu kembali. Caranya, dengan mempertemukan musisi rock dan dangdut dalam satu panggung.
"Beliau punya gagasan 'kita damaikan rock dan dangdut' dia (Japto) bikin sendiri acaranya jadi pada tahun 1977 malam tahun baru. Itu pertemuan dangdut sama rock di ujung tahun damai. God Bless representatif rock dan Soneta sebagai representatif dangdut," kata Rhoma.
youtube/Rhoma Irama Official ©2021 Merdeka.com
Berdamai
Menurut Rhoma, Japto memiliki peran yang cukup besar dalam mendamaikan penggemar musik rock dan dangut. Sehingga, hingga kini kedua genre musik tersebut bisa berjalan dengan harmonis.
"Saya sering bicara di media kalau dangdut sama rock sekarang rukun damai mesra enggak ada lagi sekat musik di Indonesia itu adalah jasa bung Japto Soerjosoemarno," ungkap Rhoma.
youtube/Rhoma Irama Official ©2021 Merdeka.com
Dihadapan Rhoma Irama dan Ahmad Albar, Japto pun mengungkapkan awal mula dirinya berpikir untuk membuat konser sebagai upaya mendamaikan penggemar rock dan dangdut.
"Kita pikir ini ada yang enggak betul gitu kan sama-sama mernghargai musik sebagai penghubung, penghibur, buat kita gembira kok jadi begini. Habis ketemu itu terus saya bilang mau enggak (buat acara) saya ngomong sama iye (Ahmad Albar) oke terus kita atur waktunya. Saya sama temen-temen jaga satu jangan sampai berkelahi. Dan setelah itu (konser) tahun 77 dangdut itu kan mulai bersaing sama rock ini fansnya," kata Japto.
youtube/Rhoma Irama Official ©2021 Merdeka.com
Japto Soelistyo Soerjosoemarno atau populer dengan nama Japto merupakan salah satu tokoh organisasi kemasyarakatan Pemuda Pancasila. Boleh dibilang, dialah satu-satunya tokoh utama organisasi tersebut selama hampir 3 dekade terakhir.