Montir Lulusan SD di Sulawesi Sukses Rakit Pesawat dari Barang Bekas
Sebuah pesawat rakitan dari barang bekas terlihat terbang di atas Pantai Langga, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan pada Rabu, (15/1).
Sebuah pesawat rakitan dari barang bekas terlihat terbang di atas Pantai Langga, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan pada Rabu, (15/1). Pesawat ini merupakan hasil rakitan dari seorang montir bernama Chaerul.
Video uji coba pesawat rakitan tersebut sempat ramai diperbincangkan warganet di media sosial. Berikut informasi selengkapnya:
-
Dimana video viral jalur pesawat berbahaya itu direkam? Video ini direkam menggunakan ponsel di, Bandara Gustaff III, kepulauan Karibia.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
-
Kenapa Petruk melempar orang keturunan Betawi dari pesawat? Petruk: (Tak mau kalah. Dia lempar orang keturunan Betawi di sampingnya ke luar pesawat).Kali ini Semar dan Gareng: (Jantungnya nyaris copot) Semar: “Lho? Kenapa kamu buang orang betawi tadi? Kan kasihan?”Petruk: “Tenang aja! Indonesia kaya banget kok! Masih banyak, orang betawi yang hidup di sana.”
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Bagaimana pria itu membuat video drone petasan itu menjadi viral? Dia pun telah mengklarifikasi munculnya narasi-narasi yang tak benar. Menurutnya itu adalah lelucon yang dibuatnya kepada teman-teman.
Pesawat Terbuat dari Barang Bekas
Pesawat rakitan miliki Chaerul ini merupakan pesawat model Ultralight. Dalam merakit pesawat tersebut, barang yang dimanfaatkan merupakan bahan-bahan bekas yang tak terpakai di bengkelnya. Ia menggunakan mesin motor Kawasaki Ninja RR 150 cc, dan barang-barang lain seperti kursi dan besi bekas yang ia rakit sedemikian rupa.
Dengan mesin tersebut, pada uji cobanya beberapa waktu lalu Chaerul sukses terbang dengan ketinggian kurang lebih 20 meter di atas permukaan laut dan melaju sejauh sekitar 300 meter dan melakukan dua kali manuver.
Tak Punya Pendidikan soal Teknik Membuat Pesawat
Dilansir dari laman dream.co.id diketahui jika Chaerul tidak mempunyai latar belakang pendidikan mesin ataupun merakit pesawat. Chaerul bahkan diketahui tidak menamatkan pendidikan sekolah dasarnya. Tetapi, itu tak menjadi penghalang tekadnya untuk menciptakan pesawat hasil rakitannya.
Berawal dari keinginan merasakan terbang naik pesawat, Chaerul berusaha dengan telaten menciptakan pesawat rakitannya sendiri.
Melalui Beberapa Kali Uji Coba
Sebelumnya pesawat rakitan Chaerul ini sudah menjalani proses uji coba sebanyak 4 kali dan gagal. Pantang menyerah, ia terus memperbaiki pesawat rakitannya tersebut hingga pada Rabu kemarin berhasil mengudara.
Biaya yang Dihabiskan
Untuk membuat pesawat rakitan ini, berdasarkan informasi Chaerul dan kedua karyawannya membutuhkan waktu sekitar 3 bulan dan menghabiskan biaya sekitar Rp23 Juta.